Konten Media Partner

5 Kecelakaan Penerbangan Antariksa Terhoror

28 Januari 2018 19:40 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sejak era 1960-an, eksplorasi ke luar angkasa mulai dilakukan. Sebuah prestasi besar, tentunya, dalam sejarah peradaban manusia.
ADVERTISEMENT
Yuri Gagarin, kosmonaut Uni Soviet, dalam wahana Vostok 1 menjadi pionirnya. Vostok 1 mengorbit bumi selama 89 menit dengan ketinggian sekitar 300 kilometer.
Amerika Serikat pun tidak mau ketinggalan membuat gebrakan. Pada 20 Juli 1969, Neil Amstrong dkk berhasil mendarat di bulan bersama Apollo 11. Terkait kontorversi yang melingkupi pendaratan manusia di bulan pertama kali ini, terdapat tragedi yang terjadi, 2 tahun sebelum kesuksesan tersebut.
Astronaut NASA. (Foto: NASA)
Tidak hanya itu, beberapa tragedi lain juga pernah terjadi. Tragedi yang kemudian menjadi pembelajaran dalam usaha penjelajahan luar angkasa.
Ada apa saja? Cek list berikut.
1. Apollo 1, 27 Januari 1967
Astronaut Apollo 1. (Foto: NASA)
"Seandainya kecelakaan Apollo 1 tak terjadi, manusia mungkin tak akan pernah menjejakkan kaki di Bulan." Itulah yang dikatakan sebagian besar orang.
ADVERTISEMENT
Mungkin benar, 'pengorbanan' tiga astronaut: Gus Grissom, Edward White II, dan Roger Chaffee yang tewas selama tes modul komando pada 27 Januari 1967 menjadi tak sia-sia. Tapi, tetap saja peristiwa nahas tersebut adalah sebuah tragedi.
Semua terjadi karena api yang membakar kokpit, menyebabkan ketiganya tewas terpanggang. Investigasi menunjukkan beberapa kekeliruan, termasuk struktur fisik Apollo 1 yang menjebak kru.
Uniknya, seakan sudah menyadari bahaya yang mengancam mereka, mereka sempat berfoto di depan model pesawat dengan pose berdoa sebelum uji coba dimulai.
2. Soyuz 1, 23 April 1967
Tidak hanya Amerika Serikat, Uni Soviet pun pernah mengalami kegagalan serupa.
Kapsul Soyuz 1, yang membawa kosmonaut Vladimir Komarov, jatuh dari langit ke tanah yang langsung menewaskannya.
ADVERTISEMENT
Beberapa masalah memang muncul dalam misi satu hari itu. Dari tidak terbukanya panel surya hingga parasut kapsul yang tidak membuka secara tepat di atmosfer. Tidak mengherankan jika pada akhirnya Soyuz 1 terjun bebas.
3. Soyuz 11, 30 Juni 1971
Tidak ada yang salah dalam peluncuran dan pendaratan Soyuz 11. Pesawat tersebut berhasil menuju ruang angkasa dan kembali dengan selamat.
Namun, ketiga kosmonautnya, Georgi Dobrovolski, Viktor Patsayev, dan Vladislav Volkov ditemukan tewas. Wajah mereka membiru dengan darah keluar dari hidung dan telinga.
Penyelidikan mengungkap, katup ventilasi pernapasan mereka pecah, para kosmonaut mengalami sesak nafas. Penurunan tekanan secara ekstrem juga makin memperberat kondisi mereka.
Ini menjadi satu-satunya kematian yang terjadi di luar angkasa yang diakibatkan pengaruh dari tekanan atmosfer yang tinggi (bukan karena ledakan). Sementara itu, pesawat bisa kembali secara otomatis tanpa dikendalikan pilot.
ADVERTISEMENT
4. Challenger, 28 Januari 1986
Awak Challenger 1986 (Foto: NASA Human Space Flight Gallery)
Tepat 32 tahun lalu, Challenger meledak di angkasa hanya 73 detik setelah peluncurannya. Menewaskan 7 awaknya, yaitu Francis J. Scobee, Michael J Smith, Judith A Resnik, Ellison S. Onizuka, Ronald E. McNair, Gregory B. Jarvis, dan Christa McAuliffe (guru sekolah pertama yang menuju ruang angkasa).
Dalam penyelidikan, kerusakan segel penutup yang disebut O-ring pada Solid Rocket Booster (SRB) menjadi pemicu utamanya. Ditambah cuaca yang sangat dingin hari itu, yang berkontribusi terhadap kerusakan segel O-ring.
Peristiwa nahas ini disaksikan langsung oleh ribuan pasang mata di televisi. Ronald Reagan, dalam pidatonya, mengutip puisi 'High Flight' yang mengatakan bahwa mereka meninggalkan bumi untuk menyentuh 'wajah Tuhan'.
ADVERTISEMENT
5. Columbia, 1 Februari 2003
Awak Columbia 2003. (Foto: NASA Via Wikimedia Commons)
Columbia hancur di atas Texas saat memasuki atmosfer bumi dalam perjalanan kembali ke bumi. Selama peluncuran, terlihat tak ada masalah yang terjadi.
Padahal, sebuah busa insulasi (insulation foam) seukuran koper yang merobek leading edge pada sayap kiri telah menjadi penyebab utamanya. Meski sempat diragukan, sebuah uji coba, di mana sebuah busa insulasi yang ditembakkan dengan kecepatan tinggi ternyata benar-benar mampu membuat lubang di panel tersebut.
Jadi, ketika Columbia kembali ke bumi dengan posisi miring 45 derajat, gesekan dengan atmosfer menyebabkan panas masuk ke dalam mesin dan menciptakan ledakan. Panas yang merusak sistem pesawat sebelum ledakan tidak bisa dibendung karena kerusakan Thermal Protection System (TPS), buah akibat dari jatuhnya busa insulasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan ini menewaskan 7 awak dalam pesawat. Mereka adalah Rick D Husband, William C McCool, Michael P Anderson, Ilan Ramon (astronaut Israel pertama), David Brown, Laurel Salton Clark, dan Kalpana Chalwa (astronaut wanita pertama asal India).
Banyak yang beranggapan, kecelakaan ini adalah buah kelalaian NASA yang gagal mendeteksi masalah ini. Dan andai terdeteksi lebih awal, penyelamatan luar angkasa bak film The Martian, mungkin dapat menyelamatkan ketujuhnya dari maut saat itu.