Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Menciptakan Ruang Moderasi Beragama dan Penguatan Nilai Kebhinekaan di Sekolah
7 Januari 2025 10:44 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Eri Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Saya bersyukur, saudara-saudara memilih belajar di Universitas Al-Azhar, universitas yang sangat bersejarah, universitas Islam yang mengajarkan pelajaran Islam yang damai, pelajaran Islam yang sejuk, pelajaran Islam yang moderat, pelajaran Islam yang tidak mengajarkan kebencian, pelajaran Islam yang tidak mengajarkan saling mencari kesalahan tapi saling mencari titik titik temu,” (Presiden Prabowo Subianto, Pertemuan dan dialog di Universitas Al Azhar Mesir, 18 Desember 2024)
ADVERTISEMENT
Pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Prabowo tersebut, menegaskan peran strategis lembaga pendidikan dalam membangun pondasi beragama yang sejuk (moderat). Secara khusus, Presiden Prabowo juga menekankan bahwasanya Islam merupakan agama yang sejuk, tidak mengajarkan kebencian, membawa pesan perdamaian dengan pendekatan inklusif (merangkul), terutama di tengah masyarakat yang heterogen (beragam).
Badan Pusat Statistik (BPS) bersama dengan Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) pada tahun 2020 mengeluarkan data bahwa secara keseluruhan jumlah suku dan sub suku di Indonesia mencapai 633 kelompok besar. Dengan 633 kelompok suku dan sub-suku besar ini membuktikan keberagaman tradisi, bahasa daerah, identitas dan adat istiadat di Indonesia. Keberagaman ini tidak hanya sebagai aset kebudayaan bangsa tetapi juga bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang multikultural.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks keberagaman ini, data tersebut menjelaskan bahwa Identitas nasional indonesia terbentuk dari harmoni berbagai macam latar belakang tradisi-suku, budaya dan agama.
Dengan demikian, perlu strategi agar penanaman nilai moderasi dan sikap toleransi dapat mengakar kuat pada manusia Indonesia. Hal ini penting, karena sikap ini dapat menjaga stabilitas untuk menjaga kehormatan moral dan ketenangan dalam kehidupan individu/masyarakat. (Al-Zuhayli, 2006)
Secara prinsip, rajutan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tumbuh melalui spirit Bhinneka Tunggal ika, berbeda-beda tetapi tetap satu. Prinsip dan semangat ini menjadi landasan kuat untuk mengelola keberagaman yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, elemen masyarakat perlu untuk memperkuat kesadaran kolektif akan keberagaman melalui ruang-ruang publik, termasuk Institusi pendidikan atau sekolah.
ADVERTISEMENT
Moderasi Beragama dan Sekolah
M. Quraish Shihab menerangkan moderasi beragama merupakan sikap yang bersifat tidak jelas atau tidak tegas terhadap sesuatu, bagaikan sikap netral yang pasif, bukan sikap pertengahan yang matematis. Moderasi beragama ini merupakan cara pandang dan cara sikap untuk menghargai dan menyikapi perbedaan keberagaman agama, suku, dan budaya untuk dapat menjaga keharmonisan masyarakat.
Secara formal, muatan dan nilai moderasi beragama sebenarnya sudah terintegrasi dalam kurikulum. Keputusan Mentri Agama (KMA) nomor 184 tahun 2019 menerangkan tentang pedoman “Implementasi Moderasi Beragama, Penguatan Pendidikan Karakter, dan Pendidikan Anti Korupsi” antara lain: a) setiap guru mata pelajaran wajib menanamkan nilai moderasi beragama, penguatan pendidikan karakter dan pendidikan anti korupsi kepada peserta didik. b) Penanaman nilai moderasi beragama, pendidikan karakter dan pendidikan anti korupsi bersifat hidden curriculum dalam bentuk pembiasaan, pembudayaan dan pemberdayaan sehari-hari. c) Guru wajib mengkondisikan suasana kelas yang memungkinkan terbentuknya budaya berfikir moderat dalam beragama, terbentuknya karakter, dan budaya anti korupsi melalui pesan pesan moral kepada peserta didik.
ADVERTISEMENT
Dalam keputusan tersebut, moderasi beragama menjadi poin pertama yang ditekankan dalam pedoman ini, karena esensinya yang sangat penting dalam membentuk cara pandang dan sikap hidup peserta didik. Dengan mengintegrasikan moderasi beragama ini pada kurikulum, ini merupakan bukti bahwa sekolah berperan strategis dalam membentuk generasi yang toleran, terbuka dan menjunjung tinggi nilai nilai moderasi dalam beragama.
Selain itu, ada yang menarik yaitu moderasi beragama ini bersifat hidden curriculum sehingga moderasi beragama ini bisa dibiasakan dengan cara yang lebih konkrit melalui interaksi sehari-hari dan kegiatan bersama. Guru memiriki peran kunci dalam menciptakan suasana yang inklusif, memfasilitasi dialog, serta memberikan contoh yang baik dalam menghargai perbedaan.
Kebhinekaan dan Masyarakat yang Sejuk
Cara pandang Bhineka-tunggal-Ika, yang berarti ‘‘berbeda-beda tetapi tetap satu’’, ibarat sebuah pohon yang telah lama tumbuh dan mengakar kuat. Pohon besar ini ditanam oleh founding fathers bangsa sebagai simbol keberagaman, yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sekolah sebagai ruang publik memiliki peran strategis dalam merawat dan mengembangkan nilai-nilai tersebut. Moderasi beragama dapat dirawat melalui sekolah, karena sekolah memiliki fungsi sebagai miniatur masyarakat sesungguhnya. Di sinilah beragam individu dengan latar belakang ideologi, agama, suku, dan budaya yang berbeda dipertemukan, hidup berdampingan dengan menghargai perbedaan.
Dengan demikian, pidato Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali bahwa pendidikan, khususnya sekolah, perlu mengajarkan penerapan nilai-nilai moderasi untuk membangun masyarakat yang rukun, harmonis, dan toleran. Fanatisme dan ekstrimisme ialah candu, yang akan merusak keseimbangan dan menggerogoti nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Daftar Pustaka:
Qosim, Nanang. (2022). Moderasi Beragama Melalui Budaya Sekolah. Poltekkes Kemenkes Semarang. https://dhabit.web.id/index.php/dhabit/article/view/49
Presiden Republik Indonesia. (2024, December 19). Bangun Indonesia melalui pendidikan, Presiden temui mahasiswa Indonesia di Al-Azhar. Sekretariat Presiden. https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/bangun-indonesia-melalui-pendidikan-presiden-temui-mahasiswa-indonesia-di-al-azhar/
ADVERTISEMENT
Kementrian Agama RI. (2019). Moderasi Beragama. Badan Litbang dan Diklan Kementrian Agama RI.
Kementrian Agama Republik indonesia. (2019). Implementasi Moderasi Beragama dalam Pendidikan Agama Islam. Paper Knowledge Toward a Media History of Documents.
Al-Zuhayli, W. (2006). Qadya al-Fiqhwa al-Fikr al-Mu’asir.Damascus: Dar Al-Fikr.
Live Update
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 16:34 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini