Konten dari Pengguna

ASN Long Life Education

Era widianingsih
Aparatur Sipil Negara, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Laboratorium Pengembangan Metode Mikrobiologi dan Biologi Molekuler Jabatan Fungsional Pengawas farmasi dan Makanan S1 Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
21 Maret 2021 6:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Era widianingsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan profesi yang jadi impian banyak orang. Ribuan orang berkompetisi untuk mendapatkan kesempatan untuk menjadi PNS. Meskipun semakin tahun seleksi penerimaan PNS semakin ketat namun jumlah peserta yang mengikuti tes seleksi CPNS terus bertambah. Sejak tahun 2014 muncul istilah baru yaitu ASN. Dalam UU No.5 tahun 2014, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahkan tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahkan tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
ADVERTISEMENT
Ucapan menjadi doa
Tahun 2008 saya masih bekerja di salah satu perusahaan farmasi swasta di Jakarta.
“Mpok, jadi kapan rencana nikah?” Kata Abang Pardi senior saya yang super baik.
“Kapan ya Bang, nanti lah kalau saya dah jadi PNS." Jawab saya refleks mendengar pertanyaan itu.
“Kalau sudah ketemu jodohnya tidak perlu menunggu PNS." Abang Pardi menanggapi jawabanku
“Insyaallah, bang," jawabku
Entah kenapa dulu saya berasumsi bawah PNS adalah pekerjaan idaman bagi para perempuan. Perempuan dapat bekerja dan berpenghasilan dengan tetap bisa menjaga stabilitas rumah tangganya dengan baik. Berkaca pada pekerjaanku saat itu, di salah satu perusahaan swasta yang jam kerjanya menghabiskan seluruh waktuku. Hidup untuk kerja atau kerja buat hidup?
ADVERTISEMENT
Akhirnya pengumuman pembukaan penerimaan CPNS mulai dibuka. Saat itu tidak ada batasan pilihan instansi yang dilamar, sehingga saya melamar ke tiga instansi sekaligus. Berbagai persiapan dilakukan mulai dari menyiapkan dokumen, belajar soal-soal, mencari tips dan trik seleksi CPNS. Semua tahapan seleksi dijalani dengan sebaik mungkin. Singkat cerita, nama saya akhirnya berada dalam daftar CPNS pada dua instansi. Saya harus memutuskan untuk memilih salah satunya. Bismillah, BPOM adalah pilihan saya saat itu.
Mungkin kata-kata saya soal jodoh waktu itu, menjadi doa. Qodarullah tidak lama setelah diterima sebagai CPNS, sebuah proposal taaruf tiba-tiba dikirimkan kepada saya. Setelah istikharah dan mempertimbangkan banyak hal, akhirnya saya menikah. Sungguh karunia yang besar telah diberikan pada saat itu.
ADVERTISEMENT
ASN siap mengabdi dimana pun
Sejak tanggal 8 Desember 2008, saya resmi menjadi CPNS. Saya melamar CPNS dengan latar belakang pendidikan kimia. Dalam bayangan saya penempatan kerja akan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan. Namun kenyataannya tidak seperti yang dibayangkan. Pada saat itu saya ditempatkan pada laboratorium mikrobiologi.
Laboratorium mikrobiologi cukup ditakuti sebagian orang. Laboratorium mikrobiologi kami memiliki cukup banyak koleksi mikroba patogen yang berbahaya. Mikroba-mikroba patogen ini harus dirawat dan dipelihara supaya tetap hidup. Saya pun mulai belajar segala hal tentang mikrobiologi, mulai dari teori, praktikum sampai trouble shooting dalam pengujian dan pengembangan metode analisa. Pengembangan metode analisis merupakan ujung tombak pengawasan produk yang beredar di masyarakat. Selain pengembangan metode, laboratorium juga harus melakukan pembinaan terhadap balai besar/balai besar POM di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dua tahun kemudian ternyata laboratorium kimia membutuhkan personel untuk pengembangan metode analisis kosmetik dalam rangka harmonisasi ASEAN. Saat itu saya terpilih untuk pindah ke laboratorium kosmetik selama kurang lebih satu tahun. Padahal baru saja mulai menikmati pekerjaan di laboratorium mikrobiologi. Serangkaian pelatihan harus diikuti sebelum bergabung dengan tim pengembangan metode analisis harmonisasi ASEAN. Setahun berlalu, pengembangan metode analisis berjalan lancar, target sudah tercapai dan saatnya kembali ke laboratorium mikrobiologi.
