Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Beyond Meta: Menciptakan Filosofi Permainan Mobile Legends Indonesia
18 Maret 2022 12:04 WIB
·
waktu baca 9 menitTulisan dari Eri Muriyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam sepak bola ada beberapa filosofi permainan yang legendaris. Filosofi itu diciptakan dari masa ke masa sebab kondisi zaman, budaya sepak bola, juga perkembangan taktik dari klasik sampai modern (bahkan pascamodern). Filosofi permainan seperti dasar pijakan bermain yang melahirkan sederet aksi lanjutan semisal cara berpikir, cara menyikapi permainan, assesment-pola-media-metode-pendetakan-evaluasi dalam latihan, dan taktik-taktik sepak bola yang sangat banyak serta fleksibel.
ADVERTISEMENT
Filosofi permainan dalam amatan penikmat sepak bola seperti warisan agung dan seni yang indah yang kemudian menginspirasi pada gaya dan taktik permainan-permainan sepak bola. Filosofi barangkali juga rumusan permainan yang dipercayai dan diyakini, kemudian diterapkan dalam aksi-aski di lapangan. Filosofi pada praktiknya berperan penting sebelum adanya strategi permainan.
Kick and rush adalah salah satu filosofi sepak bola yang sempat populer di Inggris. Umpan panjang, serangan cepat, adalah ciri khasnya. Tendang dan serbu singkatnya. Bertujuan untuk mengalirkan bola secepat mungkin pada barisan depan dan dekat dengan gawang lawan.
Filosofi yang lebih klasik muncul di Belanda dalam Total Football yang menghasilkan kejayaan di era 70an. Sepak bola adalah menyerang, serangan adalah yang paling utama. Menyerang adalah segala-galanya. Semua pemain adalah pemain bertahan sekaligus menusuk sebagai penyerang. Johan Cruyff ada di sana, hingga berlanjut di Barcelona sebagai pelatih.
ADVERTISEMENT
Permainan yang lebih rapi, juga diakui lebih indah, diteruskan anak asuh Cruyff yaitu Pep Guardiola. Filosofi Tiki-Taka berusaha menguasai bola sebanyak-banyaknya. Umpan-umpan pendek sebanyak-banyaknya, demi penciptaan peluang. Di tangan Pep, filosofi ini mengantarkan Barcelona dalam kejayaan. Termasuk tim lain seperti Bayern Munchen dan Manchester City.
Berkembang di tim lain, Gegen Pressing milik Jurgen Klopp menjadi permainan atraktif di lapangan. Filosofi ini menguasai bola sekaligus menekan lawan dengan keras sekaligus kolektif dalam tensi yang tinggi.
Lainnya, ada juga filosofi permainan bertahan seperti khas ada pada diri Jose Mourinho. Parkir Bus. Mengandalkan kesalahan lawan, serangan balik, umpan panjang, dan penyerang-penyerang andalan.
Filosofi Permainan Mobile Legends
Satu-satunya filosofi yang berhasil diciptakan dan populer saat ini di dunia Mobile Legends barangkali adalah UBE milik Blacklist International. Ultimate Bondong Experience menjadi pijakan permainan solid tim Filipina itu. Berawal dari koneksi kuat support dan jungler, menjelma menjadi koneksi kuat kelima pemain. Blacklist bermain dengan dasar soliditas tim yang sangat matang dan kuat.
ADVERTISEMENT
UBE itulah yang kemudian di gelaran M3 dikembangkan dengan meta-meta terbaru seperti jungler tebal, dua support, gold lane carry marksman, dan lainnya. Filosofi sebagai dasar, sementara meta dan strategi permainan diterapkan di atas dasar permainan yang solid itu.
Saya mencoba membaca dan mengajukan filosofi permainan yang terjadi di Indonesia atau yang lebih khusus pada tim-tim di Indonesia. Pembacaan akan filosofi ini saya kira penting untuk mengetahui dasar pijakan apa yang dimiliki tim Indonesia dalam bermain Mobile Legends sebagai permainan strategi. Mobile Legends bukan sekadar tarung strategi, lebih dalam dari itu permainan ini merupakan pertarungan latar belakang, latar berpikir, dan cara pandang yang mendasari strategi-taktik di dalam game.
Bila pembacaan akan filosofi ini berhasil, barangkali kita bisa mengerti kekuatan dan kelemahan dasar permainan Mobile Legends kita. Kemudian menguji apakah dasar permainan itu berfungsi dengan baik pada kejuaraan dunia dibanding dasar filosofi lainnya? Hal ini barangkali terlihat cukup sulit sebab pembicaraan tentang filosofi permainan Mobile Legends belum populer sebagaimana filosofi permainan sepakbola.
ADVERTISEMENT
Ini adalah kemungkinan-kemungkinan filosofi permainan Mobile Legends yang bisa diangkat dari skena kompetitif di Indonesia.
