Konten dari Pengguna

Hidup Menjadi Ryziphobia yang Memicu Masalah Kesehatan

Eri Sahriah
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Kimia.
17 Desember 2022 13:03 WIB
clock
Diperbarui 26 Desember 2022 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eri Sahriah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Sebagai orang Indonesia, pernahkah kamu ketika makan berpikir tentang apakah ada orang yang tidak suka makan nasi?
ADVERTISEMENT
Mungkin itu terdengar mustahil, karena di Indonesia sendiri rata-rata penduduknya setiap hari memakan nasi dan sudah menjadi makanan pokok. Menurut food.detik, menyatakan bahwa negara Indonesia menjadi konsumen beras terbesar ketiga setelah negara Cina dan negara India. Setiap tahunnya masyarakat Indonesia mengonsumsi sekitar 37.400 metrik ton beras.
Meskipun begitu, ternyata ada loh sebagian orang yang tidak suka makan nasi. Hal ini contohnya dirasakan oleh salah satu orang dengan pemilik channel Youtube @Rusyadi Mie yang berjudul "17 tahun GAK MAKAN NASI | phobia nasi (Ryzhipobia)", Dia membagi cerita pengalamannya selama 17 tahun tidak bisa memakan nasi. Menurutnya jangankan makan nasi, ada nasi yang menempel pada tangan bisa langsung merinding, sampai-sampai menghirup baunya saja sudah mual sampai terasa eneg.
ADVERTISEMENT

Ini antara unik dan aneh.

Pengidap Ryziphobia adalah rasa takut untuk makan nasi. Lebih lanjut mengenai Ryziphobia, phobia ini kerap dikaitkan dengan Cibophobia yang didefinisikan sebagai rasa takut akan makanan (halodoc, 2019).
Rasa takut yang berlebihan terhadap nasi ini biasanya terpengaruh oleh pengalaman yang kurang menyenangkan dari masa lalu. Itu semua terlepas dari apa yang tersimpan di alam bawah sadar atau tidak. Misalnya seorang Ryzhipobia ketika melihat nasi beranggapan seperti melihat belatung, kroto atau hal lain yang membuatnya merasa jijik, sehingga tidak berani untuk memakannya.
Orang yang tidak memakan nasi atau fobia terhadap nasi dikategorikan menjadi salah satu jenis fobia spesifik. Sejauh ini tidak ada definisi istilah yang tepat untuk fobia terhadap nasi, karena kasus ini jarang terjadi. Gejala yang muncul dari jenis fobia ini tidak hanya takut untuk memakan nasi saja, akan tetapi takut menyentuh bahkan menghindari ketika ada nasi di sekitarnya (Saidah, 2016).
ADVERTISEMENT

Apa sih efek samping yang dialami pengidap Ryzhiphobia?

Pengidap Ryziphobia setiap harinya mungkin kehilangan sumber karbohidrat utama, mereka akan mengalami masalah pada pencernaan dan bisa mengganggu metabolisme sehingga tubuh kekurangan energi.
Ada beberapa penjelasan mengenai efek samping lain saat tubuh tidak mendapat asupan karbohidrat yang cukup yang dipaparkan oleh halosehat.com sebagai berikut:

1. Tubuh Lemas

Karena tidak makan nasi yang menjadi sumber karbohidrat utama, kemungkinan besar tubuh pun akhirnya menjadi lemas dan cepat lelah.

2. Ketosis

Penumpukan keton dalam darah dapat terjadi karena tubuh mengambil lemak dan diubah menjadi energi. Lemak yang diambil akan pecah dan inilah yang memicu unsur keton menimbun, sehingga untuk pengidap Ryziphobia dapat berujung pada risiko tinggi ketosis.

3. Bau Mulut

Akibat yang cukup tak menyenangkan adalah timbulnya bau mulut yang akan menurunkan rasa percaya diri. Kurangnya asupan karbohidrat rupanya justru malah menjadi faktor dalam meningkatnya unsur aseton pada pernapasan.
ADVERTISEMENT

4. Insomnia

Karena asupan karbohidratnya yang lebih rendah sehingga menyebabkan seorang Ryzhiphobia sering mengalami insomnia. Misalnya pada beberapa kasus, sejumlah orang dengan kadar karbohidrat rendah di dalam tubuh bisa saja tidur di awal, namun kemudian ada potensi orang tersebut akan terbangun di tengah malam, merasa kelaparan dan sulit untuk kembali terlelap.

5. Sembelit

Dengan porsi makan yang sedikit, maka terdapat lebih sedikit jumlah sisa makanan dalam tubuh dengan cairan berlebih yang dikeluarkan oleh tubuh sehingga meningkatkan risiko konstipasi atau sembelit yang dirasakan oleh pengidap Ryzhiphobia.

