Konten dari Pengguna

Kisah Nyata: Cerita Mistis 4 Sekawan (2)

PondokMisteri
butuh asupan horor, langsung subscribe youtube "Pondok Misteri" yaa!
5 September 2020 12:45 WIB
Tulisan dari PondokMisteri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
source: thesun.co.uk
zoom-in-whitePerbesar
source: thesun.co.uk
ADVERTISEMENT
CERITA SINTA
Saat itu liburan panjang, untuk menanti masuk perguruan tinggi. Seperti biasa setiap malam aku akan video call dengan Budi untuk melepas rindu sejak dia pindah ke Surabaya.
ADVERTISEMENT
Kami berdua sudah saling kenal sejak SMA dan telah berpacaran dua tahun. Namun setelah lulus sekolah, karena Budi melanjutkan kuliah di Surabaya maka kami terpaksa menjalani hubungan jarak jauh.
Hari ini usai makan malam, aku izin ke balkon atas untuk mencari signal. Biasa daerah rumahku cukup pelosok, sehingga agar dapat jaringan bagus aku harus berada di balkon lantai dua.
Aku tertawa mendengar keluh kesah Budi.
Walau kami saat ini harus menjalani hubungan jarak jauh, namun berkat bantuan teknologi yang sudah berkembang membuatku merasa selalu dekat dengannya. Tanpa kusadari karena terlalu asyik bercerita jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
ADVERTISEMENT
Aku terdiam, terkejut karena menyadari bahwa ini hari Kamis. Aku memang penakut dan percaya dengan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat bahwa setiap malam Jumat merupakan waktu di mana makhluk halus lebih aktif, sehingga biasanya tidak akan menelepon Budi pada hari itu.
ADVERTISEMENT
Aku mengecilkan layar video call dan melihat kalender, benar saja bahwa ini hari Kamis. Aku baru saja hendak mengakhiri panggilan dengan Budi, namun tiba-tiba angin bertiup kencang.
Aku terdiam dan mengamati sekeliling. Di depanku ada rumah yang baru saja selesai dibangun usai dibiarkan kosong beberapa bulan. Selama ini aku tidak peduli, tetapi malam ini tampak sesuatu yang berbeda dari tempat tersebut.
Mulanya aku melihat seperti ada sebuah kantong plastik hitam di dekat tiang listrik, tapi semakin lama aku perhatikan kantong tersebut kian membesar. Aku masih terdiam mengamati, seolah rasa penasaranku membuatku terpaku untuk terus melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kantong tersebut perlahan berubah menjadi sosok besar setinggi tiga lantai. Aku tidak begitu melihat jelas bagaimana bentuknya karena hanya seperti bayangan hitam besar. Tapi ketika aku melihat ke atas, seolah sepasang mata merah menyala menatap langsung mataku.
Seketika aku terdiam dan semua menjadi gelap.
Aku terdiam, mengingat apa yang baru ku alami hingga bisa tertidur di atas balkon.
Jantungku kembali berdetak kencang, mengingat baru saja melihat sosok makhluk halus. Itu merupakan kali pertamaku melihat sosok astral dan membuatku bersumpah tidak akan pernah kembali lagi ke balkon.
ADVERTISEMENT
Mereka bertiga mengangguk bersama.
---
Berlanjut ke Part III