Pertama, Total High Mechanic. Dimana skill individu yang sangat tinggi merupakan segalanya. Tim yang dibangun dan dikembangkan atas dasar skill adalah tim yang sangat kuat. Barangkali ini terjadi di awal-awal perkembangan Mobile Legends di Indonesia khususnya MPL ID season 3 dan 4. Soal taktik dan strategi urusan kedua.
Bintang-bintang pemain baru setelah kejayaan Evos di M1 muncul sebab kemampuan individu itu. Mekaniknya jago, skillnya di atas rata-rata, hobi montage dan bermain memukau. Pemain yang punya kemampuan semacam itu akan muncul kepermukaan dan dibicarakan banyak orang. Tank, menjadi pemain yang tidak dilirik sama sekali. Disadari atau tidak dari situlah e-sport Mobile Legends dimulai. Bersamaan dengan populernya dengan meta hyper carry.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, kedua ada filosofi Objektif Gaming. Ini cukup dikenal di Indonesia. Dasar permainannya ditujukan untuk mendapatkan objektif dalam game. Pergerakan antar pemain dalam tim ditujukan untuk mendapatkan keunggulan dan keuntungan pelan-pelan namun pasti. Seperti kill, turet, turtle, dan lord. Tanpa terburu-buru mencapai kemenangan. Kecenderungan bermain rapi mulai muncul di era ini kira-kira sebelum gelaran M2.
Ketiga ada filosofi Meta Agresif. Dasar permainan ini dibangun dengan line up hero-hero yang kuat di awal game. Hero-hero yang punya mobilitas cepat. Ditujukan untuk mendapat keunggulan dalam game secepat mungkin. Dalam rotasi, team fight, kill, objektif, dan kemenangan secapat-cepatnya sebab musuh tertekan sejak awal. Alter Ego dan RRQ Hoshi setelah M2 cenderung memiliki permainan seperti ini. Sebab permainan agresif dari filosofi meta agresif muncul dalam permainan BREN E-sport dan Burmese Ghoul di M2.
ADVERTISEMENT
Keempat adalah filosofi Late Game Power. Ini pernah populer di tangan Bigetron Alpha. Menjadi adagium seolah permainan belum berakhir dan tidak akan berakhir meski kalah objektif selama base belum hancur. Kekuatan hero-hero scaling yang bisa membalikkan keadaan ciri menonjolnya. Seperti filosofi bertahan ala Jose Mourinho lalu menyerang balik di saat yang tepat. Berkonotasi dengan permainan pasif.
Keempat filosofi permainan di atas saya kira bisa dijadikan dasar permianan. Lima, termasuk filosofi UBE.
Sampai di sini filosofi permainan memiliki pembeda yang jelas dengan taktik praktis di dalam game seperti, pick off (culik), ganking, kaiting (tarik-ulur), dennied rotation (potong rotasi), zoning, dan lain-lainnya yang sangat banyak dalam kosa kata game komunitas kompetitif Mobile Legends.
ADVERTISEMENT
Tawaran Filosofi Permainan Mobile Legends Indonesia
UBE milik Blacklist tentu memiliki sisi-sisi keempat filosofi di atas. Namun yang paling mencolok dan dominan adalah soliditasnya. Lalu bagaimana dan apa filosofi yang bisa dibilang baru untuk menyamai atau melampaui UBE yang terbukti juara M3 itu? Filosofi permainan apa yang bisa dibilang lebih modern dan cocok untuk tim-tim Indonesia?
Jawabannya adalah penggabungan dari kesemuanyaan. Namun tidak mutlak dan dengan penyesuaian sesuai kebutuhan. UBE diambil segi soliditasnya dalam team fight dan saling support, namun tidak dalam rotasi total sebab memiliki kelemahan saat lawan memainkan split push. Mekanik tinggi yang dimiliki tim Indonesia juga akan menjadi percuma bila dalam pertandingan seorang pemain terlampau kelewatan bermain sendirian dan tidak menyatu dengan tim.
ADVERTISEMENT
Filosofi agresif dan late game sama-sama punya keuntungan dan kelemahan. Tim yang sama-sama kuat saat memainkan keduanya dalam game yang berbeda tentu menjadi tim yang nilainya mahal. Sebab bisa bermain dengan dua tipe berbeda menjadi tidak mudah ditebak dan dicounter lawan. Namun penerapan dua tipe atau filosofi dalam satu tim tentu saja sangat tidak mudah dalam hal habits dan kecenderungan tipe permainan. Kira-kira melatih satu jurus seribu kali lebih baik daripada melatih seribu jurus satu kali. Tapi bayangkan bila sebuah tim bisa melatih seribu jurus, masing-masing jurus dilatih seribu kali.
Beyond Meta: Menjadi Tak Terbatas Dalam Strategi
Penggabungan dari keseluruhan taktik di atas saya coba tawarkan menjadi filosofi Beyond Meta. Melampaui meta. Filosofi bermain dengan otak, bermain tidak dengan otot tapi strategi-strategi matang terencana. Bermain tidak seperti preman tapi bermain seperti tim pasukan perang dengan segudang peralatan tempur lengkap.
