Konten dari Pengguna

Kisah Nyata: Cerita Mistis 4 Sekawan (6)

PondokMisteri
butuh asupan horor, langsung subscribe youtube "Pondok Misteri" yaa!
26 Januari 2021 13:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PondokMisteri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hantu. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hantu. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Saat aku masih kelas 3 SD, kami sekeluarga berlibur ke Jakarta dan menginap di hotel yang memiliki akses strategis ke tempat wisata. Berbeda dengan saat ini yang telah berganti kepemilikan dan telah direnovasi, saat itu bangunan Hotel masih termasuk kuno.
ADVERTISEMENT
Keluarga Ibu saat itu mendapatkan kamar di lantai 3, dari balkon depan kamar aku bisa melihat taman bermain yang akan kukunjungi besok. Sedangkan Tante Ratih, adik Ibu mendapatkan kamar di Lantai 6.
Hari pertama semua baik-baik saja, mungkin karena terlalu capek kami semua langsung tertidur begitu selesai makan malam.
.
Pagi-pagi sekali aku sudah terbangun, sedangkan Bang Dana dan Bimo masih tidur. Aku pun memutuskan untuk pergi ke kamar Ibu dan Ayah.
Saat pintu terbuka matahari pagi sudah bersinar terang, aku pun memutuskan diam sejenak di balkon untuk melihat pemandangan taman bermain dari sini.
“Wah nggak sabar deh pingin cepat-cepat ke sana.” Gumamku, sambil memikirkan akan menaiki permainan apa saja ketika sampai di sana.
ADVERTISEMENT
Pintu kamarku tiba-tiba tertutup, padahal sudah sengaja kubuka lebar agar tidak perlu membangunkan Bang Dana atau Bimo.
Pintu kaca penghubung antara kamar dan lift terbuka.
Aku terdiam dan sempat berpikir aneh bahwa pintu tersebut bisa terbuka sendiri, padahal tidak ada angin. Namun hari masih pagi dan matahari sudah bersinar terik, tidak mungkin ada hantu.
Pintu kembali terbuka, dan kali ini seorang wanita yang membukanya.
Aku biasanya tidak begitu peduli dengan urusan orang, namun ada sesuatu yang aneh dari wanita tersebut sehingga membuatku diam-diam mengamatinya.
ADVERTISEMENT
Wanita tersebut tampak normal seperti manusia pada umumnya, dia memakai baju terusan putih. Tapi anehnya aku tidak bisa mendengar langkah kakinya walau dia berjalan semakin mendekat.
Ketika wanita tersebut melewatiku, aku merasakan angin begitu kencang. Hal ini membuatku kembali mengamati keberadaanya. Wanita tersebut ternyata memiliki rambut panjang sebahu, namun seolah malu dia sengaja terus menunduk untuk menutupi wajahnya.
Aku yang semula berdiam di tempat, mulai berani mengikuti wanita tersebut karena penasaran ke mana dia pergi. Namun yang kutemukan hanya sebuah tembok tanpa adanya pintu atau jalan.
ADVERTISEMENT
.
Malamnya Tante Ratih meminta untuk tidur bersama dengan kami, dan membayar tambahan untuk Extra Bed. Awalnya dia tidak mau cerita apa yang terjadi, namun ketika aku menceritakan pengalamanku, Tante Ratih mulai terbuka.
Malam kemarin, setelah Om Arya dan Dono pergi memancing Tante Ratih yang sudah capek karena perjalanan jauh, memilih untuk langsung tidur. Namun baru setengah jam tertidur, Tante Ratih terbangun karena mendengar suara orang yang sedang menggunakan kamar mandi.
ADVERTISEMENT
Mulanya dia berpikir bahwa Om Arya atau Dono sudah pulang dan mengabaikannya. Namun tiba-tiba dia mendengar suara perempuan sedang menangis.
Hening.
Hening.
Suara tangis dan gemercik air kembali terdengar, membuat Tante Ratih terbangun.
Suara tangis terdengar semakin jelas membuat seluruh tubuh Tante Ratih gemetar ketakutan. Tante Ratih berusaha menghubungi Om Arya agar segera pulang, namun ternyata HP-nya tertinggal.
ADVERTISEMENT
Suara tangis tersebut masih terdengar, seolah dia tidak peduli bahwa Tante Ratih telah menyadari kehadirannya. Tante Ratih yang ketakutan memilih menyalakan televisi dengan suara kencang dan terus melantunkan doa.
Beruntung hanya perlu lima menit hingga ada seseorang yang datang, walau harus melewati kamar mandi Tante Ratih memberanikan diri untuk membuka pintu kamar.
Tante Ratih terdiam. Bingung harus menjelaskan apa, bahkan suara tangis wanita tersebut mendadak hilang.
ADVERTISEMENT
.
ADVERTISEMENT
Bersambung ke Cerita Ajeng bertemu dengan Hantu Wanita Berkuku Panjang.
CERITA SATRIA