Konten dari Pengguna

Kata Tongzhi dalam Bahasa Mandarin di Tiongkok: Sejarah dan Perubahan Maknanya

Emilia Kurniasari
IR Graduate, Chinese Studies Lecturer, Universitas Indonesia
25 September 2024 9:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Emilia Kurniasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jalan-jalan bersama teman ke pantai. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jalan-jalan bersama teman ke pantai. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa internasional yang paling banyak dipelajari. Selain karena banyak penuturnya, keahlian berbahasa Mandarin dapat meningkatkan nilai tambah dalam diri individu di pekerjaannya. Bahasa Mandarin juga melalui berbagai perkembangan seiring berjalannya waktu, antara lain terjadi pergeseran makna pada beberapa kata dalam penggunaannya di kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Salah satu kata dalam bahasa Mandarin yang mengalami pergeseran makna adalah kata 同志 tongzhi. Apa itu tongzhi dan bagaimana kata tersebut digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Tiongkok? Pertama-tama mari kita pahami sejarah kata tongzhi terlebih dahulu.

Sejarah kata tongzhi

Kata tongzhi sesungguhnya sudah ada muncul sejak era Dinasti Qin (221-206 SM). Kata ini kemudian lebih berkembang sebagai bahasa vernakular pada akhir era Dinasti Qing (1616-1911), terutama menjelang memasuki era republik. Pada masa itu, Sun Yat Sen menggunakan kata tongzhi untuk merujuk pada orang-orang yang merupakan pengikut Sun Yat Sen.
Pada dasarnya tongzhi sendiri memiliki arti "kamerad" atau "kawan", secara lebih spesifik kata ini bermakna "orang yang berada di jalan/tujuan yang sama". Oleh karena para pengikut Sun Yat Sen berada di jalan yang sama dengannya, maka mereka dapat dianggap sebagai tongzhi.
ADVERTISEMENT
Penggunaan kata tongzhi untuk merujuk orang-orang yang berada di jalan yang sama juga terjadi setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Pada era kepemimpinan Mao Zedong, orang-orang yang sejalan dengan revolusi komunis ala Mao kerap dipanggil dengan sebutan tongzhi.

Penggunaan kata tongzhi dalam kehidupan sehari-hari

Hingga saat ini, tongzhi masih memiliki makna "kamerad" atau "kawan" dalam konteks kehidupan sehari-hari. Sesama teman tidak jarang menyebut satu sama lain sebagai tongzhi. Namun kata tongzhi setelah berdirinya RRT lebih banyak digunakan oleh kaum elite Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk memanggil sesama kader sebagai tongzhi.
Presiden RRT, Xi Jinping, bahkan pernah menyatakan lebih ingin dipanggil tongzhi daripada presiden. Hal ini karena kata tongzhi memang memberikan kebanggaan tersendiri bagi orang-orang yang menggunakannya untuk saling memanggil sebagai bentuk validasi bahwa orang-orang tersebut berada di jalan yang sama.
ADVERTISEMENT

Pergeseran makna tongzhi

Meskipun kata tongzhi memiliki makna original yang sangat membanggakan, namun pergeseran makna tongzhi menunjukkan hal sebaliknya. Apabila saat ini kita mencari kata tongzhi di internet, maka akan muncul gambar-gambar yang mengarah pada kaum LGBT. Ya, seperti itulah pergeseran makna tongzhi. Kata tongzhi masih bermakna "berada di jalan yang sama", namun di sisi lain kesamaan tersebut kini juga diinterpretasikan sebagai "memiliki orientasi seksual yang sama".
Pergeseran makna tongzhi ini membuat persepsi masyarakat RRT terhadap kata tersebut menjadi negatif. Banyak masyarakat, utamanya kalangan muda, sangat menghindari panggilan tongzhi untuk dirinya. Dalam konteks politik pun, terdapat ragam kata lain yang kemudian digunakan untuk menggantikan kata tongzhi, seperti 朋友 pengyou atau 小伙伴 xiao huoban yang juga memiliki makna "teman" atau "kawan".
ADVERTISEMENT
Pergeseran makna pada suatu kata tidak hanya terjadi dalam bahasa Mandarin, namun juga dapat terjadi pada bahasa lain. Terlebih sebagai orang asing yang menggunakan bahasa tersebut, kita perlu lebih berhati-hati dalam menggunakan suatu kata. Mengandalkan arti dalam kamus saja tidak cukup.
Dalam kasus kata tongzhi, salah satu kamus besar bahasa Mandarin, Xiandai Hanyu Cidian, bahkan tidak memasukkan makna "memiliki orientasi seksual yang sama" pada penjelasan kata tongzhi. Dengan demikian, kita perlu lebih jeli dan teliti dalam menggunakan suatu kata bahasa asing. Pemahaman akan konteks sosial dan budaya merupakan hal yang perlu diperhatikan.