Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Transformasi Digital dan Inovasi Pendidikan di Era Merdeka Belajar
29 November 2022 13:04 WIB
Tulisan dari Endang Suprapti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek), yang memberlakukan Program Merdeka Belajar yang mana kebijakan ini memberikan seluas-luasnya kepada generasi muda yang belajar untuk bisa mendapatkan kesempatan belajar dimanapun dan kapanpun. Kebijakan ini tentu tidak lepas dengan peranan teknologi sehingga penerapan merdeka belajar dapat berjalan sesuai yang diinginkan. Keberhasilan tujuan tersebut tentunya tidak lepas dari berbagai pihak pengelola pendidikan, peran pelaksana dan praktisi pendidikan untuk menciptakan berbagai inovasi pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Eksistensi Teknologi di Era Merdeka Belajar
Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim dalam siaran persnya (Jakarta, 26 September 2022) menyampaikan "Ada lebih dari 92 ribu konten pembelajaran telah diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya. Jadi, para guru dibantu untuk bisa saling menginspirasi dan mengapresiasi". Hal ini menunjukan bahwa guru-guru di Indonesia mampu berinovasi dalam pembelajaran dengan ditunjukan eksistensi mereka mampu membuat dan unggah konten-konten pembelajaran melalui sarana aplikasi teknologi. Kemampuan tersebut menjadikan inspirasi bagi teman-teman sejawatnya dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk seluruh kalangan yang haus akan belajar.
Dijelaskan juga oleh Mendikbud Ristek, lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar yang membuka akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri dan sesuai kondisi. Kemudian, terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru, terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri. Data tersebut menunjukan bagaimana eksistensi teknologi dalam pendidikan mampu digunakan oleh guru-guru, dan sebagai pendidik mampu beradaptasi dengan teknologi untuk mempersiapkan generasi emas bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa guru-guru di Indonesia mampu berkembang dengan baik memanfaatkan transformasi teknologi dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Selain itu juga hal ini menunjukan bahwa melalui teknologi guru-guru di Indonesia mampu berinovasi dalam Pendidikan dengan menggunakan berbagai platform teknologi pembelajaran yang disiapkan oleh pemerintah . Kesiapan guru sebagai kunci utama dalam Pendidikan akan memberikan dampak positif bagi perkembangan generasi bangsa.
Dampak Teknolologi dalam Pendidikan
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di dunia pendidikan menurut Christyn Elisabeth Siagian (2012) dapat dibedakan menjadi dua, yakni dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif teknologi informasi dalam dunia pendidikan adalah: kemudahan dalam mengakses informasi untuk kepentingan pendidikan, pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan, sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini dirasakan juga berdampak positif ketika adanya Coronavirus Disease 2019 (covid-19), dimana diterapkannya kebijakan pembelajaran dengan jarak jauh atau daring. Dengan pembelajaran daring tersebut membuat seluruh pelaksanaan pendidikan tentunya memanfaatkan berbagai aplikasi teknologi dan hal ini juga didukung oleh pemerintah dengan menyediakan berbagai tools-tools untuk
ADVERTISEMENT
Munculnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat Pendidikan, hal ini berarti guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terpaku terhadap informasi yang diajarkan oleh guru. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, dengan kemajuan teknologi, terciptalah metode-metode baru yang membuat peserta didik mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut-dengan bantuan teknologi-dapat dibuat secara abstrak dan menarik sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
Sistem pembelajaran tidak harus tatap muka, dengan adanya berbagai aplikasi video conference, pembelajaran yang disampaikan tidak harus secara tatap muka langsung. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemanfaatan teknologi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), semua tugas yang sebelumnya dikerjakan dengan cara manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan.
ADVERTISEMENT
Dampak negatif teknologi informasi dalam dunia pendidikan, antara lain: semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), karena kemudahan dalam mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan, walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal, salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
Dampak Negatif ini, bukan berarti menjadikan kita tidak menghindari teknologi, akan tetapi bagaimana kita mampu memanfaatkan teknologi dengan baik dalam pembelajaran, bagaimana membekali peserta didik untuk literasi teknologi dan lainnya. Bekal informasi dan pengetahuan yang baik merupakan senjata utama agar generasi bangsa siap menghadapi tantangan masa depan dan siap menjadi generasi emas yang berliteratur.
ADVERTISEMENT