Konten dari Pengguna

Melupakan Kejayaan Semu M1 World Championship Mobile Legends

Eri Muriyan
Eri Muriyan. Kadang mengamati video game dan esport. Seringnya memberi makan kelinci pagi dan malam.
21 Mei 2022 10:32 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eri Muriyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Melupakan Kejayaan Semu M1 World Championship Mobile Legends
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
2021 menjadi tahun yang pahit bagi seluruh penggemar Mobile Legends di Indonesia. Tim asal Indonesia kalah dua kali di M2 dan M3. Bahkan tidak menembus puncak final. Naasnya, itu terjadi setelah dua tim Indonesia sama-sama berada di posisi puncak final dan Indonesia menjadi juara M1 world championship 2019.
ADVERTISEMENT
Dari sini kita akan memulai sederet pertanyaan, data, fakta, juga harapan. Ada rasa manis yang sudah habis, ada rasa pahit yang masih kuat membekas.
Melupakan Kejayaan Masa Lalu
2021 ada seorang legenda dunia yang memutuskan pensiun setelah merengkuh gelar juara dunia berkali-kali. Valentino Rossi. Nama yang barangkali menjadi nama paling besar tiada tanding dalam sejarah dunia Moto GP. Meski raihan tujuh gelar dunianya, tidak melebihi delapan gelar legenda terdahulu Giacomo Agustini, dan mungkin bisa disamai Marc Marques nantinya. Rossi punya kalimat tak kepalang tanggung atas capaiannya itu.
2009 adalah tahun terakhir The Doctor meraih gelar juara. Selama 12 tahun selanjutnya ia masih gagah di atas lintasan. 2015 ia hampir juara, sayangnya 'dijegal' Marques dalam kontroversi besar musim itu. Meski ia gagal juara dunia lagi, ia menyadari hal penting yang perlu dicatat. Akhir musim 2014 ia menjadi runner up dan berkata.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya, rahasianya adalah memahami bahwa kamu masih menjadi bagian dari balapan. Untuk melakukannya, kamu harus melupakan semua kemenangan yang pernah kamu raih pada tahun-tahun sebelumnya, dan harus tetap rendah hati".
Ia melanjutkan dengan serius.
"Kamu juga harus sadar bahwa jika kamu ingin lanjut, kamu harus bekerja keras. Jika kamu terlalu terikat dengan kesuksesan masa lalu dan berkata 'well, saya sudah meraih tujuh gelar juara dunia dan memenangi lebih dari 100 balapan', sebaiknya kamu tinggal di rumah".
Bukan hanya itu, ada yang lebih penting lagi.
"Olahraga ini, para pesaing, ban, motor, semuanya berubah, jadi kamu harus bekerja lebih keras untuk menjadi lebih kuat. Jika tidak, selesai sudah", katanya seperti saya kutip dari laman Kompas (19/11/2014).
ADVERTISEMENT
Rossi memilih untuk melupakan kejayaan masa lalu demi bisa terus berjuang dari musim ke musim. Setiap musim, semuanya berubah. Sebuah kesadaran yang layak untuk diperhatikan dengan seksama.
Perihal melupakan kejayaan masa lalu, banyak legenda sepak bola yang menggaungkannya. Terbaru Zlatan Ibrahimovic mengungkapnnya pada tim Manchester United.
"Mereka terlalu banyak berbicara tentang masa lalu. Ketika saya pergi ke sana, saya berkata: 'Saya di sini untuk fokus pada masa kini dan membuat cerita saya sendiri', ia melanjutkan tak kalah keras.
“Tetapi ketika Anda memiliki terlalu banyak, itu menjadi seperti lingkaran. Anda harus memikirkan saat ini atau Anda harus pergi ke rumah sakit dan membersihkan isi kepala Anda".
Setali tiga uang dengan Zlatan, Ronald Koeman di Barcelona berkata cukup pedas.
ADVERTISEMENT
"Barca saat ini bukan Barca delapan tahun lalu!".
Lebih lama, legenda benteng pertahanan AC Milan, Gennaro Gattuso yang kini menjadi pelatih menutup kutipan.
"Menurutku, sudah saatnya kita melupakan masa lalu. Sudah bukan saatnya lagi membanding-bandingkan dengan apa yang pernah dicapai. Kini saatnya fokus ke masa sekarang, masa yang penuh dengan kesulitan".
Konteks Kejayaan Semu M1
M1 world championship Mobile Legends di Malaysia 2019 memang milik Indonsia. Evos Legends dan RRQ Hoshi menjadi dua finalis asal Indonesia. Wannn, Oura, Rekt, Luminaire, dan Donkey akhirnya yang menjadi juaranya. Manis dan membanggakan.
Setelahnya adalah pahit dan menyesakkan dada. Tim nasional Mobile Legends Indonesia kalah di di SEA Games 2019 dari Philipina, 2021 kalah saing lagi di M2 dari tim BREN Esport asal Philipina, dan lagi-lagi kalah jauh dari dua finalis M3 asal Philipina Blacklist International sang jawara serta Onic PH sebagai runner up.
ADVERTISEMENT
Indonesia juara M1 adalah kenyataan. Namun membanggakannya secara berlebihan dan membabi buta adalah awal mula kekalahan kita. Betapa banyak penggemar yang percaya diri atas tim Indonesia sebab pernah juara M1, lalu hancur berkeping-keping saat dihajar tim Philipina.
Kebanggaan berlebih atas juara M1 harus diredam. Kejayaan M1 harus dilupakan. Apa lagi M1 adalah kejuaraan dunia pertama Mobile Legends. Dengan tetap mengakui kerja keras para pemain Evos dan RRQ, kemenangan tim Indonesia tak lepas dari perkembangan game ini yang lebih cepat dan lebih besar di Indonesia daripada negara lain. Secara kasar, ada faktor keberuntungan yang melekat.
Seperti kata Rossi, olahraga Moto GP, para pesaing, ban, motor, semuanya berubah. Mobile Legends juga begitu. Mobile Legendsnya, para pemain, para rival, strategi serta META, juga hero-heronya sudah berubah sangat banyak.
ADVERTISEMENT
M1 bagaimanapun juga harus diakui kalah keras segi kompetitifnya dibanding M2 dan M3. Konteks itulah yang menjadilan juara M1 sebagai kejayaan yang semu.
Lagi-lagi memang pahit menyadari itu. Lebih tidak mudah dan betapa pahit lagi mengakui itu. Ini bukan untuk mendelegitimasi tim Evos sebagai peraih gelar. Ini bukan suara penggemar tim lain yang iri atas raihan itu. Justru ini harusnya menjadi kesadaran mendalam bagi penggemar tim Evos agar bisa move on yang gagal masuk M2 serta M3 dan menatap gelaran dunia selanjutnya dengan kesadaran penuh.
Lebih penting lagi kemudian kesadaran ini menjadi kesadaran kolektif penggemar Mobile Legends di Indonesia. Untuk tidak cenderung menyepelekan tim negara lain seperti terjadi di M2 dan M3. Berawal dari kejayaan semu, sikap tinggi hati seolah di atas langit, semua malah hilang tak diraih.
ADVERTISEMENT
Mari redam kebanggaan berlebih, pisau yang menikam tuannya sendiri itu. Mari lupakan kejayaan semu yang melenakan itu. Dunia Mobile Legends telah berubah. []