Konten Media Partner

10 Fakta tentang Gempa Bumi

24 Januari 2018 19:29 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Kemarin, Banten dilanda bencana gempa bumi. Getarannya terasa hingga Jakarta dan sekitarnya, bahkan hingga Bandung. Bencana gempa bisa terjadi karena pergesaran lempeng tektonik ataupun karena letusan gunung berapi (vulkanik). Namun, gempa vulkanik jarang sekali terjadi. Berbanding terbalik dengan gempa tektonik, yang bisa terjadi (hampir) setiap hari dengan skala yang bervariasi.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu bencana yang sering menewaskan banyak orang, setidaknya ada 10 fakta tentang gempa bumi yang perlu kamu ketahui.
1. Penyebab Gempa
Kejadian alami seperti letusan gunung berapi dan dampak meteor dapat menyebabkan gempa bumi, namun sebagian besar gempa bumi terjadi secara alami dipicu oleh pergerakan lempeng bumi.
2. Kronologi Gempa Tektonik
Permukaan bumi terdiri atas 20 lempeng yang terus bergerak. Tekanan dari pergeseran lempeng dapat menghasilan patahan yang terlepas sebagai energi. Merambat melalui bumi dalam bentuk gelombang seismik. Inilah mengapa gempa bumi tektonik sering terjadi.
3. Syarat Gempa yang Berpotensi Tsunami
Gempa bisa berpotensi menjadi tsunami jika pusat gempa berada di dasar laut dengan skala yang besar dan kedalaman yang rendah (lebih dari 7 SR dan kurang dari 70 km).
ADVERTISEMENT
4. Intensitas Gempa di Dunia
Pusat Informasi Gempa Nasional (NEIC) mencatat rata-rata 20.000 gempa bumi setiap tahun (sekitar 50 hari) di seluruh dunia. Namun, ada jutaan gempa yang diperkirakan terjadi setiap tahun yang terlalu lemah untuk dicatat. Perlu diketahui bahwa gempa berskala 3 tidak akan dapat manusia rasakan, sementara gempa berskala 6 sudah cukup untuk menimbulkan kerusakan.
5. 10.000 Gempa di California Selatan
Setiap tahun wilayah California Selatan memiliki sekitar 10.000 gempa bumi, yang sebagian besar tidak diketahui. Namun, jika ada gempa besar, gempa susulan akan terjadi lebih banyak dengan bermacam besaran selama berbulan-bulan.
6. 80% Gempa Terjadi di Tepi Samudra Pasifik
Hampir 80% dari semua gempa bumi terjadi di sepanjang tepi Samudra Pasifik, yang disebut "Cincin Api", sebuah wilayah yang mengelilingi Samudra Pasifik dan merupakan rumah bagi 452 gunung berapi (lebih dari 75% gunung berapi aktif).
ADVERTISEMENT
7. Gempa yang Paling Mematikan dalam Sejarah
Gempa bumi yang terjadi di Shaanxi, Cina, pada 23 Januari 1556 mungkin hanya sebesar 8,3 SR (tidak lebih besar dari gempa yang sebabkan tsunami di Aceh). Namun, bencana gempa bumi ini diperkirakan telah menewaskan sekitar 830 ribu orang.
8. Gempa dengan Kekuatan Terbesar
Sementara gempa terbesar di dunia yang pernah tercatat adalah sebesar 9,5 skala richter di Chile pada 22 Mei 1960. Ketika gempa Chile terjadi, seismograf mencatat gelombang seismik yang melintas di seluruh dunia. Gelombang seismik ini mengguncang seluruh bumi selama beberapa hari.
9. Gempa Paling Mematikan di Era Milenium
Gempa bawah laut di Samudra Hindia memicu serangkaian tsunami yang menghancurkan pada 26 Desember 2004. Tsunami melanda sebagian besar daratan yang berbatasan dengan Samudra Hindia, membawa gelombang 100 kaki dan membunuh lebih dari 225.000 orang di 11 negara, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
10. Wilayah Paling Rawan Gempa
Alaska adalah wilayah yang paling rawan gempa dan salah satu wilayah yang paling aktif secara seismik di dunia. Daerah ini mengalami gempa berskala 7.0 setiap tahun. Gempa berkekuatan 8,0 atau lebih besar terjadi kira-kira setiap 14 tahun sekali.