Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
10 Fakta Menarik tentang Paus Pembunuh
2 Februari 2018 21:39 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
ADVERTISEMENT
Anggapan banyak orang awam bahwa hiu adalah predator yang berada di puncak rantai makanan kehidupan lautan rupanya tidaklah benar. Predator puncak lautan yang sesungguhnya adalah paus pembunuh atau paus orca (Orcinus orca).
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, dugaan paus pembunuh sebagai predator paling menakutkan di lautan sudah ada sejak lama. Ada cerita dari banyak nelayan yang pernah menyaksikan paus pembunuh mengalahkan hiu putih dewasa. Bahkan, ada yang menceritakan pengalamannya ketika melihat paus pembunuh mengalahkan dua hiu sekaligus dan memakannya. Hingga pada 4 Oktober 1997, di lepas Pantai California, sekompok pengamat paus berhasil merekam momen ketika paus pembunuh memakan hiu putih dewasa.
Paus pembunuh diketahui memiliki kecerdasan yang tinggi. Itulah mengapa mereka mampu mengalahkan hiu yang hanya bertarung menggunakan insting. Bahkan, seekor paus pembunuh berusia 14 tahun bernama Wikie yang berada di Marineland Aquarium di Antibes, Prancis, menjadi paus pembunuh pertama yang diketahui bisa berbicara mirip dengan bahasa manusia, seperti "hello" dan "bye bye".
ADVERTISEMENT
Baca selengkapnya: Wikie, Paus Pembunuh yang Bisa Bicara Bahasa Manusia
Nah, setidaknya ada 10 fakta menarik terkait paus pembunuh yang perlu kamu ketahui.
1. Paus Pembunuh Pernah Disebut ‘Pembunuh Paus’
Mengapa disebut paus pembunuh? Paus pembunuh itu pernah disebut "pembunuh paus" oleh pelaut yang melihatnya menyerang paus. Seiring waktu, nama itu terbalik.
2. Paus Pembunuh Bukan Ikan, bahkan Bukan Paus
Paus pembunuh bukanlah ikan. Mereka adalah mamalia laut. Namun, paus pembunuh juga bukanlah paus. Paus pembunuh adalah sejenis lumba-lumba. Jenis lumba-lumba yang terbesar. Mungkin karena ukurannya yang besar, mamalia ini disebut paus.
3. Paus Pembunuh Terbesar yang Pernah Diketahui adalah Sepanjang 9,8 Meter
Benar-benar besar, sepanjang bus sebagai perbandingan. Beratnya sekitar 11 ton atau 9.979 kilogram, atau setara gajah Afrika.
ADVERTISEMENT
Biasanya, paus pembunuh memiliki panjang antara 4,9-9,1 meter dan berat sekitar 3-6 ton atau sekitar 2.722-5.443 kilogram. Laki-laki lebih besar dari betina. Bahkan, saat lahir, paus pembunuh sudah berusia sekitar 2,4 meter dan beratnya 181 kilogram-400 kilogram.
Tidak heran jika paus pembunuh menjadi predator terbesar di dunia.
4. Paus Pembunuh Berburu dalam Kelompok dan Memiliki Tingkat Keberhasilan Berburu yang Tinggi
Paus pembunuh adalah karnivora. Mereka makan ikan, termasuk hiu putih, cumi, kepiting, lobster, anjing laut, singa laut, dugong, burung laut, penguin, kura-kura laut dan tentu saja, paus, termasuk paus sperma bayi dan paus biru bayi. Menurut para ilmuwan, mereka juga akan makan beruang kutub jika ada kesempatan!
Paus pembunuh berburu dalam kelompok. Didukung dengan kecerdasan mereka, paus pembunuh memiliki tingkat keberhasilan berburu yang tinggi.
ADVERTISEMENT
5. Paus Pembunuh adalah Makhluk Sosial dan Memiliki Bahasa Sendiri
Paus pembunuh adalah makhluk yang sangat sosial. Paus pembunuh bisa berkumpul bersama untuk membentuk klan. Mereka juga dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Mereka berburu dan tidur bersama. Mereka berkomunikasi satu sama lain dan saling membantu saat mengalami masalah. Bila salah satu anggota mati, sisanya diyakini berkabung.
Bahasa paus pembunuh adalah salah satu yang paling kompleks dalam kerajaan hewan. Mereka menghasilkan peluit bernada tinggi, panggilan berdenyut, dan suara frekuensi rendah. Peluit digunakan untuk komunikasi jarak dekat atau komunikasi pribadi, sementara panggilan berdenyut digunakan untuk komunikasi jarak jauh. Selain berkomunikasi melalui suara, paus pembunuh berkomunikasi melalui sentuhan dan melalui berbagai gerakan, seperti menepuk-nepuk siripnya.
ADVERTISEMENT
6. Paus Pembunuh Tidak Dapat Mencium Bau
Paus pembunuh tidak memiliki organ penciuman atau cuping otak yang didedikasikan untuk berbau sehingga diyakini bahwa mereka tidak dapat mencium bau. Namun, mereka memiliki indera penglihatan dan pendengaran yang baik. Mereka bisa mendengar lebih baik dari pada anjing dan bahkan kelelawar.
7. Paus Pembunuh Tidur dengan Satu Matanya Saja
Banyak yang salah mengira bagian putih dari ikan paus itu adalah matanya, padahal bukan. Mata paus pembunuh memiliki letak yang tidak berbeda jauh dengan mata lumba-lumba lainnya. Dan seperti lumba-lumba lainnya, paus pembunuh tidak bisa sepenuhnya tidur karena mereka harus naik ke permukaan untuk bernapas sesekali.
Sebaliknya, mereka tidur dengan hanya setengah dari otak mereka. Jika mata kiri paus pembunuh terbuka, itu berarti sisi kanan otaknya sudah terjaga dan yang lainnya tertidur, dan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
8. Paus Pembunuh adalah Mamalia dengan Penyebaran Terbesar (Tanpa Menghitung Manusia)
Paus pembunuh dapat ditemukan di semua samudra di dunia, di perairan hangat dan dingin, bahkan di perairan yang membekukan. Bagaimana mereka bisa selamat dari kedinginan? Mereka memiliki lapisan lemak tebal di bawah kulit mereka, yang disebut blubber.
Meski populasi mereka besar dan terdistribusi secara merata di seluruh samudra serta tidak ada perburuan terhadap mereka dalam skala besar, ini tidak menjamin bahwa paus pembunuh tidak akan punah. Mereka mudah terserang polusi dan populasi mereka juga bisa turun jika mereka kesulitan mencari mangsa akibat polusi.
9. Paus Pembunuh Tertua yang Diketahui Berumur 103 Tahun
Paus pembunuh hidup lama, lebih dari 90 tahun. Betina hidup lebih lama dari pada jantan. Paus pembunuh sering meninggal karena usia tua atau sakit.
ADVERTISEMENT
10. Di Alam Liar, Paus Pembunuh Tidak Pernah Tercatat Membunuh Manusia
Tidak ada paus pembunuh yang diketahui menyerang, apalagi makan manusia di alam bebas.
Sementara di penangkaran, lain cerita. Beberapa pelatih dan pegawai taman air laut telah diserang oleh paus pembunuh, dan di antaranya terbunuh. Namun, para ilmuwan mengklaim bahwa ini disebabkan oleh tekanan pada bagian tubuh paus pembunuh yang membuatnya bertindak agresif.
Paus pembunuh bernama Tilikum diketahui telah membunuh tiga pelatih berbeda pada tahun 1991, 1999, dan 2010.