Konten dari Pengguna

Dongeng tentang Sang Penjaga Hutan

english major
We will share everything about English countries (UK, America, Australia) including its culture, language, knowledge, and fun facts!
30 Januari 2017 16:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari english major tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Australia memiliki banyak satwa yang unik dan berbeda dari satwa yang hidup di negara lain. Salah satu satwa unik yang dimiliki Australia adalah kasuari. Kasuari merupakan unggas yang sangat besar sebesar burung unta yang memiliki warna dominan biru tua. Kasuari sendiri memiliki peranan penting dalam kebudayaan kaum Aborigin di daerah hutan hujan Cape York. Kasuari memiliki nilai dan posisi yang sangat tinggi di budaya mereka. Mereka memiliki lagu, cerita dan tarian yang berhubungan dengan kasuari. Cakar, bulu dan tulang kasuari banyak yang dijadikan ornamen kebudayaan Aborigin ini. kasuari sendiri memiliki sifat yang ganas dan brutal sehingga banyak menelan korban dan kasuari sendiri memiliki satu tonjolan yang besar seperti piringan diatas kepalanya. Kaum Aborigin memiliki cerita sendiri mengapa hal ini bisa terjadi.
Dongeng tentang Sang Penjaga Hutan
zoom-in-whitePerbesar
Dahulu kala di hutan daerah utara Queensland, semua hewan di hutan bertugas menjadi penjaga hutan kecuali ular dan kasuari. Kasuari tidak dipilih karena kasuari merupakan burung besar namun tak bisa terbang. Kasuari tidak pernah bercengkrama dengan hewan manapun dihutan karena ia takut akan diejek oleh hewan-hewan lainnya. Saat hewan-hewan lainnya berenang dan bermain di air, kasuari akan menjauh menunggu hingga hewan lain pergi jadi dia bisa berenang sendiri. Suatu hari saat hewan lain berenang dan kasurari sembunyi menunggu mereka pergi, kadal melihatnya dan berteriak “hey, itu kasuari si burung yang tak bisa terbang!” semua hewan yang mendengar itu tertawa. Mendengar hal itu, kasuari lari jauh kedalam hutan dengan kencang. Sangat kencang hingga ia menabrak dan menghancurkan sebuah batu besar saat ia berlari. Potongan batu tersebut masih menempel dikepalanya hingga sekarang. Kasuari berdiam diri dalam kesedihan sembari menunggu hewan lain pergi agar.
ADVERTISEMENT
Saat semua hewan pergi, ia kembali untuk berenang sendiri dan menangkap beberapa ikan untuk makan malam. Saat itu, elang datang juga untuk menangkap ikan dengan tujuan yang sama. Sang elang bertanya kepada kasuari kenapa ia berenang sendiri. Kasuari menjawab ia takut diejek oleh hewan lainnya dan ia bertanya kenapa sang elang tak mengejeknya juga. Sang elang menjawab karena semua hewan didunia ini memiliki tujuannya masing-masing dan keunikannya masing-masing. Lantas sang elang bertanya apa yang bisa kau lakukan. Kasuari menjawab ia bisa menghancurkan benda karena ada batu di kepalanya. Sang elang menjawab terjawablah sudah pertanyaanmu.
Keesokan harinya terjadi keributan di dalam hutan. Kasuari yang mendengar itu tak berani keluar karena takut hewan-hewan lain hanya mengumpannya untuk keluar dan akan diejek kemudian. Ia hanya menunggu hingga sang elang menghampirinya dan mengabari apa yang terjardi diluar sana. Sang elang mengabarkan bahwa ular-ular menyerang semua hewan dan hutan dalam bahaya. Kasuari berlari kencang kedalam hutan dan menyerang semua ular dengan cakar dan kepalanya. Hewan lain yang melihat itu merasa terselamatkan dan mulai memuja kasuari. Akhirnya kasuari memiliki posisi tinggi di hutan. Hingga hari ini cerita ini yang dipercayai masyarakat aborigin di Cape York dan ini yang membuat kasuari sangat dihargai di budaya mereka sebagai penjaga hutan. Mungkin ini juga alasan mengapa kasuari begitu ganas.
ADVERTISEMENT
Apakah Anda memiliki dongeng serupa di tempat lain? [Sayt]