Konten dari Pengguna

Menghitung Periode Ovulasi

Eny Dewi Pamungkas
Dosen Keperawatan Maternitas UPN "Veteran" Jakarta, Perawat
6 Januari 2025 13:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eny Dewi Pamungkas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meskipun setiap perempuan mengetahui kapan periode mentruasinya, namun ternyata tidak semua mengetahui kapan periode ovulasinya. Periode ovulasi sangat penting diketahui untuk membantu pasangan suami istri dalam merencanakan kehamilannya, menghindari kehamilan, atau bahkan mengidentifikasi masalah kesehatan reproduksi. Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur dari ovarium, kemudian didorong ke tuba falopii dan siap dibuahi sekitar 12 hingga 24 jam setelah dilepaskan. Siklus menstruasi rata-rata adalah 28 hari, ovulasi umum terjadi sekitar 14 hari sebelum periode menstruasi dimulai. Namun, panjang siklus setiap orang mungkin berbeda dan waktu antara ovulasi dan dimulainya periode menstruasi dapat berbeda dari bulan ke bulan. Jika tidak memiliki siklus menstruasi 28 hari, cara mengetahui periode ovulasi dapat dengan melacak periode menstruasi dimulai dan berakhir dengan aplikasi. Ovulasi memiliki tanda dan gejala yang dapat dirasakan oleh setiap perempuan, diantaranya:
ADVERTISEMENT
- Perubahan pada cairan vagina. Tepat sebelum ovulasi, lebih banyak cairan encer, bening, dan licin keluar dari vagina. Tepat setelah ovulasi, biasanya cairannya lebih sedikit, dan cenderung menjadi lebih kental.
- Perubahan suhu tubuh. Suhu ini sedikit meningkat selama ovulasi
- Payudara terasa nyeri.
- Kembung.
- Nyeri panggul atau perut ringan.
- Pendarahan ringan atau bercak.
- Perubahan posisi dan kekencangan serviks.
- Peningkatan gairah seks.
- Peningkatan indra penciuman, pengecapan, atau penglihatan.
- Perubahan suasana hati.
- Perubahan nafsu makan.
Periode ovulasi juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti stres yang dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menunda ovulasi. Kehilangan berat badan atau obesitas, hal ini dapat memengaruhi produksi hormon reproduksi. Penyakit atau gangguan hormon, seperti PCOS, endometriosis, atau hipotiroidisme. Serta penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi ovulasi. Saat ini telah ada aplikasi yang dapat membantu melacak siklus menstruasi dan memprediksi ovulasi perempuan. Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah pasangan suami istri untuk merencanakan kehamilan, atau justru menunda kehamilan baru. Aplikasi yang dapat digunakan seperti Ovulation Calculator melalui aplikasi:
ADVERTISEMENT
Canva.com
Periode ovulasi adalah komponen penting dalam siklus reproduksi perempuan. Memahami kapan ovulasi terjadi dan mengenali tanda-tandanya dapat membantu dalam perencanaan keluarga, mengelola kesehatan reproduksi, atau mendeteksi gangguan yang mungkin terjadi. Jika mengalami masalah terkait ovulasi atau siklus menstruasi, segera konsultasikan ke tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Referensi:
https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/infertility/understanding-ovulation/#:~:text=Ovulation%20is%20when%20a%20mature,within%20one%20of%20your%20ovaries.
https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/expert-answers/ovulation-signs/faq-20058000#:~:text=In%20an%20average%2028%2Dday,be%20different%20month%20to%20month.