ADVERTISEMENT
Filosofi Beyond Meta berdasar pada kesadaran akan kekayaan gaya permainan yang pernah ada di skena kompetitif Indonesia. Perkembangan E-sport Mobile Legends di Indonesia bisa dibilang paling pesat di dunia, jadilah gaya permainannya juga paling banyak, dinamikanya paling banyak. Mekanik tinggi, meta yang bermacam-macam, filosofi-filosofi yang sempat muncul di atas, menjadi modal yang sangat berharga.
Filosofi ini layak lahir pada kondisi yang demikian. Manajemen, coach, analis, mental konseling, sport pendamping, sudah diterapkan di Indonesia. Ditambah budaya dan gotong royong yang menjadi ciri orang Indonesia bisa dijadikan modal tambahan. Para pemain bisa saling bantu, saling dukung, saling berbagi demi peningkatan kemampuan individu dan tim. Bukan lagi satu pemain yang menonjol, tapi keseluruhan tim yang berkembang bersama. Didasari stategi otak, dengan strategi-tipe permaianan yang bermacam-macam.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya Beyond Meta dihadapkan pada syarat. Bila UBE Blacklist disyaratkan punya Gold Laner sebagai carry utama sebab jungler cenderung sebagai jungler murni, Beyond Meta disyaratkan pada Hero pool yang luas dan mungkin role yang bisa saling "bertukar".
ONIC Esport menjadi salah satu tim yang punya hero pool sangat luas, maka mereka sempat bisa menumbangkan Blacklist International di MPL Invitational. Carry dalam tim bisa diemban Sanz sebagai jungler, bisa mengandalkan CW sebagai gold laner, juga bisa ditanggung Drian sebagai mid laner. Bahkan di tangan Butsss, hero Balmond bisa menjadi tembok tebal pertahan sekaligus pembalik kemenangan. Support tidak melulu mage, roamer tidak melulu tank, exp lane tidak harus fighter.
Sebab ddikarenakan hero pool yang luas itu, kemenangan dalam draft pick bisa dimenangkan sejak permainan belum dimulai, atau setidaknya akan seimbang dan tidak kalah sebelum bermain. Keluasaan sekaligus keluesan hero dan peran dalam role masing-masing akhirnya bisa diramu menjadi strategi yang mungkin tak terbatas pilihannya, alias punya strategi yang banyak.
ADVERTISEMENT
Kini pemain dengan hero pool yang banyak mempunyai nilai lebih daripada sekadar kualitas individu bermekanik tinggi. Setali dengan itu, sebagaimana Blacklist International misalnya OHEB, Hadji, dan Edward heronya banyak namun sekaligus expert dalam penguasaannya. Lebih lanjut kini hero power bisa jadi bukan hanya satu, hero power pemain bisa banyak.
Satu kenyataan terakhir, carry Blacklist International bila ditelisik dalam filosofi UBE hanya ada dua. Satu carry physical dan satu carry magical. Dipegang antara OHEB dan Wise atau antara OHEB dan Hadji. Lainnya sebagai role yang saling melengkapi dan menguatkan komposisi. Sederhana tapi kuat dan mematikan.
Filosofi Beyond Meta tidak melulu jungler sebagai carry, mid tidak melulu mage, gold lane didak melulu marksman. Semua bisa diramu dalam takaran yang pas sesuai kebutuhannya. Lebih kontekstual tentu semua diramu dalam power maksimal komposisi pemain yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Kemenangan dan kekalahan dinilai dari apakah game plan dan strategy plan berhasil diterapkan atau tidak. Seperti sepakbola, formasi permaianan diturunkan dari filosofi permainan. 3-5-2 bisa berubah menjadi 4-3-3, 5-3-2, dan lain-lainnya. Komposisi tim Mobile Legends bisa berganti sesuai kemampuan pemaian dan kebutuhan strategi menghadapi lawan. Bisa dua carry, bisa tiga carry, bisa satu tank, bisa dua "tank", bisa dua support, dan lainnya.
Adaptif menjadi kunci. Bila sewaktu-waktu patch berubah, yang ini menjadi keniscayaan, permainan tim bisa dengan cepat menyesuaikan. Semakin cepat menyesuaikan, semakin cepat performa terbaik bisa didapat.
Di sana lah pemain bisa berkembang pesat, tim bisa berkambang pesat, permainan bisa berkembang pesat, meta-meta baru bisa muncul dan diterapkan.
Saya sangat berharap wacana filosofi permianan Mobile Legends lainnya bisa muncul ke permukaan di skena kompetitif Mobile Legends Indoneisa. Utamanya dari para coach profesional yang punya peran krusial terhadap masa depan tim Mobile Legends di Indonesia dan permainan Mobile Legends pada umunya. Sebab saya hanya penggemar dan penikmat semata. Sekian. []
ADVERTISEMENT