Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kisah Nyata: Cerita Mistis 4 Sekawan (4)
8 September 2020 21:00 WIB
Tulisan dari PondokMisteri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
CERITA SATRIA
Kemarin, Bang Dana dan keluarga kecilnya mampir ke Malang untuk berlibur. Bang Dana yang tinggal di Surabaya, memilih untuk membawa mobil sendiri agar tidak susah mengajak Ibu dan Bapak berjalan-jalan nantinya.
ADVERTISEMENT
Bang Dana memang sudah termasuk mapan di keluarga kami, sebab dia satu-satunya yang sudah berhasil memiliki rumah dan kendaraan pribadi tanpa minta bantuan Ibu Bapak.
Kami sekeluarga memutuskan untuk pergi ke salah satu Mal di Malang. Ibu, Bapak, Mbak Audi, Jihan, dan Bang Dana naik mobil. Sedangkan aku bersama dengan Bimo adikku naik motor.
Bimo terdiam, aku yakin dia sedang memikirkan ajakanku.
Aku tertawa. Sebab aku ingin mengajaknya bermain menebak posisi orang-orang yang duduk di dalam mobil, berdasarkan siluetnya.
ADVERTISEMENT
Bimo mengangguk.
Aku pun memutuskan untuk terus berada di belakang mobil Bang Dana hingga di depan rumah. Namun tiba-tiba jantungku berdetak kencang, ketika menyadari bahwa Mbak Jihan keluar dari pintu depan.
Aku pun segera memasukkan motor ke dalam garasi dan pergi ke ruang tamu untuk bertemu Ibu, Bapak, Bang Dana, dan Mbak Jihan.
ADVERTISEMENT
Aku dan Bimo terdiam bersama. Sebab kami berdua sangat yakin bahwa di kursi belakang ada tiga orang yang duduk bersama. Lalu bila Mbak Jihan duduk di depan siapa seseorang yang duduk di antara Ibu dan Bapak?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kami berempat hanya bisa terdiam dan saling menatap satu sama lain, entah kenapa di pikiranku dia adalah “tante” yang dimaksud oleh ponakan Satria kemarin.
BERLANJUT KE PART V