Konten dari Pengguna

Mewujudkan Ketahanan Pangan: Pemanfaatan Teknologi dan Kolaborasi Lintas Sektor

Eko Margana
Pemerhati Pangan dan Pertanian di Pangan Institute
4 September 2024 13:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eko Margana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemerhati Pangan dan Pertanian, Eko Margana. Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pemerhati Pangan dan Pertanian, Eko Margana. Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketahanan pangan merupakan isu strategis yang sangat krusial bagi stabilitas, keamanan, dan kesejahteraan suatu bangsa, termasuk Indonesia. Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, tantangan dalam memenuhi kebutuhan pangan yang cukup, aman, dan bergizi bagi seluruh masyarakat Indonesia menjadi semakin kompleks dan mendesak. Pangan tidak hanya merupakan kebutuhan dasar manusia, tetapi juga menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga ketahanan nasional, baik dari segi ekonomi, politik, sosial, maupun keamanan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pertanian (Kementan), telah melakukan berbagai upaya strategis untuk meningkatkan produksi padi dan jagung yang merupakan salah satu komoditas utama. Berbagai program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian telah diluncurkan, meliputi penyediaan benih unggul, peningkatan akses terhadap teknologi pertanian modern, perbaikan infrastruktur irigasi, serta pemberian subsidi pupuk dan sarana produksi lainnya. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Salah satu aspek kunci dalam upaya peningkatan produksi padi dan jagung adalah kualitas benih yang digunakan. Benih merupakan titik awal yang sangat menentukan dalam seluruh siklus produksi pertanian. Benih yang berkualitas tinggi, yang telah melalui seleksi dan pengujian ketat, akan menghasilkan tanaman dengan produktivitas tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, serta adaptif terhadap kondisi lingkungan yang bervariasi. Oleh karena itu, perhatian khusus harus diberikan pada pengelolaan benih, mulai dari penelitian dan pengembangan (litbang), produksi, hingga distribusi ke petani.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks ini, Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) memainkan peran yang sangat vital. BPSIP bertanggung jawab untuk memastikan bahwa benih yang digunakan dalam program-program pemerintah memenuhi standar kualitas yang tinggi, sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap peningkatan hasil produksi. BPSIP bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain dalam lingkup Kementan serta dengan mitra internasional untuk terus meningkatkan kapasitas penelitian dan pengembangan benih, mengadopsi teknologi terbaru, dan melakukan diseminasi hasil penelitian kepada petani di seluruh Indonesia.
Teknologi modern telah menjadi pilar utama dalam transformasi sektor pertanian Indonesia, khususnya dalam produksi padi dan jagung. Penerapan teknologi pertanian yang tepat guna, seperti penggunaan benih unggul, pemupukan presisi, dan sistem irigasi modern, telah berhasil meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas hasil panen. Teknologi juga berperan dalam penanganan pasca panen, di mana penggunaan alat pengering, penggilingan, dan penyimpanan yang lebih efisien mampu mengurangi kehilangan hasil dan menjaga mutu produk hingga sampai ke konsumen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemanfaatan teknologi digital seperti aplikasi pemantauan cuaca, analisis tanah, dan platform e-commerce telah membantu petani dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan memperluas akses pasar mereka. Dengan terus mendorong adopsi teknologi di kalangan petani, Indonesia dapat meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing produk pertanian di pasar global.
foto: Panen Jagung Perdana Kementerian Pertanian RI bersama BNPT di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dok. Pribadi
Kolaborasi Lintas Sektor
Tantangan dalam mencapai ketahanan pangan tidak hanya terbatas pada sektor pertanian semata. Kompleksitas dan skala besar dari produksi pangan, terutama untuk tanaman strategis seperti padi dan jagung, menuntut adanya kolaborasi lintas lembaga, baik antara Kementerian Pertanian, TNI, POLRI, dan lembaga terkait lainnya, telah menjadi faktor kunci dalam keberhasilan program pertanian. Sinergi ini terlihat dalam berbagai aspek, mulai dari pengawalan distribusi hasil panen hingga penegakan hukum yang melindungi petani dari praktik yang merugikan, seperti penipuan dalam perdagangan hasil tani atau gangguan selama proses distribusi.
ADVERTISEMENT
Peran TNI dan POLRI dalam memastikan keamanan distribusi hasil pertanian sangat penting, terutama di daerah-daerah yang rawan gangguan keamanan. Pengawalan truk pengangkut hasil panen oleh aparat keamanan telah berhasil mencegah pencurian dan memastikan produk sampai ke pasar dengan selamat dan tepat waktu. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa keamanan adalah komponen yang tidak bisa diabaikan dalam rantai distribusi pangan.
Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta sektor swasta juga berperan dalam memperluas akses pasar bagi petani dan meningkatkan efisiensi rantai pasok. Kemitraan dengan perusahaan swasta, misalnya, memungkinkan petani untuk mendapatkan akses ke teknologi modern, pasar yang lebih luas, dan pendanaan yang diperlukan untuk meningkatkan skala produksi mereka.
Dukungan pemerintah dalam bentuk regulasi yang melindungi harga produk pertanian juga penting untuk menjaga keseimbangan antara keuntungan petani dan keterjangkauan harga bagi konsumen. Kebijakan stabilisasi harga yang efektif mampu mencegah fluktuasi harga yang merugikan petani, sekaligus memastikan ketersediaan pangan dengan harga yang wajar di pasar domestik.
ADVERTISEMENT
Ditulis Oleh:
Eko Margana (Pemerhati Pangan dan Pertanian)