Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
IELTS dan TOEFL, mana yang harus diambil?
19 Maret 2017 17:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari English Tips For You tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika kita mengajukan aplikasi untuk belajar atau bekerja di luar Indonesia, kita sering diminta untuk melampirkan nilai IELTS atau TOEFL dalam aplikasi kita. Kedua tes ini bertujuan untuk mengukur seberapa siap kita untuk beradaptasi dengan lingkungan berbahasa Inggris.
Apa itu IELTS dan TOEFL?
International English Language Test System (IELTS) adalah tes berbahasa Inggris yang digunakan untuk tujuan akademik, imigrasi, dan rekrutmen tenaga kerja dari negara lain. Nilai IELTS diterima di sekitar 9.000 institusi di 130 negara di seluruh dunia. Diselenggarakan bersama-sama oleh British Council, University of Cambridge ESOL Examinations, dan IDP Education Australia, IELTS menggunakan British English dan lebih dipilih oleh institusi di Inggris dan negara-negara Persemakmuran, seperti Australia dan Selandia Baru. Berdasarkan kualifikasi yang diperlukan, IELTS dibedakan menjadi Academic Training dan General Training.
Test of English as a Foreign Language (TOEFL) menguji kemampuan kita untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris, khususnya di bidang akademik dan institusi pendidikan. Hasil TOEFL diterima di sekitar 8.500 institusi dan 100 universitas top di 130 negara di seluruh dunia, termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan Australia. TOEFL diadakan oleh organisasi Amerika Serikat, Education Testing Service, dan menggunakan American English. Tes ini lebih dipilih oleh institusi yang berafiliasi dengan Amerika Serikat.
Persamaan IELTS dan TOEFL
IELTS dan TOEFL sama-sama menguji 4 kompetensi berbahasa: membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. IELTS dan TOEFL yang diadakan di Indonesia mengikuti standar internasional yang berlaku di seluruh dunia, sehingga tingkat kesulitan tes dan sistem penilaian konsisten di manapun tes diadakan.
Kita bisa mengambil IELTS atau TOEFL dengan harga sekitar Rp 2.000.000 – Rp 3.500.000 tiap tes.
Perbedaan IELTS dan TOEFL
1. Sistem penilaian
Nilai IELTS berkisar dari 1 sampai 9. Nilai IELTS berlaku sampai 2 tahun setelah nilai tersebut dirilis. Secara umum, kita harus mencapai nilai 6,5 sampai 7 untuk mendapatkan predikat competent dan good user.
Ada 2 versi nilai TOEFL, yaitu TOEFL Internet Based Test (TOEFL berbasis internet) atau disingkat TOEFL iBT dan TOEFL Paper Based Test (TOEFL konvensional) atau disingkat TOEFL PBT. TOEFL iBT sudah lebih umum digunakan, namun beberapa negara masih menggunakan TOEFL PBT. Nilai iBT berkisar antara 0 dan 120, sementara nilai PBT berkisar antara 310 sampai 677.
Tabel berikut ini menunjukkan kesesuaian antara nilai IELTS dan TOEFL.
Sumber: Wikipedia
2. Tes membaca
IELTS memiliki lebih banyak jenis pertanyaan, sementara TOEFL didominasi oleh pilihan ganda. Tes membaca IELTS berdurasi 60 menit, sementara tes membaca TOEFL berdurasi 60 sampai 80 menit.
3. Tes mendengarkan
Tes mendengarkan IELTS berdurasi 30 menit, sementara dalam TOEFL, durasi tes mendengarkan adalah 60 menit. Seperti yang disebutkan sebelumnya, IELTS memiliki lebih banyak variasi pertanyaan, seperti melengkapi kalimat, menyesuaikan judul, dan pertanyaan benar atau salah. Pertanyaan dalam TOEFL didominasi oleh pilihan ganda.
Kita juga akan mendengar penggunaan aksen yang lebih beragam dalam IELTS, seperti aksen Irlandia, Wales, Skotlandia, Amerika Serikat, Kanada, atau Australia. Sementara itu, TOEFL selalu menggunakan standar Amerika Serikat.
4. Tes berbicara
Tes bicara dalam IELTS terdiri atas tiga bagian dengan total durasi 15 menit. Dalam tes ini, kita akan bercakap-cakap dengan seorang penutur asli bahasa Inggris.
Dalam tes bicara TOEFL iBT, kita akan berbicara kepada komputer. Seseorang yang terlalu sibuk sehingga tidak sempat mengambil IELTS (karena tes ini biasanya diadakan pada hari dan jam kerja) bisa mempertimbangkan TOEFL iBT. Tes bicara dalam TOEFL berlangsung selama 20 menit.
5. Tes menulis
Untuk Academic Training dan General Training dalam IELTS, tipe tes menulis yang harus dilakukan juga berbeda. Seseorang yang mengambil IELTS untuk tujuan akademik seperti pengajuan beasiswa atau pendaftaran di sebuah universitas di luar negeri sebaiknya mengambil Academic Training. Sementara itu, seseorang yang akan melamar kerja di luar negeri disarankan untuk mengikuti General Training.
Tes menulis dalam Academic Training atau General Training sama-sama berdurasi 60 menit. Pada Academic Training, kita akan menulis esai tentang sebuah grafik, peta, atau diagram. Sementara itu, pada tes menulis dalam General Training, kita akan menulis sebuah surat serta sebuah esai tentang topik tertentu.
Dalam TOEFL, tes menulis terdiri atas 2 bagian dengan total durasi 50 menit. Dalam bagian pertama, kita ditugaskan untuk membaca sebuah teks dan mendengarkan uraian selama 2 menit tentang topik yang sama. Kemudian, kita akan menulis sebuah tanggapan akan pertanyaan tertentu tentang topik tersebut.
Bagian kedua adalah menulis sebuah esai tentang isu tertentu, serupa dengan menulis esai akademik.
Tes Mana yang Harus Diambil?
Institusi tempat kita melamar umumnya menyebutkan nilai apa yang diperlukan antara IELTS dan TOEFL. Jika institusi tersebut bisa menerima keduanya, kita bisa menentukan pilihan dengan bantuan tabel berikut.
Versi bahasa Inggris artikel ini bisa dibaca di https://englishtips4u.com/2017/03/09/engtips-ielts-vs-toefl-2/
ADVERTISEMENT