Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Berawal dari Mencoba
30 Mei 2022 17:01 WIB
Tulisan dari Elya Berliana Prastiti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap orang pasti memiliki sebuah rencana setelah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebagian orang memilih untuk langsung bekerja setelah lulus. Ada pula yang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. Namun, tidak sedikit juga yang pada akhirnya bekerja, padahal keinginan awal adalah berkuliah.
ADVERTISEMENT
Yustinus Pradana Riko Putra atau akrab disapa Dana. Pemuda kelahiran 1 Juni 2002 ini memiliki keinginan untuk kuliah di salah satu universitas negeri favorit yang ada di Yogyakarta, setelah lulus dari SMK. Dia berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah dengan mengambil jurusan yang sama seperti saat dia sekolah, yakni teknik pemesinan.
Berbagai jalur masuk sudah dia coba, seperti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Namun, rezeki belum berpihak kepadanya. Dana tidak berhasil lolos di semua jalur tersebut. Kecewa, adalah satu kata yang menggambarkan perasaannya saat itu. Keinginan kuliah di universitas pilihannya belum terwujud, hingga dia memutuskan untuk gap year.
Suatu hari saat sedang membuka aplikasi Instagram, dia tidak sengaja menemukan lowongan pekerjaan di CV. Karya Hidup Sentosa. Perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri traktor. Pada saat itu, perusahaan tersebut membutuhkan operator produksi dan secara kebetulan mencari lulusan SMK teknik pemesinan.
ADVERTISEMENT
Merasa bahwa dirinya memenuhi kriteria yang dibutuhkan perusahaan, akhirnya Dana mencoba melamar pekerjaan di perusahaan tersebut dan mengantarkan surat lamaran kerjanya.
Setelah menunggu sekitar satu minggu, Dana mendapat panggilan untuk melakukan tes psikotes. Perasaannya deg-degan saat menunggu hasilnya keluar. Tak lama dia mendapat panggilan kembali untuk menjalani rangkaian tes lanjutan seperti tes fisik, wawancara kerja, medical check up (MCU), dan rapid.
Keberuntungan telah berpihak kepadanya. Setelah semua rangkaian tes dilakukan, dia dipanggil kembali untuk kesepakatan bekerja dan menandatangani kontrak kerjanya. Tepat pada 1 November 2020, Dana sudah bisa mulai bekerja untuk pertama kalinya.
“Senang dan tidak menyangka bisa diterima di perusahaan besar,” ujarnya.
Rencana awal yang ingin kuliah setelah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan, berakhir dengan diterimanya bekerja di suatu perusahaan besar. Belum terpikirkan olehnya untuk kembali mendaftar kuliah, apalagi kuliah sambil bekerja. Dana masih merasa nyaman dan memilih untuk tetap bekerja di perusahaan tempat dia bekerja.
ADVERTISEMENT
Namun, jika suatu hari nanti mendapat kesempatan. Ada keinginan di dalam dirinya untuk berkuliah dengan biaya sendiri, tanpa merepotkan orang tuanya.
(Elya Berliana Prastiti/Politeknik Negeri Jakarta)
Live Update