The People, The Culture and The Nature of Salura Island

Novianto Setiawan
Travel more, live more, smile more
Konten dari Pengguna
15 Maret 2018 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Novianto Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ini adalah cerita pendek saya tentang Pulau Salura.
Perkenalkan, aku Ovik, seorang mahasiswa Sastra Inggris di Universitas Diponegoro batch 2014. Sejak SMA aku mulai suka travelling entah itu traveling ala Backpacker ataupun travelling dengan menggunakan motor. Selama traveling aku mulai sadar bahwa Indonesia itu sangat kaya budaya dan alamnya. Bermula dari terpilihnya aku sebagai peserta Road Trip dari kumparan.com dan Yamaha Indonesia untuk berangkat ke pulau Salura membuatku sangat penasaran, jujur saja aku masih sangat awam tentang pulau ini. Rasa penasaran tentang pulau Salura membuatku kepo ada apasih di pulau Salura ini, setelah browsing tentang pulau Salura ini aku sudah sedikit tahu informasi tentang pulau ini.
ADVERTISEMENT
Setelah mengorek informasi tentang pulau Salura membuatku semakin penasaran, orang-orang disana kayak gimana ya? Setelah persiapan yang matang berangkatlah aku ke Jakarta untuk berangkat ke pulau Salura, perjalanan Jakarta-Waingapu memang sangat memakan waktu dikarenakan kita harus transit ke Denpasar, Bali untuk ganti pesawat.
Jam menunjukan sekitar pukul 12:00 para peserta touchdown di Waingapu, setelah makan siang peserta langsung tancap gas menuju ke Ngonggi lalu ke pulau Salura. Setelah 6 jam perjalanan melewati medan yang berat, akhirnya para peserta sampai di Pulau Salura sekitar pukul 20:00. Pagi hari di Pulau Salura aku dapat menyimpulkan cerita ini menjadi 3 bagian yaitu: The People (Orang), The Culture (Budaya) dan The Nature (Alam)
Pertama yaitu The People (Orang):
(Foto: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Ibu yang sedang menggandeng anaknya ini mengenakan jilbab karena memang di pulau Salura ini mayoritas 98% beragama Islam.
Gotong royong membawa hasil tangkapan (Foto: Dok. Pribadi)
Pola gotong royong memang sangat melekat di masyarakat desa, semua masalah terselesaikan dengan gampang dengan gotong royong.
Kebersamaan terlihat jelas di pulau Salura (Foto: Dok. Pribadi)
Selain gotong royong, kebersamaan merupakan pola dari hidup masyarakat desa. Timbul rasa kebersamaan membuat satu sama lain menjadi erat.
Dongeng tentang leluhur pulau Salura (Foto: Dok. Pribadi)
Jangan segan-segan bertanya apapun ke warga Salura karena mereka dengan senang hati bercerita kepada kita semua hal. Informasi dari warga lokal inilah yang sangat berguna untuk mengetahui asal muasalnya. Seperti contoh warga Salura ini adalah orang-orang asli dari Ende/Bima yang pindah ke pulau Salura. Foto diatas adalah foto makam leluhur mereka yang sudah ada sebelum orang pertama datang ke pulau Salura ini.
ADVERTISEMENT
lanjut ke part 2 yaitu The Culture (Budaya):
Teh atau Kopi (Foto: Dok. Pribadi)
Budaya juga bisa dilihat dari kuliner contoh saja teh dan kopi ini, budaya di pulau Salura mungkin saja tidak terlalu jauh dari budaya minum teh/kopi di pagi hari.
Cemilan khas Timur (Foto: Dok. Pribadi)
Budaya lain di pulau Salura yaitu 'Pinang Siri' yaitu budaya untuk mengunyah pinang,siri bercampur kapur untuk cemilan sehari-hari. Pinang siri ini tidak jauh berbeda dengan 'nginang' di pulau Jawa pada jaman kakek-nenek dahulu. Pinang siri ini bisa membuat candu, konon katanya sih pinang siri ini adalah gantinya rokok karena dahulu masih susah untuk di dapatkan.
Simbolis penerimaan tamu dari luar (Foto: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Budaya lain di pulau Salura adalah penerimaan tamu yang datang, tata caranya adalah kita harus mengenakan gelang yang terbuat dari daun kelapa lalu selanjutnya adalah pergi ke sumur besar air tawar lalu membasuh muka kita dengan air tawar itu sebanyak 3x, setelah membasuh muka gelang tadi bisa dibuang ke sumur besar atau diletakkan di mana saja asal jangan dibawa ke luar pulau Salura. Konon katanya kalau tidak menjalankan adat ini tamu yang datang jika pulang maka nanti akan kena musibah/sakit.
Dan yang terakhir adalah The Nature (Alam):
Pantai dan laut sejauh mata memandang (Foto: Dok. Pribadi)
Pulau Salura memang bisa buat takjub dengan segala keindahan pantai dan lautnya, selain indah laut ini juga sebagi sumber mata pencaharian warga Salura yaitu sebagai nelayan.
Bukit-bukit di pulau Salura (Foto: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Selain pantai dan laut, pulau Salura juga memiliki bukit-bukit elok yang jika di daki pemandangan seluruh pulau Salura akan terlihat sangat indah dilihat dari atas bukit.
Pulau Salura dari kejauhan (Credit: geligelo)