Belum genap 3 bulan kembali ke laboratorium mikrobiologi, tiba-tiba turun Surat Keputusan tentang pemindahan dua orang personel mikrobiologi ke laboratorium bioteknologi. Salah satu personelnya adalah saya. Hal ini merupakan tantangan besar untuk saya. Saat ini perkembangan bioteknologi sangat pesat. Semakin banyak produk obat dan makanan yang memanfaatkan bioteknologi. Kami harus terus semangat untuk belajar hal-hal baru,”Learning by doing”.
ADVERTISEMENT
Tugas belajar, sulit tapi bisa
Tiba waktunya saya mendapatkan tugas belajar. Kondisi saya saat itu sedang hamil 7 bulan. Tugas di saat hamil ternyata perjuangan yang luar biasa. Berbeda dengan beasiswa S2 yang jadwalnya tidak terlalu padat, beasiswa S1 yang saya jalani saat itu cukup padat. Meskipun terasa berat, perjuangan tidak boleh berakhir, kesempatan tidak datang dua kali.
Jadwal kuliah 5 hari seminggu dengan jadwal praktikum setiap hari 3-6 jam ternyata luar biasa untuk ibu hamil. Jadwal makan berantakan. Baju selalu basah kuyup sehabis praktikum karena laboratorium tidak dilengkapi AC. Hampir setiap hari tidur larut malam bahkan pagi. Ketika ujian praktikum tiba, mahasiswa harus membawa koper besar yang isinya penuh dengan buku-buku literatur luar biasa tebal. Mungkin ini memang akan dijalani semua teman yang melakukan tugas belajar. Namun rasanya menjadi “nano-nano” karena dijalani oleh seorang ibu hamil.
Suasana pelatihan teknis pengujian (dokumen pribadi)
Alhamdulillah kondisi bayi tetap sehat meskipun ibunya hampir mengabaikannya. Masa melahirkan mulai dekat, ditandai dengan kontraksi-kontraksi kecil, namun sang ibu masih harus praktikum dan presentasi laporan. Sore itu, sepulang praktikum, kontraksi semakin terasa, dan akhirnyadiputuskan untuk ke rumah sakit. Saat itu, dokter menyatakan harus dilakukan operasi cesar karena kondisi hidramnion. Hidramnion adalah peningkatan volume cairan amnion hingga lebih dari 2 liter. Pasca operasi hari keempat saya sudah diharuskan masuk kuliah. Sungguh untuk mendapatkan sesuatu yang berharga harus ada pengorbanan yang dilakukan. Semua perjuangan terbayarkan di akhir, saya lulus dengan nilai yang melebihi ekspektasi saya.
ADVERTISEMENT
Kembali bertugas pasca tugas belajar, ASN diharapkan memberikan kontribusi terhadap program inovasi terkait pekerjaan. ASN membuat proposal inovasi, perencanaan program inovasi, laporan hasil inovasi dan implementasinya. ASN sebagai abdi negara harus dapat melaksanakan “Long Life Education”. Baik untuk diri sendiri maupun masyarakat. Belajar sejak awal akan menjadi CPNS, selama menjadi ASN, bahkan setelah menjadi memasuki masa purnabakti PNS. Tidak sedikit ASN yang masih mengabdikan dirinya kepada masyarakat pada masa purnabakti sesuai keahliannya. “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat”