Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pelatihan Penggunaan Teknologi Finansial Dalam Menjawab Tantangan Zaman
23 Oktober 2024 14:12 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Encep Rama Pramudita (Kian santang) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi yang cepat, kompetensi yang relevan semakin penting. Sebagaimana dinyatakan dalam teori pengembangan kompetensi, kompetensi terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk melakukan tugas dengan efektif. Spencer dan Spencer (1993) menyatakan bahwa kompetensi mencakup banyak aspek, termasuk kemampuan konseptual, kemampuan interpersonal, dan kemampuan teknis. Oleh karena itu, perusahaan harus membuat program pelatihan yang luas dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa karyawan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan.
ADVERTISEMENT
Industri perbankan adalah salah satu contoh bagaimana pentingnya meningkatkan kompetensi. Munculnya fintech, atau teknologi finansial, yang menyediakan layanan lebih cepat dan efisien dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan banyak bank menghadapi masalah. Misalnya, bank konvensional di Indonesia kehilangan pelanggan karena tidak dapat bersaing dengan platform fintech. Pengembangan kompetensi karyawan menjadi sangat penting dalam kondisi seperti ini. Bank harus melatih karyawan mereka dalam teknologi digital, manajemen risiko, dan layanan pelanggan yang lebih baik agar tetap bersaing. Jika tidak, mereka akan tertinggal di belakang dan kehilangan pangsa pasar mereka.
Namun, peningkatan kemampuan tidak terbatas pada pelatihan teknis. Pengembangan soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama tim juga sangat penting dalam banyak situasi. Misalnya, pelatihan lintas budaya sangat penting bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai negara untuk memastikan karyawan dapat berfungsi dengan baik dalam tim internasional. Tanpa pelatihan ini, komunikasi dapat terganggu, yang dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas. Oleh karena itu, strategi pengembangan kompetensi harus mencakup program pelatihan yang mencakup pengembangan soft skills.
ADVERTISEMENT
Organisasi dapat menggunakan berbagai cara untuk mengatasi masalah ini. Pertama, mereka harus menganalisis kebutuhan pelatihan. Ini berarti mengidentifikasi kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung tujuan bisnis. Dengan memahami kebutuhan spesifik, program pelatihan dapat dirancang untuk memenuhi tuntutan yang ada. Misalnya, sebuah perusahaan harus melatih tim riset dan pengembangan mereka dalam teknik dan teknologi inovatif jika mereka ingin mengembangkan produk baru.
Kedua, organisasi harus menggunakan teknologi untuk pelatihan. Dengan e-learning dan platform pembelajaran daring, karyawan dapat belajar kapan dan bagaimana mereka mau. Simulasi dan alat pembelajaran interaktif juga dapat menjadi lebih menarik dan meningkatkan pengalaman belajar. Penggunaan virtual reality (VR) dalam pelatihan dapat menjadi solusi yang menarik dalam situasi seperti ini karena memungkinkan karyawan belajar dalam lingkungan yang aman dan terkendali.
ADVERTISEMENT
Ketiga, membangun budaya belajar yang berkelanjutan dalam organisasi sangat penting. Ini melibatkan dukungan dari pemimpin dan manajemen untuk mendorong karyawan untuk terus belajar dan berkembang. Program coaching dan mentoring dapat membuat karyawan merasa lebih termotivasi untuk belajar dan berkembang. Jika karyawan merasa didukung, mereka lebih mungkin untuk mengambil inisiatif untuk mengembangkan diri mereka sendiri.
Jadi, pengembangan dan pelatihan kompetensi adalah investasi penting bagi organisasi untuk menghadapi tantangan zaman sekarang. Perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan mereka memiliki kemampuan yang diperlukan untuk berhasil melalui penggunaan pendekatan sistematis dan terintegrasi, serta penggunaan teknologi dan budaya belajar yang kuat. Akibatnya, tidak hanya karyawan yang akan mendapatkan manfaat, tetapi organisasi juga akan memiliki kemampuan untuk bersaing di pasar yang semakin kompleks.
ADVERTISEMENT