Konten dari Pengguna

Asistensi Mengajar dan Kampus Merdeka Siapkan Calon Guru Inovatif

Endang Suprapti
Dosen Pendidikan Matematika, Wakil Dekan 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surabaya
14 Juli 2023 7:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Endang Suprapti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan Asistensi Mengajar Mahasiswa UMSurabaya. Sumber Foto: SMP Muhammadiyah 13 Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Asistensi Mengajar Mahasiswa UMSurabaya. Sumber Foto: SMP Muhammadiyah 13 Surabaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalimat sederhana di atas memiliki makna yang luar biasa bagi dunia pendidikan, sebuah kalimat yang mengubah paradigma pembelajaran pembelajaran interaktif antara siswa dan guru di kelas. Pelaksanaan proses belajar dapat dilakukan tidak hanya di dalam kelas tetapi juga dalam berbagai kondisi yang memungkinkan.
ADVERTISEMENT
Kalimat di atas sangat menohok bagi pendidik untuk menciptakan pembelajaran dengan berbagai kesempatan di ruang terbuka dan tempat-tempat yang mendukung pembelajaran seperti perkebunan, pasar, mal, kebun binatang, sungai, mushola, dll. Google Meet, WhatsApp, Instagram, Telegram, Facebook, dan sebagainya.
Pembelajaran di luar kelas dapat menggunakan soft skill dan pembelajaran berbasis proyek pembangunan karakter. Melalui pembelajaran ini kami mengharapkan adanya kebebasan berpikir dan berekspresi.
Untuk melaksanakan pembelajaran ini, perlu mempersiapkan calon guru untuk menghadapi perubahan teknologi dan perubahan zaman. Perguruan tinggi harus mampu merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat mencapai hasil belajar melalui belajar mandiri sesuai dengan kebijakan Kampus Merdeka.

Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Mendikbudristekdikti) menuangkan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM) melalui peraturan no 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, pasal 18 menyebutkan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana atau sarjana terapan dapat dilaksanakan dengan:
ADVERTISEMENT
Proses pembelajaran yang disediakan mengakomodasi pemenuhan hak belajar mahasiswa, seperti dinyatakan dalam SNDikti pasal 15 bahwa proses pembelajaran di perguruan tinggi harus difasilitasi melalui:
ADVERTISEMENT
Melalui kebijakan Kampus Merdeka, perguruan tinggi dapat menawarkan kesempatan kepada mahasiswanya untuk belajar di luar mata kuliah selama 1 (satu semester) atau 20 (dua puluh) SKS di institusi yang sama.
Selain itu, mahasiswa berhak untuk belajar pada mata kuliah yang sama pada perguruan tinggi yang berbeda, belajar pada mata kuliah yang berbeda pada perguruan tinggi yang berbeda dan/atau belajar di luar perguruan tinggi untuk jangka waktu 2 (dua) semester atau 40 (empat puluh) SKS.
Kebijakan ini menghadirkan tantangan bagi penyelenggara pendidikan di perguruan tinggi untuk menciptakan program pembelajaran yang memberikan tantangan dan peluang untuk mengembangkan inovasi kreativitas, keterampilan, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa. Salah satu program yang memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa selama satu semester adalah Asistensi Mengajar.
ADVERTISEMENT

Guru Inovatif melalui Asistensi Mengajar

Kegiatan Asistensi mengajar ini menjadi daya tarik bagi perguruan tinggi untuk diterapkan di sekolah-sekolah dalam mendukung program Kemendikbud. Program Kampus Merdeka ini memberikan tantangan dan kesempatan bagi mahasiswa dalam mendapatkan pengalaman langsung menghadapi dinamika pendidikan yang terjadi pada sekolah-sekolah yang masih membutuhkan perhatian.
Melalui kegiatan Asistensi Mengajar, mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah di dapat selama di bangku perkuliahan dan mendapatkan pengalaman langsung bagaimana nantinya menjadi seorang pendidik yang profesional dan kreatif. Mahasiswa pada waktu melaksanakan kegiatan Asistensi Mengajar dapat melakukan proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning).
Asistensi mengajar memberikan tantangan dan kesempatan bagi mahasiswa untuk pengembangan kreativitas, kepribadian, dan mengetahui kenyataan dan dinamika lapangan seperti permasalahan riil, interaksi sosial, manajemen diri, tuntutan kerja dan pencapaiannya.
ADVERTISEMENT
Tujuan Asistensi Mengajar ini yan pertama, memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang pendidikan untuk turut serta membelajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara menjadi pendamping guru di sekolah. Kedua, membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan serta relevansi pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah dengan pendidikan tinggi sesuai perkembangan Iptek.
Program Asistensi Mengajar memiliki nilai lebih bagi mahasiswa, yaitu tidak hanya memberikan kesempatan mahasiswa melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran, tetapi juga melakukan pengabdian di sekolah. Sekolah yang kekurangan tenaga pendidik terbantu dan di samping itu dapat membantu penyegaran bagi sekolah dengan saling bertukar informasi antara mahasiswa dan guru.