Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Bedanya Nonton Bioskop di Amerika dan Indonesia
11 Februari 2017 21:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari english major tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Untuk penggemar film, pergi ke bioskop merupakan hal yang sering dilakukan bahkan menjadi agenda wajib apabila tidak ingin melewatkan film favorit. Ternyata pengalaman menonton bioskop berbeda-beda loh di berbagai negara, termasuk Amerika dan Indonesia. Apa saja perbedaannya?
ADVERTISEMENT
1. Harga
Sebagai orang Indonesia, kita harus bersyukur karena harga tiket di sini lebih murah daripada di Amerika sana. Apabila di Indonesia harga tiket berkisar antara 30-60 ribu rupiah, di Amerika rata-rata harga bioskop adalah $8.65 atau setara dengan 115 ribu rupiah untuk bioskop reguler. Untuk anak kecil dan lansia biasanya harganya lebih murah 1 sampai 2 dollar.

2. Tanggal Rilis
Indonesia ternyata memiliki tanggal rilis yang lebih cepat dibandingkan dengan Amerika untuk film-film Internasional. Apabila film blockbuster biasa ditayangkan di Amerika hari Jumat, maka kita bisa menyaksikannya di sini pada hari Rabu atau dua hari lebih cepat. Namun hal tersebut kadang tidak berlaku, terutama apabila sedang banyak film lain yang sedang tayang di Indonesia sehingga tanggal rilisnya tertunda.
ADVERTISEMENT
3. Dominasi Studio
Sama halnya dengan Indonesia yang didominasi oleh 21 (yang sekarang juga mulai disaingi oleh kehadiran Cinemaxx dan Blitz di kota-kota tertentu), bioskop Amerika juga dikuasai oleh beberapa studio. Di antaranya adalah Regal Cinema, AMC Theatres, Cinemark Theatres, Carmike Cinemas, dan Cineplex Entertainment.

4. Jumlah Layar Studio
Jumlah layar studio di Amerika sangat banyak, yakni berkisar 40 ribu layar yang tersebar di berbagai tempat. Terlampau jauh apabila dibandingkan dengan Indonesia yang hanya memiliki kurang lebih 1.100 layar yang persebarannya pun hanya di beberapa daerah tertentu.
5. Fasilitas
Ternyata fasilitas bioskop di Amerika lebih bervariasi dibandingkan dengan di sini. Apabila di Indonesia film luar otomatis mendapatkan teks subtitle di layar, maka di Amerika teks tersebut ditiadakan. Namun bagi orang yang tuna rungu atau pendengarannya kurang baik, disediakan fasilitas bernama closed caption. Jadi penonton yang meminta fasilitas tersebut dapat menikmati film dengan bantuan teks di genggaman maupun di kacamata khusus. Terdapat pula fasilitas untuk penyandang disabilitas. [amrd]


ADVERTISEMENT