Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengembalikan Kejayaan Mutiara Hitam dari Timur
19 Juni 2024 10:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Emir Faisal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dunia mengenal Brazil sebagai salah satu kiblat sepak bolah dunia dan penghasil pemain bertalenta seperi Pele, Ronaldo, Ronaldinho, Cafu dan "KaKa" dan segudang nama-nama lain yang lain. Indonesia juga tidak kalah kita memiliki Papua. Sepak Bola Papua tidak bisa di lepaskan dari Klub Sepak Bola Persipura Jayapura yang telah melahirkan pemain-pemain berbakat.
ADVERTISEMENT
Setidaknya Papua meliliki pemain berbakat yang menjadi langganan main di Timnas. Salah satu nama yang paling populer adalah Boaz Solossa. Ia tak hanya menjadi legenda bagi Timnas Indonesia, namun juga Persipura Jayapura.
Sederatan nama-nama lain Elie Eiboy, Terens Puhiri, Titus Bonai, Ortizan Solossa, Patrich Wanggai, Oktovianus Maniani, Yanto Basna, Osvaldo Haay, Todd Ferre dan Ricky Kambuaya.
Puncak kejayaan Papua salah satunya ditandai dengan mampu mengkawinkan medali emas Tim Putra dan Tim Putri dalam perhelatan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX 2-15 Oktober 2021 di Papua.
Dalam edisi Piala AFF tahun 2020 yang di gelar 5 Desember 2021- 1 Januari 2022 sosok Ricky Kambuaya menjadi pilar penting skuad Garuda di bawah asuhan Shin Tae-yong. Penampilannya dinilai gemilang, bahkan pada babak penyisihan Grup B melawan Kamboja dan leg kedua final Piala AFF 2020 ia berhasil meraih man of the match.
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui PSSI bersama mengandeng Persipura Jayapura badan Papua Football Academy (PFA) pencarian bakat dan pelatihan pendidikan serta dukungan anggaran kepada Asosiasi Daerah PSSI Papua untuk pembibitan pemain usia dini. Selain itu dengan bergulirnya Liga 1, dan sebagai kompetisi profesionaltingkat nasional akan memberikan banyak kesempatan regenerasi pemain muda. Tidak menutup peluang pemain Papua dapat mewarnai kancah pesebabolaan internasional. Hal ini sudah terbukti di Eropa dengan adanya liga bergulir profesional di masing-masing negara, tidak pernah kehabisan pemain-pemain muda baru berbakat.
Disamping itu, tentunya dengan dukungan infrastruktur dari pemerintah pusat akan memberikan dorongan kemajuan sepak bola papua.
Indonesia sudah memastikan diri untuk berkompetisi di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia setelah menempati posisi kedua di Grup F. Semoga Ricky Kambuaya bersama Yakob Sayuri dapat mengharumkan Papua dan Indonesia serta membawa Indonesia untuk pertama kalinya dalam sejarah tampil di Piala Dunia 2026.
ADVERTISEMENT