Suku Bunga Acuan Naik, Indonesia Menunjukkan Tanda-Tanda Resesi

ELYA PUTRI HANDAYANI
Mahasiswa asal Sumbawa, NTB yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Malang, dengann Prodi S1 Pendidikan Ekonomi
Konten dari Pengguna
26 Februari 2023 14:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ELYA PUTRI HANDAYANI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

RESESI

ADVERTISEMENT
Resesi menjadi bayang-bayang buruk yang mengancam perekonomian Global. Diketahui kondisi perekonomian Indonesia pasca covid masih berjalan dengan dinamis. Ketidakpastian akan kondisi perekonomian menjadi bayang-bayang yang menakutkan.
ADVERTISEMENT
Lalu bukti apa yang membuat Indonesia terancam resesi dan bagaimana penanggulangannya? Resesi merupakan suatu keadaan di mana kegiatan perekonomian berada di titik lemah dilihat dari sektor-sektor seperti melemahnya PDB, angka kemiskinan yang semakin tinggi, dan juga ancaman krisis moneter yang mendekati negatif.
Menurut data yang telah dikumpulkan, pada awal tahun 2022, Kondisi perekonomian Indonesia diperkirakan akan mulai membaik seiring dengan berjalannya kondisi akan tetapi nyatanya hal tersebut malah mengancam Indonesia akan terjadinya guncangan resesi di tahun 2023.
Awal mulai resesi diakibatkan oleh pandemi covid-19 yang melanda seluruh belahan dunia, setelah itu dilanjutkan dengan perang Ukraina-Rusia yang menimbulkan krisis ekonomi dan pangan. Selain itu juga menurut data IMF, inflasi yang melanda Indonesia diperkirakan turun dari 3,01 persen di tahun 2023 menjadi 2,50 persen di tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal tersebut, pemerintah juga mencegah dengan menarik insentif terhadap kebijakan moneter dan fiskal. Selain itu juga, melemahnya perekonomian disebabkan oleh kenaikan suku bunga acuan yang dikeluarkan oleh bank sentral Amerika yaitu Bank Federal Reserve yang secara tidak langsung akan membuat permintaan global menurun.
Jika resesi ini bakal terjadi maka sektor ekonomi Indonesia akan melemah, perlambatan kegiatan ekonomi dan investasi yang memburuk serta perilaku konsumtif masyarakat juga akan menurun dan mulai membelanjakan uangnya dengan hati-hati. Tanda-tanda kemunculan resesi perlu diketahui agar kita juga bisa bersiap dalam menghadapi krisis tersebut.
Menilik lebih jauh mengenai suku bunga acuan yang menjadi penyebab terbesar terjadinya resesi. Pada siaran pers Bank Indonesia di tanggal 18-19 Januari 2023 menyatakan bahwa Bank Indonesia menaikkan suku bunga menjadi 5,7 persen.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukan sebagai upaya mengendalikan inflasi agar berada pada titik yang masih bisa dikatakan stabil untuk operasi moneter. Dalam siaran pers Bank Indonesia di tanggal 18 januari 2023, dikatakan bahwa imbal hasil SBN tenor jangka pendek terus meningkat mencapai 55 bps, dan imbal hasil jangka panjang juga tetap terkendali.
Kebijakan moneter berupa insentif Makroprudensial terhadap suku bunga yaitu pengurangan giro wajib minimum (GWM) bagi bank umum yang ingin menyalurkan kredit kepada pengguna prioritas dan inklusif. Keputusan Bank Indonesia mendorong terbentuknya suku bunga kredit yang efisien diharapkan mampu mendukung pertumbuhan dan pemulihan ekonomi.
Selain itu juga kebijakan nilai tukar menjadi alasan kuat untuk mengendalikan inflasi terhadap barang impor. Rencana penanggulangan ekonomi ini berupa pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan berada di titik tengah yaitu 4,5-5,3 persen.
ADVERTISEMENT
Surplus 0,4 persen defisit 0,4 persen dari PDB, Inflasi 3,01 persen, pertumbuhan perkreditan 10-12%, serta transaksi uang dan digital bank yang masing-masing berkisar 495 triliun dan 64 triliun. Bank Indonesia diharapkan senantiasa mampu menjaga kestabilan dan menaikkan efektivitas sistem pembayaran.
Melalui kebijakan-kebijakan moneter yang berjalan beriringan dengan sektor ekonomi yang lain dituntut untuk mampu menjadikan Indonesia terbebas dari belenggu resesi yang bisa saja terjadi. Selain itu juga dengan adanya kebijakan yang baik, Indonesia juga mampu melaksanakan kerja sama Internasional dan memperluas hubungan dengan bank sentral dan mitra lainnya.
Baik semua sektor ekonomi diharapkan berjalan dengan beriringan dan melakukan kebijakan yang mampu memberantas krisis yang akan terjadi, Baik itu pemerintah maupun masyarakat juga dengan optimalisasi kebijakan mampu menahan inflasi dan ancaman resesi yang akan terjadi nantinya.
ADVERTISEMENT
Dengan diadakannya kebijakan peningkatan suku bunga diharapkan bisa mencegah terjadinya resesi. Sebagai masyarakat, kita juga harus bijak dalam menanggapi permasalahan ekonomi yang terjadi, dengan cara mengubah kebiasaan dalam pengelolaan keuangan agar nanti tidak kesulitan jika krisis yang tidak kita inginkan benar-benar terjadi.