Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fakta-fakta Tentang Indian yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui
9 Februari 2017 16:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari english major tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat dikenal dunia identik dengan penduduknya yang mayoritas berkulit putih. Kita pun mengetahui dari sejarah bahwa penduduk asli Amerika adalah suku Indian. Namun ada beberapa fakta yang mungkin kurang mendapatkan perhatian banyak orang.
ADVERTISEMENT
1. Asal Kata Indian
Sebenarnya yang menciptakan kata Indian bukanlah suku asli Amerika melainkan Christopher Colombus, sang penjelajah terkenal dari Eropa. Saat berlayar dan menemukan daratan, ia mengira bahwa daratan tersebut adalah India (di Asia). Sehingga, dia memanggil suku-suku yang ditemuinya dengan nama Indian. Orang-orang mengikutinya menggunakan kata Indian bahkan hingga saat ini, walaupun fakta menunjukkan bahwa penamaan Indian tersebut sebenarnya berasal dari kekeliruan.
2. Suku Indian
Orang Eropa memandang penduduk asli Amerika sebagai satu suku, yakni Indian. Padahal, ada banyak sekali suku di dataran Amerika yang memiliki nama masing-masing. Misalnya suku Apache, Mohawk, Blackfoot, dan lain-lain. Sebagian suku itu tidak mengenal satu sama lain dan memiliki perbedaan budaya. Namun karena pengaruh pandangan orang kulit putih, dunia pun menganggap penduduk asli Amerika sama saja sebagai satu suku.
ADVERTISEMENT
3. Diperlakukan Tidak Adil
Saat orang-orang Eropa mulai berdatangan ke Amerika untuk mendapatkan emas serta tujuan lainnya, penduduk asli Amerika menyambut mereka dengan baik. Namun lama kelamaan lahan serta tanah kelahiran mereka diambil secara perlahan-lahan. Kemudian terjadi berbagai macam perang dan konflik yang menelan banyak korban jiwa, sehingga jumlah penduduk suku asli semakin berkurang sementara imigran kulit putih terus berdatangan. Kebudayaan suku-suku tersebut pun digeser dengan kebudayaan barat, bahkan mereka harus berbicara dengan bahasa Inggris sehingga bahasa asli kesukuan terancam punah.
4. Reservasi
Pada abad 18-19, pemerintah yang notabene merupakan keturunan kulit putih menerapkan sebuah kebijakan. Penduduk-penduduk suku asli yang masih hidup terpaksa ditempatkan di wilayah-wilayah tertentu yang dinamakan reservasi. Tempat tersebut cukup tertinggal dibanding dengan pusat-pusat kota Amerika yang megah sekarang ini. Kondisi ekonomi, pendidikan, dan geografisnya pun membuat reservasi kurang layak untuk ditinggali. Banyak masyarakat suku asli yang hidup miskin, stress, hingga menghabiskan hari-harinya dengan mabuk.
ADVERTISEMENT
5. Indian saat Ini
Penduduk asli Amerika yang berkulit kecokelatan ini kerap kali dipandang sebelah mata baik oleh penduduk Amerika kulit putih maupun dunia. Mereka dianggap terbelakang dan kuno. Hanya sebagian kecil yang mendapatkan pekerjaan layak dan menjadi sukses. Tetapi penduduk asli tersebut tetap berjuang agar hak dan suara mereka didengar oleh segenap warga Amerika, sama halnya seperti penduduk kulit hitam keturunan Afrika-Amerika.
Kita doakan saja, ya, semoga perjuangan mereka berhasil dan dunia tidak lagi mengucilkan mereka. [amrd]