Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Benih Berkualitas dan Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran
3 November 2024 16:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Eko Margana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024 – 2029. Hal yang menarik dari program yang diusung oleh pemerintahan Kabinet Merah Putih ini salah satunya adalah Makan Bergizi Gratis bagi puluhan juta siswa di Indonesia. Artinya, kebutuhan pangan nasional ke depan diprediksi akan meningkat dari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian menargetkan, produksi pangan di tahun 2025 meliputi padi sebanyak 56,03 juta ton, jagung KA 28 persen 22 juta ton dan jagung KA 14 persen 16 juta ton. Kemudian, kedelai sebesar 350 ribu ton, ubi kayu 28,7 juta ton, ubi jalar 1,57 juta ton, kacang tanah 361 ribu ton, dan kacang hijau 166 ribu ton.
Salah satu aspek kunci dalam upaya peningkatan produksi pangan adalah kualitas benih yang digunakan. Benih merupakan titik awal yang sangat menentukan dalam seluruh siklus produksi pertanian. Benih yang berkualitas tinggi, yang telah melalui seleksi dan pengujian ketat, akan menghasilkan tanaman dengan produktivitas tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, serta adaptif terhadap kondisi lingkungan yang bervariasi. Oleh karena itu, perhatian khusus harus diberikan pada pengelolaan benih, mulai dari penelitian dan pengembangan (litbang), produksi, hingga distribusi ke petani.
ADVERTISEMENT
Pemilihan benih merupakan langkah strategis yang sangat menentukan keberhasilan budidaya pertanian. Benih yang berkualitas tinggi adalah kunci utama untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Oleh karena itu, perhatian khusus harus diberikan pada proses seleksi dan pengelolaan benih, dengan melibatkan lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi di bidang ini, seperti Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP).
Sebagai salah satu lembaga di bawah Kementerian Pertanian, BPSIP bertanggung jawab untuk memastikan bahwa benih yang disediakan untuk petani memenuhi standar kualitas yang tinggi. Selain itu, BPSIP juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa benih yang digunakan dalam program-program pemerintah memenuhi standar kualitas yang tinggi, sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap peningkatan hasil produksi. BPSIP dapat bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain serta dengan mitra internasional untuk terus meningkatkan kapasitas penelitian dan pengembangan benih, mengadopsi teknologi terbaru, dan melakukan diseminasi hasil penelitian kepada petani di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pemilihan benih yang tepat akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi petani, termasuk peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya pengendalian hama dan penyakit. Benih yang berkualitas tinggi memiliki beberapa karakteristik penting yang harus dipenuhi. Pertama, daya tumbuh yang tinggi. Artinya, benih harus memiliki kemampuan untuk tumbuh dengan cepat dan seragam setelah ditanam, sehingga dapat memberikan populasi tanaman yang optimal.
Kedua, tahan hama dan penyakit. Benih yang baik harus memiliki resistensi terhadap berbagai jenis hama dan penyakit, yang sering kali menjadi ancaman utama dalam budidaya padi dan jagung. Ketiga, adaptasi terhadap lingkungan. Benih harus mampu beradaptasi dengan baik terhadap kondisi lingkungan tempat ia ditanam, termasuk iklim, jenis tanah, dan ketersediaan air.
Oleh karena itu, Kementerian Pertanian perlu bekerja extra ordinary dengan menggandeng berbagai stakeholder guna menghasilkan benih unggul dalam merealisasikan program unggulan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tersebut.
ADVERTISEMENT
Oleh:
Eko Margana (Pemerhati Pangan Nasional)