Hari Anak Universal, Siswa Asuh Komunitas EAL Gelar Pertunjukan Seni

English Art Lab
Komunitas nir-laba yang menjadi bagian dari program pengabdian kepada masyarakat di Program Studi Inggris FIB UI
Konten dari Pengguna
1 Januari 2017 17:27 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari English Art Lab tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menurut studi yang dilakukan UNICEF pada tahun 2013, sebanyak 92 persen anak Indonesia tidak memiliki akses untuk kegiatan seni dan budaya. Hal ini menjadi salah satu alasan yang mendorong komunitas English Art Lab (EAL) untuk menggelar Children & Youth Festival 2016 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (Minggu, 27/11/2016).
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Anak Universal ini merupakan festival tahunan yang diikuti oleh anak-anak asuh komunitas EAL. EAL sendiri merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat di Program Studi Inggris FIB UI.
Komunitas relawan yang berdiri sejak tahun 2011 ini melakukan pemberdayaan anak dan remaja melalui program-program pendidikan, kesenian, dan kebudayaan.
Siswa Asuh EAL pentaskan puisi berbahasa Inggris (Foto: Fajar Kristanto)
Beberapa program utama, antara lain English Without Borders (EWB) yaitu kelas bahasa Inggris gratis dan Theatre For Life (TFL) yang merupakan program pemberdayaan remaja melalui teater edukasi.
EAL berupaya meningkatkan kesadaran akan hak anak (Foto: Terry)
Kedua program tersebut ditujukan bagi masyarakat yang kurang mampu. Saat ini, EAL memiliki 250 siswa asuh di 9 komunitas binaan yang tersebar di Jakarta, Depok, dan Bogor.
ADVERTISEMENT
Anak-anak antusias mengikuti kelas Yoga (Foto: Fajar Kristianto)
“EAL Children and Youth Festival adalah wadah untuk memupuk kreativitas siswa asuh kami. Dalam acara ini, mereka menampilkan berbagai karya seni, seperti paduan suara, pertunjukan angklung, pembacaan puisi, hingga pentas teater. Kami juga berharap festival ini dapat melatih kepercayaan diri mereka,” terang Herlin Putri, pendiri komunitas EAL.