Konten dari Pengguna

Ranah 3 Warna: Bukti Nyata Bahwa Sabar Tak Memiliki Batas

Endah Nur Rohima Maharani Gunawan
Mahasiswa Universitas Negeri Malang - Prodi Ilmu Perpustakaan - LPM SIAR
1 Juli 2022 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Endah Nur Rohima Maharani Gunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Official Poster Film Ranah 3 Warna. Foto: Instagram/@ranah3warna.movie
zoom-in-whitePerbesar
Official Poster Film Ranah 3 Warna. Foto: Instagram/@ranah3warna.movie
ADVERTISEMENT
Film terbaru Indonesia yang diangkat dari novel terlaris karya Ahmad Fuadi memberikan gambaran seorang pemuda yang gigih dalam mencapai keinginannya. Berawal dari mimpi Alif, seorang pemuda yang ingin berkuliah dan pergi ke Amerika. Direndahkan mimpinya, dibandingkan dengan teman satu kampungnya sampai disebut underdog menjadi motivasi kuat bagi Alif dalam memperjuangkan mimpinya. Ranah 3 warna merupakan kisah dari Alif yang melihat ke dalam 3 warna dunia yang berbeda yaitu Indonesia, Yordania, dan Kanada. Dari sana Alif belajar banyak hal yang akhirnya dapat mengubah hidupnya.
ADVERTISEMENT
Ranah 3 Warna tayang di bioskop mulai tanggal 30 Juni, film ini mengisahkan tentang seorang pemuda lulusan pesantren bernama Alif Fikri (Arbani Yasiz) yang ingin berkuliah dan tidak lagi dibandingkan oleh kawan satu kampungnya yaitu Randai (Teuku Rassya) serta pergi ke Amerika. Alif belajar dengan keras sampai akhirnya dapat diterima di universitas negeri di Bandung yaitu UNPAD (Universitas Padjajaran). Bandung menjadi tempat rantauan menuntut ilmu dan tempat Alif bertemu seorang gadis bernama Raisa (Amanda Rawles). Dalam mewujudkan mimpinya untuk ke Amerika bukanlah hal yang mudah, Alif diuji dengan berbagai rintangan mulai dari kepergian ayahnya sampai harus membiayai hidupnya di tanah rantau. Berbekal tekad untuk menuntut ilmu, keinginan pergi ke Amerika, iman dan kalimat “Man jadda wajada dan Man shabara zhafira” (siapa yang bersungguh -sungguh akan berhasil dan siapa yang sabar niscaya akan menang) Alif belajar menulis ilmiah dan mengikuti seleksi pemuda untuk pergi ke Kanada. Ekspektasi Alif terhadap ilmu yang didapatnya di Kanada pupus saat mengetahui ia hanya akan belajar di peternakan sapi saja sementara dua temannya Raisa berada di kantor pertelevisian dan Rusdi (Raim Laode) berada di kantor pemerintahan. Dengan kesabaran dan dukungan dari Raisa Alif dapat menjalankan tugasnya di peternakan itu.
ADVERTISEMENT
Film ini memperlihatkan bahwa perjuangan manusia dalam bersungguh -sungguh tidak menjamin kesuksesan atau keberhasilan. Seperti Alif yang masih perlu bersabar setelah kerja kerasnya dalam memperjuangkan mimpinya. Alif direndahkan mimpinya, ditinggalkan oleh ayahnya, dijatuhkan ekspektasinya, sampai akhirnya ditinggalkan hatinya oleh perempuan yang dicintainya. Setelah semua itu Alif masih menjadi seorang yang sabar karena ternyata dibuktikan dalam kisah ini bahwa sabar tidak ada batasnya. Ranah 3 warna menjadi film yang tepat ditonton bagi setiap pemuda di Indonesia dalam memperjuangkan mimpi mereka. Film ini mengajarkan bahwa apa yang kita tanam itulah nantinya yang kita tuai. Dari setiap sudut dibuatnya film ini memiliki amanat yang dapat dipelajari bagi para penontonnya seperti dari Alif dapat dilihat bahwa sabar itu tidak ada batasnya tetapi perlu digaris bawahi bahwa sabar tanpa usaha adalah tindakan yang bodoh. Baik film maupun novelnya merupakan karya yang apik untuk dinikmati semua orang terutama bagi mahasiswa yang sedang menuntut ilmu dan memperjuangkan mimpinya.
ADVERTISEMENT