Konten Media Partner

Selain Racun Kalajengking, Ini 9 Cairan Paling Mahal di Dunia

30 April 2018 19:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
"Apa komoditas paling mahal di dunia? Pasti banyak yang menjawab emas. Bukan emas. Ada fakta yang menarik yang saya dapat dari informasi yang saya baca. Komoditas yang paling mahal di dunia racun dari kalajengking," ujar Jokowi di Hotel Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (30/4).
ADVERTISEMENT
Ternyata ucapan Jokowi memang benar, racun kalajengking menjadi cairan paling mahal di dunia, berapa harganya?
Kini Encylovepedia akan memberikan daftar 10 cairan paling mahal di dunia yang didapat dari beyondtype1.org. Apa saja? Berikut daftarnya.
10. Darah Manusia, Rp 20,8 juta per galon
Ilustrasi transfusi darah. (Foto: Thinkstock)
Untuk mengambil darah manusia, sebenarnya tidak terlalu sulit, mengingat kita semua memilikinya. Namun, yang membuatnya mahal adalah pengolahan darah setelah donasi. Akan tetapi, tergantung tempat di mana menjual dan membeli darah tersebut.
9. Gamma Hidroksibutirat (GHB), Rp 34,7 juta per galon
Gamma Hidroksibutirat (Foto: Commons Wikimedia)
GHB dapat mengobati tiga gangguan yang dialami manusia, seperti depresi, insomnia, dan narkolepsi. Selain itu, cairan ini juga bisa dijadikan sebagai obat bius. Cairan GHB bisa ditemukan dalam sistem saraf pusat manusia. Namun, cairan ini kadang disalahgunakan sebagai narkoba, sehingga membuat pemakainya merasakan senang berlebihan.
ADVERTISEMENT
8. Tinta Printer Hitam, Rp 37,5 juta per galon
Tinta Printer (Foto: Commons Wikimedia)
Siapa sangka ternyata tinta printer hitam menjadi salah satu cairan paling mahal di dunia. Namun faktanya, tinta printer yang hanya beberapa militer saja memiliki harga yang cukup mahal.
7. Merkuri, Rp 47,2 juta per galon
Merkuri (Foto: Wikimedia Commons)
Kini merkuri tidak banyak digunakan dalam produksi alat-alat medis (seperti termometer) karena toksisitasnya. Walaupun begitu, cairan ini bisa digunakan untuk menghantarkan listrik dan uapnya bisa digunakan untuk penerangan jalan dan lampu neon.
6. Insulin, Rp 130,4 juta per galon
Suntik Insulin untuk mengontrol gula darah. (Foto: Thinkstock)
Insulin sangat mahal untuk diproduksi dalam bentuk biosintetiknya. Insulin adalah hormon yang diproduksi secara alami oleh pankreas yang sehat. Menurut Journal of American Medical Association, harga insulin meningkat tiga kali lipat pada 2002-2013.
ADVERTISEMENT
5. Parfum Chanel No. 5, Rp 360,7 juta per galon
Chanel No 5 (Foto: Pixabay)
Chanel No. 5 merupakan salah satu parfum yang paling terkenal di dunia, parfum ini pertama kali diproduksi pada 1922 melalui kolaborasi kimiawan Ernest Beaux dan Coco Chanel. Coco Chanel memilih botol #5 dari sampel yang diberikan Beaux kepadanya, karena dia menyukai nomor 5.
4. Darah Kepiting Tapal Kuda, Rp 832,4 juta per galon
Kepiting Tapal Kuda (Foto: Pxhere)
Darah kepiting tapal kuda digunakan dan dipanen dalam jumlah tinggi, ini untuk menguji berbagai macam produk medis agar tidak terkontaminasi. Darah dari kepiting kuda ini berwarna biru, dan penemuan manfaat darahnya telah ditemukan lebih dari 50 tahun yang lalu.
3. Asam Lisergat Dietilamida, Rp 1,7 miliar per galon
Asam Lisergat Dietilamida (Foto: Commons WIkimedia)
Cairan ini sangat luas digunakan pada 1960 sebagai obat halusinogen, ALD terbuat dari senyawa krital, asam lisergat, yang dibuat dari alkaloid ergot alam. Satu galon cairan ALD dapat menyediakan cukup halusinogen untuk sekitar 55 ribu orang.
ADVERTISEMENT
2. Racun King Kobra, Rp 2,1 miliar per galon
Ilustrasi ular kobra. (Foto: Wikimedia Commons)
King Kobra adalah ular yang paling beracun di dunia, bahkan racunnya bisa membunuh satu ekor gajah. Racun King Kobra mengandung protein unik yang disebut ohanin. Ohanin digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit yang 20 kali lebih kuat daripada morfin.
1. Racun Kalajengking, Rp 541 miliar per galon
Ilustrasi kalajengking. (Foto: 41330 via Pixabay)
Kalajengking menggunakan racun mereka sebagai pertahanan melawan predator dan membunuh mangsa, tetapi hanya 25 spesies kalajengking yang bisa menjadi racun bagi manusia.
Protein yang ditemukan dalam racun kalajengking dapat digunakan untuk mengobati rasa sakit pada manusia yang menderita multiple sclerosis (MS), penyakit radang usus, dan rheumatoid arthritis.