Pembebasan Diri Korea dari Tirani Jepang

Epriwina Gini Nurrahma
Mahasiswa Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, UNNES
Konten dari Pengguna
19 Mei 2022 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Epriwina Gini Nurrahma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pembebasan Korea dari Jepang. Foto: dokumen pribadi penulis
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembebasan Korea dari Jepang. Foto: dokumen pribadi penulis

Pengaruh Jepang dan Cina di Korea

ADVERTISEMENT
Sebelum Korea terbelah menjadi dua negara karena adanya “perang dingin” antara negara pemenang Perang Dunia II. Pada awalnya, Korea adalah satu kesatuan wilayah (masih satu negara). Secara geopolitik, negara Korea ini adalah satu negara yang menempati kawasan yang strategis sehingga dalam sejarah (sebelum abad 20) wilayah ini menjadi wilayah yang diperebutkan antara Jepang dan Cina.
ADVERTISEMENT
Namun pihak Cina cenderung lebih memiliki pengaruh besar di Korea (baik utara maupun selatan) dengan mayoritas penduduk menganut Konghucu (ajaran dari Cina). Cina dapat diterima karena Korea sejak beratus-ratus tahun menjadi negara atau wilayah yang protektorat (wilayah terjajah yang dijajah oleh bangsa Cina (khususnya wilayah Tiongkok).
Pengaruh Tiongkok sendiri di Korea sangat kuat misalnya dari segi kebudayaan terutama arsitektur (bisa dilihat dari bangunan-bangunan yang ada di Korea yang identik dengan bangunan yang bernuansa Tiongkok, bukan Jepang).
Pengaruh Jepang ada, namun jika berbicara tentang sejarah Korea, memori kolektif yang dimiliki masyarakat Korea atas Jepang itu dihilangkan (segala sesuatu mengenai Jepang khususnya pasca Perang Dunia II benar-benar dilepaskan atau dihilangkan) baik di Korea Selatan maupun Korea Utara.
ADVERTISEMENT
Mengapa demikian? karena masyarakat Korea memiliki sejarah atau masa lalu kelam di bawah kekuasaan Jepang atau penjajahan Jepang. Sedangkan Tiongkok memiliki pengaruh terhadap Korea sampai sekitar tahun 1880-an (menjelang akhir abad 19), maka terpaut cukup panjang dan banyak pengaruh-pengaruh dari Tiongkok terhadap Korea, di samping pengaruh Tiongkok yang telah memasuki Korea sudah sejak tahun 1300-an.
Dalam sejarah Cina atau Tiongkok, Korea disebut sebagai protektorat. Arti dari protektorat secara terminologi berarti sebuah wilayah yang di bawah kendali keamanan hukum sebuah wilayah lain (wilayah yang dilindungi). Korea sebagai wilayah protektorat negara pelindung dan bangsa yang melindunginya tersebut berhak untuk memerintah di dalamnya.

Perebutan wilayah Korea antara Jepang dan Cina

Di akhir abad ke–19 (1880 an) terjadi perang antara Jepang dan Cina untuk memperebutkan wilayah Korea. Seperti yang kita ketahui bahwa Jepang saat itu sedang dalam proses atau dalam fase perkembangan Restorasi Meiji (sudah menjadi negara yang memiliki hasrat untuk memiliki pengaruh di wilayah sekitar).
ADVERTISEMENT
Dapat dikatakan bahwa Restorasi Meiji berdampak kepada peningkatan harga diri yang membuat Jepang ‘keterlaluan’ dalam memaknai kebangsaan mereka bahwa kemajuan, modernitas dan semangat kebangsaan itu harus dibuktikan dengan melalui penaklukkan. Oleh karena itu, hal ini dapat menjerumuskan Jepang ke dalam perang di wilayah Asia Timur maupun perang dunia kedua di wilayah Pasifik. Korea sempat diperebutkan antara Cina dan Jepang. Jepang memperoleh kemenangan melawan Cina.
-Jepang menjajah Korea dari tahun 1910-1945
-Cina menjajah Korea berakhir secara resmi tahun 1910 (mulai saat itu, Jepang mulai menaruhkan pengaruh ke Korea)
Mengapa Korea menjadi negara protektorat atau yang dilindungi oleh Jepang dan Cina sehingga diperebutkan oleh keduanya? Bahwa penjajahan di Korea itu disebabkan oleh sifat kompromis dari penguasa-penguasa di Korea (khususnya dari kalangan kerajaan). Bagaimanapun kerajaan tersebut berpengaruh atas kelanggengan kekuasaan protektorat di Korea, misalnya kelanggengan kekuasaan Jepang saat menjajah.
ADVERTISEMENT
Yang membuat Jepang bertahan lama menjajah Korea adalah karena banyaknya pemimpin-pemimpin atau para penguasa Korea yang berkompromi dengan pihak Jepang (namun di sisi lain masih ada yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang walaupun segelintir orang). Hal ini menunjukkan bahwa Korea berjuang melawan bangsa sendiri ketika para penguasa lokal berpihak dengan Jepang.
Persepsi masyarakat Korea dari sejak penjajahan Jepang hingga saat ini adalah masyarakat Korea masih menyimpan kebencian yang sangat dalam terhadap Jepang (Korea saat ini memang menjalin hubungan kerjasama untuk mendukung perekonomian dan perindustrian, namun bukan menjalin hubungan kerjasama yang benar-benar bilateral).
Korea masih dapat menjalin hubungan kerjasama dengan Cina namun tidak dengan Jepang. Namun, terdapat hal yang menarik disini, yakni Korea berusaha melawan politik ingatan yang dilakukan Jepang dengan belajar sejarah (Korea merupakan negara yang berhasil dalam mengelola sejarahnya).
ADVERTISEMENT
Seperti tahun 70-an, yang mana Korea mengalami ketergantungan besar terhadap Jepang. Namun tahun 80-an, sejak ada perbaikan pendidikan sejarah di Korea dimana yang semula sejarah penjajahan Jepang dibahas secara singkat dan sederhana, sejarah didekonstruksi atau ditata ulang supaya sejarah penjajahan Jepang lebih terekspos dan menjadi lebih detail (termasuk Jugun Ianfu).
Ilustrasi Jugun Ianfu atau wanita penghibur. Sumber: shutterstock.com

