Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kecerdasan Buatan Bukan Sebuah Ancaman
26 Mei 2022 22:38 WIB
Tulisan dari ENCI MULYANI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkan kamu mendengar tentang teknologi kecerdasan buatan?Apa yang terlintas di kepalamu ketika mendengar teknologi kecerdasan buatan itu? Singkatnya jika mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kecerdasan buatan atau biasa dikenal dengan Artificial Intelligence (AI) merupakan suatu program komputer yang meniru kecerdasan atau otak manusia, baik pola berpikir maupun karakteristik manusia.
ADVERTISEMENT
Kecerdasan buatan atau teknologi AI memiliki banyak jenisnya. Teknologi AI yang kita nikmati saat ini merupakan Artificial Narrow Intelligence atau jenis AI lemah. AI tersebut hanya dapat mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.
Ada pula Artificial General Intelligence atau jenis AI kuat. AI ini dirancang untuk memiliki kecerdasan setara dengan manusia, mereka dapat memprediksi banyak data bahkan mengambil sebuah keputusan.
Terakhir, ada Artificial Superintelligence yang diprediksi akan memiliki IQ diatas seribu, tetapi AI jenis ini masih berupa khayalan dan hanya ditemukan pada film – film saja, untuk mencapainya pun tentunya membutuhkan waktu yang lebih lama dari AI kuat.
Cepatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan di abad 21 ini sudah tidak bisa dicegah lagi. Adanya perkembangan ini memunculkan argumen – argumen yang mengatakan sampai mana batasan yang dapat dicapai AI, karena perkembangan teknologi tidak dapat dihentikan, sehingga peluang AI untuk menguasai segala hal juga dapat kita bayangkan. Bahkan beberapa pekerjaan sekarang sudah dapat diambil alih oleh AI. Persepsi inilah yang membuat kita sebagai manusia meragukan masa depan AI yang mungkin akan menguasai kehidupan dan bahkan mengancam kelangsungan hidup manusia.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari dampak positifnya, teknologi kecerdasan buatan memang banyak memberikan kemudahan dalam setiap kegiatan manusia. Salah satunya yaitu membantu mempercepat pekerjaan. AI dapat melakukan pekerjaan secara berulang yang mungkin jika dilakukan oleh manusia akan memakan waktu yang lama, tetapi dengan AI pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan waktu yang lebih singkat. Adanya AI membuat pekerjaan lebih terstruktur dalam waktu singkat dengan hasil yang lebih optimal.
Di samping itu, AI juga memberikan dampak negatif, salah satunya membuat manusia semakin malas dan ketergantungan. Jika AI terus berkembang dan mencapai level tertingginya, dan manusia malah semakin malas dan ketergantungan terhadap AI, hal itu bisa membuat persepsi buruk tentang AI menjadi nyata. AI dapat menguasai kehidupan manusia dan merebut semua yang ada di dalamnya. Lantas, bagaimana nasib masa depan manusia nantinya?
ADVERTISEMENT
Teknologi AI Diciptakan Untuk Kehidupan Manusia
Banyak argumen atau persepsi yang mengatakan bahwa kecerdasan buatan dapat mengambil alih pekerjaan manusia, persepsi ini tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah juga.
Memang benar beberapa pekerjaan akan digantikan oleh AI, seperti pekerjaan sopir dapat digantikan oleh kendaraan otonom yang dapat berjalan tanpa seorang pengemudi.
Tidak hanya itu, pekerjaan asisten rumah tangga juga dapat terganti dengan perangkat rumah tangga yang sudah terkoneksi dengan perangkat AI, masing – masing peralatan rumah tangga dapat dilengkapi dengan sensor Internet of Things (IoT), sehingga perangkat dapat membaca perilaku penggunanya dan semakin pintar dalam melayani majikan.
Pekerjaan seperti sopir dan asisten rumah tangga memang bisa terancam punah digantikan oleh teknologi kecerdasan buatan. Akan tetapi, pekerjaan manusia tidak hanya sopir dan asisten rumah tangga saja bukan? Masih banyak jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan, adanya AI justru membuat sumber daya manusia semakin berkualitas. Manusia dituntut untuk lebih pandai dari AI, manusia bisa bekerja di bidang IT dan mempercanggih teknologi AI yang ada.
ADVERTISEMENT
Namun, bergantinya profesi manusia tidak cukup mengatasi ancaman dan kekhawatiran akan AI. Kita perlu mengingat bahwa teknologi AI yang ada sekarang merupakan jenis AI lemah. Artinya, di masa depan nanti akan ada jenis AI yang jauh lebih kuat dari teknologi AI sekarang. Mereka dapat mengolah data sampai mengambil keputusan sendiri sama seperti manusia.
Teknologi kecerdasan buatan jenis ini benar – benar menyerupai otak manusia, mereka dapat melakukan semua pekerjaan sendiri melebihi kemampuan manusia. Akan sangat berguna jika apa yang mereka lakukan tidak merugikan umat manusia, tetapi bagaimana jika malah sebaliknya? Hal itulah yang sangat dikhawatirkan, kecerdasan buatan bisa saja memusnahkan kehidupan manusia.
Kekhawatiran akan keberadaan teknologi AI disebabkan oleh manusia itu sendiri. Mengapa demikian? Karena manusia yang menciptakan mereka dan manusia juga yang lengah akan keberadaan mereka. Manusia yang merasa dimudahkan dalam segala hal sampai melupakan kemungkinan terburuk yang bisa dilakukan oleh AI. Namun, sebenarnya AI tidak akan mengancam umat manusia jika AI masih dibawah kontrol manusia.
ADVERTISEMENT
Lagi pula, AI diciptakan dengan sebuah tujuan. Mereka diciptakan untuk membantu umat manusia, bukan untuk merusak kehidupan manusia. AI mengambil pekerjaan – pekerjaan yang memang sudah tidak perlu dikerjakan oleh manusia lagi.
Akan tetapi, bukan berarti manusia harus hidup dengan kemalasan dan ketergantungannya terhadap AI, ada pekerjaan lain yang perlu mereka lakukan bersama dengan AI. Karena AI hadir hanya untuk mendampingi dan memudahkan manusia dalam melakukan pekerjaanya, bukan mengambil alih pekerjaan manusia apalagi memusnahkan kehidupan manusia.
Perlu diingat pula bahwa sehebat apapun teknologi yang diciptakan manusia, semua itu tidak bisa mengalahkan kehebatan Tuhan Yang Maha Esa. Teknologi kecerdasan buatan atau AI ini hanyalah ciptaan manusia dengan segala kekurangannya. AI tidak mungkin bisa melebihi kesempurnaan dari hasil ciptaaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Lalu, apa yang perlu kita khawatirkan lagi?
ADVERTISEMENT
Kecerdasan buatan bukan sebuah ancaman. Ancaman tersebut bisa saja terjadi jikakalau manusia lengah akan ciptaannya sendiri. Ketika AI sudah tidak dalam kontrol manusia lagi. Oleh karena itu, manusia tidak perlu mengkhawatirkan keberadaan kecerdasan buatan atau teknologi AI ini. Selama teknologi kecerdasan buatan tersebut masih berada dalam tujuan utamanya yaitu membantu dan mendampingi kehidupan manusia, maka semua ancaman dari teknologi AI tersebut tidak akan terjadi.
Enci Mulyani, mahasiswa S1 Teknik Industri Institut Teknologi Telkom Purwokerto