Konten dari Pengguna

Silaturahmi Yang Tertunda Di Kala Pandemi Covid-19 Tiada Kunjung Berakhir

Emil Kristanti
Saya ASN di LIPI, lebih tepatnya di Pusat Penelitian Infomatika LIPI Bandung. Fungsional saya adalah Analis Pengelolaan Keuangan APBN. Selain itu pekerjaan sehari-hari membantu di bagian tata usaha dan kesekretaritan.
24 Desember 2020 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Emil Kristanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akhir tahun 2020 sudah didepan mata. Tetapi bukan berarti pandemi Covid-19 sudah hilang di Bumi Nusantara Indonesia. Pada awal pandemi, banyak sumber yang memprediksi bahwa pandemi akan berakhir pada beberapa bulan kedepannya. Akan tetapi kenyataan berkata lain. Bahkan sampai dengan menjelang akhir tahun 2020 pun pandemi masih berlangsung, bahkan makin bertambah parah yang ditandai dengan meningkatnya jumlah terkonfirmasi positif.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, karena tidak sedikit berdampak ke berbagai sektor. Tidak terkecuali bagi para perantau yang jauh dari kampung halamannya. Rasa rindu pada keluarga harus diredam untuk sekian waktu untuk menjaga kesehatan maupun mengikuti himbauan dari pemerintah dalam pembatasan kegiatan bepergian keluar daerah maupun pengetatan pemberian cuti akhir tahun 2020 sesuai Surat Edaran Kemenpan RB No. 72 tanggal 21 Desember 2020.
Perkembangan Covid-19
Pandemi di Indonesia secara resmi diumumkan pada pertengahan Maret 2020. Sontak membuat kaget semua lapisan masyarakat Indonesia. Berbagai kegiatan baik pelayanan publik pemerintahan maupun swasta serta kegiatan di masyarakat terjadi perubahan yang luar biasa. Layanan publik bergeser dari layanan konvensional ke layanan online, sistem kerja maupun dunia usaha juga bergerak semua ke dalam IT based.
ADVERTISEMENT
Sektor transportasi juga tidak luput dari perubahan sebagai dampak pandemi. Semenjak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di berbagai wilayah terutama daerah Red Zone, moda transportasi umum mulai merubah proses bisnis. Persyaratan untuk bisa bepergian dengan moda transpotrasi umum diterapkan sebagai langkah dalam antisipasi pencegahan Covid-19 sekaligus sebagai bentuk inovasi bagi para penggerak usaha transportasi agar usaha tetap berjalan ditengah keterbatasan.
Rapid Tes/Swab Tes menjadi pilihan bagi penggerak usaha transportasi kepada para calon penumpang. Terlihat di berbagai stasiun, bandara dan lainnya menyiapkan sarana untuk rapid tes tersebut kepada calon penumpang walaupun juga bisa dilakukan di Klinik/RS lainnya. Hal ini lumayan menggugah keinginan masyarakat untuk melakukan aktifitas bepergian keluar kota setelah sekian waktu banyak berdiam diri di rumah saja. Pemberlakuan Surat Izin Keluar Masuk atau yang familiar disebut SIKM untuk memasuki wilayah ibukota DKI Jakarta juga sebagai langkah dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.
ADVERTISEMENT
Semua sektor juga melakukan berbagai inovasi untuk mulai bangkit dari yang harus berdiam diri dirumah, wacana lockdown dan berbagai berita tentang penyebaran Covid-19. Hal itu dilakukan mengingat bahwa perekonomian harus tetap berjalan. Di media sosial sudah mulai bermunculan berbagai prediksi tentang kapan berakhirnya pandemi di Indonesia dan negara-negara lainnya. Prediksi ini yang membuat geliat usaha mulai bangkit.
Geliat usaha mulai bangkit, protokol kesehatan masih menjaga keharusan untuk tetap dipatuhi. Adanya Cuti Bersama pada akhir Agustus dan Oktober 2020 ternyata menjadi sebuah pembelajaran bagi kita semua bahwa corona masih ada dan nyata. Terbukti dengan adanya peningkatan lonjakan kasus terkonfirmasi positif pasca longweekend tersebut. Inilah yang menjadi pertimbangan Presiden RI untuk mengurangi Cuti Bersama akhir tahun 2020 sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
ADVERTISEMENT
Satu hal berita gembira dalam penanganan covid-19 di Indonesia adalah dengan diumumkannya bahwa vaksin Covid-19 telah datang di tanah air pada awal Desember 2020. Vaksin sebagai bentuk usaha dari pemerintah dalam penanganan Covid-19 di Indonesia serta mendongkrak percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional dimana di kuartal empat pun diperkirakan masih dalam kondisi minus. Namun setidaknya, pemberian vaksin ini menimbulkan rasa lega dan harapan besar bagi jutaan masyarakat Indonesia untuk pulih kembali dalam kehidupan normal.
Silaturahmi Yang Tertunda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Tha'un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka, apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari darinya." (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid.
ADVERTISEMENT
Hadist diatas mengingatkan kita bahwa ketika wabah melanda seperti pandemi Covid-19 ini, kita diminta untuk tetap berada di daerah kita dengan maksud agar penyebaran tidak meluas ke daerah lain. Memang tidak mudah, apalagi jika wabah berlangsung tidak sebentar. Sembilan bulan pandemi terjadi di Indonesia memaksa kita untuk memikirkan ulang jika kita mempunyai keinginan bepergian keluar daerah. Acara dinas maupun silaturahmi ke keluargapun mesti kita pikir ulang kembali dan sebisa mungkin ditunda demi pencegahan penyebaran Covid-19.
Ditengah kerinduan berkumpul dan bersua dengan keluarga besar menjadi godaan besar bagi kita, terlebih pada momen perayaaan hari besar agama maupun sekedar berlibur rehat sejenak dari aktivitas selama pandemi yang bikin jenuh. Namun ada hal-hal lain yang mesti kita perhatikan juga, seperti faktor usia orang tua kita yang bisa jadi rentan jika kita kunjungi. Dengan kasus tanpa gejala yang banyak terjadi, menjadi hal yang penting untuk kita jadikan dasar dalam mengambil keputusan apakah tetap di rumah atau menjenguk orang tua dan keluarga.
ADVERTISEMENT
Menahan ego dan kesabaran menjadi kunci dalam mengambil keputusan untuk bepergian ditengah pandemi. Bukan kita tidak sayang dengan orang tua maupun keluarga, justru karena kita berusaha menjaga kesehatan bersama agar senantiasa sehat ditengah pandemi yang belum ada tanda akan berakhir. Ini adalah bentuk ihktiar kita sebagai Hamba-Nya dan taat kepada himbauan pemerintah untuk tidak bepergian selama libur Natal dan Tahun Baru 2021.