Kemerdekaan semu Korea

Pada tahu 1919, Korea sempat memerdekakan dirinya. Ketika Korea menganggap bahwa setelah Perang Dunia I selesai, maka bangsa Korea telah terbebas dari penjajahan sehingga persatuan pejuang Korea tersebut menyatakan kemerdekaan. Ya, pada dasarnya kemerdekaan itu dinyatakan, tetapi secara praktik Korea masih diperintah atau dikendalikan oleh Jepang (kemerdekaan semu).
Jepang memiliki pengaruh yang besar, kebijakan Jepang yang membuat bangsa Korea hingga sekarang tidak akan pernah melupakan kejahatan Jepang adalah "Jugun Ianfu" (perempuan pemuas kebutuhan seksual tentara Jepang). Keinginan bangsa Jepang atas wilayah yang diduduki, yakni keinginan untuk menuntut agar negara-negara jajahan mengikuti segala sesuatu yang diterapkan oleh Jepang atau Jepang memiliki niat atas negara-negara yang diduduki dengan maksud ingin menghapus identitas.
ADVERTISEMENT
Korea sebagai sebuah bangsa, tumbuh berkembang di bawah pengaruh negara-negara di sekitarnya sampai tahun 1945 (sebelum mendapat pengaruh dari Amerika dan Inggris pada saat Perang Dunia II). Korea memiliki budaya agraris yang dirawat (pada masyarakat pedesaan korea).
Jadi, di kawasan Asia Timur baik di Korea, Jepang, maupun Cina menjadi seorang petani adalah sebuah kehormatan karena mereka selalu menanamkan pendirian bahwa hidup di dalam budaya agraris sebagai petani, merupakan kehidupan yang berharga (kehormatan/harga diri/kebanggaan) karena itu sebagian daripada identitas.

Kekalahan Jepang pada Perang Dunia II dan kemerdekaan Korea

Setelah tahun 70-an, 80-an, dan 90-an yang merupakan titik puncak dari perkembangan peradaban Korea. Kemerdekaan Korea yang sesungguhnya dicapai setelah adanya Perang Dunia II. Setelah Jepang dinyatakan kalah, pemimpin-pemimpin pihak sekutu (Uni Soviet dan Amerika) bertemu dan berkumpul pada tahun 1947 dalam ''Konferensi Kairo'' untuk memutuskan jika Jepang telah kalah tahun 1945, lalu akan dijadikan apa wilayah-wilayah bekas jajahan Jepang tersebut.
ADVERTISEMENT
Yang pertama dibahas dalam konferensi tersebut adalah mengenai Korea (Korea belum terbelah menjadi 2 bagian). Nah, karena konferensi itulah dan memanasnya hubungan antara Uni Soviet dan Amerika dibantu Inggris akhirnya pemenang Perang Dunia II ini sangat begitu berpengaruh berdasarkan ideologi masing-masing (ada yang paham komunisme dan liberalisme) yang berencana agar wilayah bekas jajahan Jepang harus dibersihkan dari pengaruh Jepang namun harus diganti dengan diisi oleh pengaruh-pengaruh dari negara-negara sekutu berdasarkan ideologi masing-masing.
Perang dingin bermula dari sengketa dan bagaimana memperlakukan negara-negara bekas jajahan Jepang. Kemudian dari pihak Uni Soviet dan Amerika saling memberikan pengaruh masing-masing dan pada akhirnya membelah Korea menjadi dua negara atau kawasan (Korea Utara dan Korea Selatan). Wilayah yang berhasil dibelah menjadi dua wilayah yang didasarkan pada ideologi masing-masing adalah :
ADVERTISEMENT
-Korea (Korea Selatan dan Korea Utara)
-Jerman ( Jerman Barat dan Jerman Timur)
-Vietnam (Vietnam Utara dan Vietnam Selatan)
Dapat disimpulkan, negara-negara yang merdeka di bawah penjajahan Jepang tersebut merupakan akibat dari kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. Jika seandainya Jepang menang dalam Perang Dunia II, maka penjajahan akan terus berlanjut.