Konten dari Pengguna

Tips Produktif agar Beradaptasi dengan Kebiasaan Baru

Elzim Putri Alfani
Airlangga University Student, Department of English Literature 2021 I Love Writing
8 Juni 2022 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elzim Putri Alfani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source: canva.com
zoom-in-whitePerbesar
Source: canva.com
ADVERTISEMENT
Sering kali dalam mencapai tujuan, kita merasa malas atau menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya dilakukan untuk mencapai tujuan. Walaupun demikian, kita merasa sikap malas tersebut perlu diperbaiki secepatnya. Dalam proses mengubah kebiasaan itulah, diperlukan sikap adaptasi terhadap kebiasaan baru agar hidup lebih produktif.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa tips produktif untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru.
1. Pilih kebiasaan yang bermakna
Setiap orang mempunyai prioritas dan tujuan yang berbeda-beda. Kita harus bisa menentukan kebiasaan (habits) yang sesuai dengan tujuan yang akan kita capai. Jangan karena orang-orang memiliki kebiasaan suka menggambar atau menulis, kita ikut-ikutan melakukan kebiasaan tersebut, padahal tujuan kita tidak ada hubungannya dengan kebiasaan-kebiasaan tersebut. Namun, ada baiknya juga memilih kebiasaan yang walaupun tidak ada hubungannya dengan tujuan utama kita, tetapi secara tidak sadar kebiasaan tersebut penting dalam kehidupan kita. Salah satunya adalah kebiasaan berolahraga yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh kita agar tetap sehat dan bugar.
2. Sukses dari hal sekecil apapun
Untuk membangun kebiasaan baru secara konsisten, kita tidak harus menerapkan prinsip ‘hari ini harus lebih baik dari kemarin’, terkadang kita akan menemui hari-hari yang kacau dan itu tidak apa-apa. Kuncinya adalah kita harus tetap hadir dalam kebiasaan baru walaupun kita hanya bisa melakukan setengah dari kebiasaan tersebut. Contohnya, apabila kita ingin membuat kebiasaan belajar selama 1 jam, tetapi terdapat hari-hari di mana kita merasa kacau maka tidak apa-apa untuk hanya belajar selama 10 menit, asalkan kita tetap hadir dalam kebiasaan tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Jangan menyerah
Terkadang dalam menciptakan kebiasaan baru, kita merasa paling bersemangat di awal memulai kebiasaan. Namun, di tengah-tengah proses kita merasa ingin menyerah dan susah untuk bersemangat. Oleh karena itu, kita harus bisa mendorong diri sendiri supaya tidak menyerah karena akan ada saatnya setelah mengalami masa-masa tersebut kita bisa bangkit dan berterima kasih kepada diri kita yang dulu karena tidak menyerah. Semua orang pasti pernah merasa di titik jenuh akan suatu hal sehingga yang harus kita lakukan saat berada di titik tersebut adalah tetap hadir. Selain itu, kita harus menyadari pola mudah, susah, kemudian mudah lagi ketika mencoba untuk membangun kebiasaan baru.
4. Dahulukan kuantitas
Tak jarang kita ingin menjadi perfeksionis, agar kebiasaan baru yang kita buat lebih baik dari kebiasaan sebelumnya dan berkembang setiap hari. Walaupun demikian, pada awal membentuk kebiasaan baru sebaiknya kita mendahulukan kuantitas daripada kualitas karena kita akan lebih sering menunda pekerjaan apabila mendahulukan kualitas. Selain itu, apabila hasil yang kita harapkan ternyata tidak sesuai ekspektasi maka kita cenderung merasa kecewa. Dalam membangun habits, sukses-sukses kecil inilah yang akan menciptakan motivasi sehingga kita tidak mudah jenuh dalam berproses.
ADVERTISEMENT
5. Jangan membandingkan diri dengan orang lain
Perasaan insecure sering kita rasakan ketika berproses untuk membangun habits baru. Hal tersebut ternyata bisa merusak rasa percaya diri dan berakhir dengan membanding-bandingkan diri sendiri. Kuncinya adalah kita harus fokus kepada diri sendiri, bukan orang lain karena akan ada banyak orang yang lebih baik dari kita. Kita juga tidak tahu apa yang dilalui orang lain sehingga mereka bisa berada di titik tersebut. Oleh karena itu, fokuslah pada diri sendiri.
Membangun kebiasaan baru memanglah tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Mulai dari mengenali apa yang penting untuk diri kita, berproses sekecil apapun, dan jangan menyerah ketika berada di masa jenuh. Selain itu, fokuslah pada diri sendiri dan jangan pernah membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain karena yang perjalanan dan waktu setiap orang berbeda-beda untuk bisa sukses.
ADVERTISEMENT
Ditulis oleh :
Elzim Putri Alfani (Mahasiswi Universitas Airlangga)