Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
[TRIVIA] Fakta Sejarah yang Menginspirasi Game of Thrones (part 2)
18 Januari 2017 10:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
Tulisan dari english major tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“No matter how much I make up, there’s stuff in history that’s just as bad, or worse.” –George R.R. Martin.
ADVERTISEMENT
Pernyataan pengarang Game of Thrones tersebut merujuk kepada kejadian-kejadian di dunia nyata yang tidak kalah kejamnya dengan kisah-kisah dalam fiksi yang ditulisnya. Dari referensi sejarah itulah pulalah yang mungkin mempengaruhi GRRM membuat dunia fantasi realis yang sekarang sudah dikenal khalayak luas.
Setelah kemarin membahas War of the Roses, Edward of Lancaster, dan Zoroastrianism, berikut kelanjutan dari bagian cerita atau karakter GoT yang pararel dengan dunia nyata:
4. The Red Wedding dan The Black Dinner
Pada tahun 1440 Masehi, King of Scotland mengundang the Earl of Douglas bersama adik laki-lakinya. Mereka dijamu dengan sangat baik. Namun saat makan malam tersebut hampir selesai, sebuah kepala banteng hitam dijatuhkan di atas meja sebagai simbol kematian keluarga Douglass. Kemudian Douglass bersaudara ditarik keluar dan kepalanya dipenggal atas tuduhan pengkhianatan.
ADVERTISEMENT
Biarpun detailnya sama sekali berbeda, jelas ada persamaan antara the Black Dinner dengan the Red Wedding sebagai salah satu tragedi tersadis di GoT, yakni tuan rumah yang menghabisi tamunya dengan kejam.
5. The Wall dan Hadrian’s Wall
The Wall merupakan salah satu latar ikonik dalam Game of Thrones. Dindingnya yang kokoh dan konon dilapisi oleh mantra ini merupakan pemisah antara masyarakat di Westeros dengan Wildling, Zombie the Other, bahkan makhluk-makhluk lain yang keberadaannya dianggap sudah punah. Inspirasi dari latar tersebut adalah Hadrian’s Wall, seperti yang diungkapkan GRRM sendiri. Sekitar seratus tahun sebelum Masehi, bangsa Romawi yang ketika itu menguasai Inggris membangun tembok yang memisahkan Inggris dengan wilayah utara (sekarang Skotlandia). Pada saat kunjungannya ke Hadrian’s Wall tahun 80an, GRRM membayangkan bagaimana pasukan Romawi mengawasi wilayah utara Inggris dari Hadrian’s Wall, tanpa mereka tahu suku atau makhluk apa yang ada di luar sana (karena waktu itu mereka belum mengetahui keberadaan bangsa Skotlandia). Hal itulah yang menjadi inspirasi GRRM untuk membuat the Wall.
ADVERTISEMENT
6. Daenerys Targaryen dan Henry Tudor
Henry VII atau lebih dikenal dengan Henry Tudor memiliki kisah yang mirip dengan Daenerys Targaryen. Keduanya memiliki hak yang sah untuk menjadi Raja/Ratu, namun mereka sama-sama menghabiskan masa kecil jauh dari tanah kelahiran mereka karena konflik. Henry merupakan keturunan langsung dari Henry IV, sementara Dany sendiri memiliki darah Targaryen. Setelah dewasa, Henry mendapatkan banyak dukungan dan menyeberang ke Inggris setelah mengumpulkan banyak pasukan asing. Begitupun Daenerys, yang berhasil mengumpulkan pasukan Dothraki, Unsullied, beserta dukungan dari beberapa House besar di Westeros untuk merebut Iron Throne. Jika Henry Tudor berhasil merebut kembali takhtanya dari Richard III, bagaimana dengan nasib Daenerys ya? Semoga kita segera tahu jawabannya. [azizamrd]
ADVERTISEMENT