Konten dari Pengguna

Multimedia dalam Alternative Universe (AU) di X

Elzim Putri Alfani
Airlangga University Student, Department of English Literature 2021 I Love Writing
15 Oktober 2024 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 20 November 2024 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elzim Putri Alfani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada era digital, para penulis tak hanya menuangkan ide cerita di secarik kertas, tapi juga melalui multimedia. Penulis berkreasi dengan media audiovisual. Munculnya Alternative Universe (AU) merupakan salah satu perwujudan dari adanya transformasi sastra digital.
ADVERTISEMENT
AU ialah konsep yang sering dijumpai dalam fiksi penggemar atau fanfiction. Seiring berjalannya waktu, fiksi penggemar yang sebelumnya banyak dijumpai dalam bentuk buku cetak atau novel kini beralih ke media sosial X dalam bentuk thread atau utas. Tidak hanya itu, AU memadukan konten multimedia berupa teks, gambar, dan audio untuk membuat narasi yang lebih terstruktur.
Salah satu ciri khas AU adalah konten narasi yang berasal dari percapakan antarkarakter melalui fakechat untuk menunjang alur cerita sesuai sudut pandang karakter-karakter dalam cerita AU. Biasanya penulis AU menciptakan karakter cerita dari figur-figur terkenal seperti idola K-Pop, aktor film, atau bahkan karakter fiksi seperti anime. Kemudian penulis membangun cerita alternatif yang mengubah latar belakang asli karakter-karakter tersebut. Dalam hal ini, fakechat membantu menonjolkan alur serta karakteristik dari tokoh-tokoh dalam cerita.
ADVERTISEMENT
Penulis AU seringkali menyertakan unggahannya dengan gambar atau GIF baik yang diedit dari media yang sudah ada maupun buatan penggemar. Hal itu bertujuan untuk menyempurnakan narasi yang ditulis. Visualisasi membantu menghidupkan cerita, memungkinkan pembaca untuk membayangkan latar dan karakter dengan cara yang tak cukup disampaikan hanya dengan teks. Selain itu, para penulis tak jarang menyertakan media audio seperti lagu untuk membuat cerita terasa lebih nyata sehingga para pembaca bisa menghayati dengan cerita.
Sosial media X, cr. freepik
Keberadaan konten multimedia dapat membantu supaya pembaca menikmati hingga akhir cerita. Terlebih lagi, dengan dukungan fitur-fitur di X seperti comment, repost, dan like memudahkan pembaca untuk berinteraksi dengan penulis serta turut mengembangkan cerita.
Pada akhirnya eksistensi multimedia di AU, memiliki peran yang krusial. Multimedia bukan hanya menjadi pendukung cerita-cerita AU, melainkan juga bisa menjadi bagian dari cerita itu sendiri. Di samping multimedia juga menguatkan interaksi antara penulis dan pembaca. Pembaca diberi ruang untuk berkontribusi dalam mengembangkan cerita. Inilah yang menjadikan AU sebuah fenomena sastra digital yang tak hanya kreatif, tetapi juga kolaboratif. Itu sekaligus membuktikan bahwa di era digital, sastra terus bertransformasi, memadukan berbagai media untuk menciptakan pengalaman membaca yang lebih dinamis dan imersif.
ADVERTISEMENT