Kisah Nyata: Cerita Mistis 4 Sekawan (7)

PondokMisteri
butuh asupan horor, langsung subscribe youtube "Pondok Misteri" yaa!
Konten dari Pengguna
11 Februari 2021 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PondokMisteri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hantu di hotel Foto: giphy
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hantu di hotel Foto: giphy
ADVERTISEMENT
CERITA AJENG
Dahulu ketika masih SMP aku mengikuti LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa), kegiatan ini dilaksanakan di luar kota untuk kelas 2 dan 3 selama dua malam. Sekolahku menyewa tempat seperti vila, namun setiap kamar berada di tempat berbeda. Sehingga bila ingin berkunjung ke tempat teman, kami harus berjalan kaki sekitar lima menit.
ADVERTISEMENT
Saat itu aku mendapatkan kamar untuk 5 orang. Kamar yang akan kami tempati sangat besar, seperti Vila mewah dan mahal pada masanya.
Setelah membuka pintu, kami harus melewati jalan setapak, dan jembatan kecil yang menghubungkan dengan kamar. Kamar tersebut didesain berada di tengah-tengah kolam, dengan model open space.
Ilustrasi hantu. Foto: Pixabay
Walau cat sudah mulai pudar dan terlihat tidak terurus, tetapi untuk kami yang paling penting adalah bisa berkumpul bersama teman. Meskipun kami sempat kesal karena cacing di kamar mandi tak kunjung habis. Namun selain itu, rasanya semua berjalan lancar.
Sayang ketika malam tiba, suasana kamar yang sebelumnya terasa seperti vila mewah berubah menjadi sangat mengerikan.
ADVERTISEMENT
Linda mengangguk.
Kami berlima pun membongkar tas mencari lilin dan korek yang memang sengaja disiapkan, untuk keadaan darurat. Namun karena tidak membawa HP dan penerangan hanya berasal dari lampu depan, membuat kami kesulitan.
Aku bisa merasakan jantungku terus berdebar kencang, terutama setiap kali melihat pepohonan di sekeliling kami. Entah hanya perasaanku, atau memang dari sana banyak ‘mereka’ yang tak kasat mata memperhatikan kami.
ADVERTISEMENT
Kami pun segera mendekat ke Agatha dan membantunya menyalakan lilin. Setelah berhasil mengumpulkan semua yang kami miliki, lilin diletakkan disetiap sudut ruangan agar terlihat terang.
Aku mengangguk setuju, tapi tidak menceritakan apa yang kurasakan karena tak ingin mereka khawatir.
.
Kami baru tertidur setengah jam, ketika angin besar bertiup dan membuat lilin di seluruh ruangan mati. Hal ini membuat jantungku berdebar kencang, karena kembali merasakan tatapan tak kasat mata dari sekeliling.
ADVERTISEMENT
Tiba-tiba kami mendengar suara pintu digaruk dengan sangat kencang, Aku dan Cinta pun hanya bisa saling bergandengan.
ADVERTISEMENT
Kami semua terdiam, dan suara garukan di pintu terdengar lebih keras dari sebelumnya.
Kami kembali terdiam dan hanyut dalam pikiran masing-masing.
Pada akhirnya kami berlima ke kamar mandi bersamaan. Kamar mandi di sini juga dibuat Open Space, sehingga bisa langsung melihat kolam buatan yang di sampingnya terdapat banyak pepohonan rindang, di malam hari yang gelap tanpa lilin semua tampak mengerikan.
ADVERTISEMENT
Aku mengangguk setuju dengan Melita, bahwa ‘seseorang’ yang kami lihat memang tampak seperti Linda. Entah apa maksudnya mengganggu kami, hingga berani menampakkan dirinya. Kami pun tak ingin mencari tahu dan memilih segera berbenah untuk pindah kamar esok paginya
.
Karin tertawa.
ADVERTISEMENT
BERSAMBUNG Ke Part Terakhir, Hantu Kampus.