6. Sakit Lambung

Pengidap Ryzhiphobia dapat berisiko tinggi terhadap masalah lambung, seperti asam lambung naik atau radang lambung.
Selain efek samping pada kesehatan, menjadi seorang pengidap Ryziphobia di Indonesia tentu tidak mudah, karena makanan ini sudah dipastikan ada dimana saja dan selalu tersedia di setiap meja makan. Sulit untuk menghindarinya, ditambah lagi dengan adanya kepercayaan bahwa belum makan nasi artinya belum dianggap makan.
ADVERTISEMENT

Lalu apakah pengidap Ryzhiphobia ini bisa disembuhkan?

Fobia ini bisa saja berakhir ketika penderita dapat melawan rasa takutnya, dan diberikan sugesti-sugesti positif. Misalnya melihat dari sisi manfaat memakan nasi. Intinya adalah sesuatu yang menakutkan menjadi biasa, kuncinya adalah diri sendiri bisa atau tidak melawan rasa takut itu.
Selain itu terdapat penanganan yang tepat dari psikiater atau psikolog. Dirangkum dari laman (Surya, 2020) berikut penanganan fobia terhadap makanan yang bisa kamu simak dibawah ini:

1. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)

Perawatan ini melibatkan berbicara dengan seorang profesional kesehatan mental tentang emosi dan pengalaman pengidapnya dengan makanan. Lewat sesi terapi ini pengidapnya dapat bekerja bersama dengan terapis untuk menemukan cara mengurangi pikiran dan ketakutan negatif.

2. Paparan

Praktik paparan ini akan membuat pengidapnya berhubungan dengan makanan yang menimbulkan rasa takut. Dengan perawatan ini, pengidap Ryzhiphobia dapat belajar mengatasi emosi dan reaksi terhadap makanan dalam suasana yang mendukung.
ADVERTISEMENT

3. Obat

Obat antidepresa dapat digunakan untuk mengobati orang dengan fobia makanan. Namun, obat-obatan ini umumnya tidak digunakan karena kewajiban kecanduannya yang tinggi. Beta blocker juga dapat digunakan untuk membantu mengurangi respon emosional dan kecemasan dalam jangka pendek.

4. Hipnoterapi

Dalam keadaan sangat rileks ini, otak bawah sadar akan terbuka untuk pelatihan ulang. Seorang hipnoterapis dapat memberikan saran atau memberikan petunjuk verbal yang dapat membantu mengurangi bahkan menyembuhkan reaksi negatif terhadap makanan.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa para pengidap Ryziphobia umumnya mengalami rasa takut yang berlebihan terhadap nasi dan biasanya dipengaruhi oleh pengalaman yang kurang menyenangkan dari masa lalu. Efek samping yang ditimbulkan diantaranya tubuh lemas, kotisis, bau mulut, insomnia, sembelit, dan sakit lambung. Dengan banyaknya efek samping yang ditimbulkan dari seorang pengidap Ryziphobia, terdapatnya penanganan yang tepat dari psikiater atau psikolog di antaranya terapi perilaku kognitif (CBT), paparan, obat, dan hipnoterapi.
ADVERTISEMENT
DAFTAR PUSTAKA
Redaksi Food.detik. 2022. Ini Negara Dengan Konsumsi Nasi Terbanyak Di Dunia ada Indonesia?. Diakses pada 15 Desember 2022 dari tautan https://food.detik.com/info-kuliner/d-5896236/ini-negara-dengan-konsumsi-nasi-terbanyak-di-dunia-ada-indonesia?single=1
Redaksi Halodoc. 2019. Takut Makan Nasi Kenalan dengan Ryziphobia. Diakses 15 Desember 2022 dari tautan https://www.halodoc.com/artikel/takut-makan-nasi-kenalan-dengan-ryziphobia
Redaksi Halosehat. 2022. Begini 6 Akibat Tidak Makan Nasi Seharian Yang Mengganggu Kesehatan!. Diakses pada 15 Desember 2022 dari tautan https://halosehat.com/gaya-hidup/gaya-hidup-buruk/akibat-tidak-makan-nasi-seharian
Saidah, K. 2016. Perkembangan Fisik dan Sosio-Emosi pada Siswa dengan Gejala Fobia Spesifik Studi Kasus pada Siswa dengan Gejala Fobia Nasi. Jurnal Ilmiah Ar-Risalah Media Ke- Islaman. Pendidikan dan Hukum Islam, 18 (2), 66-72. Diunduh pada 15 Desember 2022 dari tautan http://ejournal.iaiibrahimy.ac.id/index.php/arrisalah/article/download/1057/721
Surya, A. 2020. Phobia Nasi atau Ryzhiphobia. Diakses pada 15 Desember 2022 dari tautan https://www.hckindonesia.com/2020/01/phobia-nasi-atau-ryziphobia.html
ADVERTISEMENT
Unggahan YouTube akun @Rusyadi Mie, diakses pada 15 Desember 2022 dari tautan https://youtu.be/p4DYV6qz8vo