Konten dari Pengguna

Kerjasama Internasional antara Indonesia dan Australia mengenai Impor Daging Sapi

8 April 2018 13:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari eri suta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara berkembang yang tidak dapat hidup sendiri, Indonesia membutuhkan kerjasama dan bantuan dari negara lain untuk mendukung dan melancarkan tujuan negaranya yaitu, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia. Maka dari itu, Indonesia melakukan interaksi sosial dengan negara lain berupa kerjasama.
ADVERTISEMENT
Kerjasama internasional adalah kerjasama yang dilakukan antar negara yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan rakyat dan kepentingan yang lain dengan berpedoman pada politik luar negeri masing-masing. Kerjasama tersebut dapat meliputi semua bidang, yaitu diantaranya adalah bidang politik, sosial, kebudayaan, pertahanan keamanan, teknologi, serta ekonomi.
Kerjasama internasional memiliki berbagai bentuk, yang pertama adalah kerjasama bilateral, kerjasama bilateral adalah kerjasama antar dua negara karena saling mendapatkan keuntungan atau memiliki hubungan yang baik. Yang kedua adalah kerjasama regional, kerjasama regional merupakan kerjasama antar beberapa negara dalam satu kawasan atau wilayah karena adanya satu kepentingan bersama dalam bidang politik, ekonomi, dan pertahanan. Dan yang ketiga adalah kerjasama multilateral, kerjasama multilateral adalah kerjasama yang dilakukan oleh lebih dari dua negara tanpa batas kawasan atau wilayah, kerjasama ini dapat kerjasama antar satu kawasan atau beda kawasan, anggotanya terdiri dari dua jenis anggota, yaitu anggota utama dan anggota aktif.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh kerjasama internasional dalam bentuk bilateral adalah kerjasama internasional antara Indonesia dan Australia. Indonesia dan Australia berkerjasama dalam bidang politik, keamanan, pembangunan, dan ekonomi. Dengan terbentuknya Free Trade Agreement (FTA) antara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dengan Australia dan New Zealand membuat hubungan antara Indonesia dan Australia semakin erat dan meningkat.
Sejak tahun 1990, Indonesia dan Australia telah melakukan kerjasama ekonomi dalam bidang ekspor-impor daging sapi. Dan sejak tahun 1995, Indonesia menjadi negara tujuan ekspor yang paling penting bagi Australia karena merupakan negara pengimpor sapi hidup Australia. Selama 2008, sebanyak 651.196 ekor sapi atau sama dengan 75 persen dari 869.545 ekor ekspor sapi hidup Australia yang dijual ke pasar dunia telah di ekspor ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kerjasama ini dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam rangka untuk mempertahankan penyediaan daging sapi yang dari tahun ketahum mengalami peningkatan diakibatkan kurangnya pasokan daging nasional. Kurangnya pasokan daging nasional dikarenakan jumlah pasokan daging sapi yang ada di Indonesia tidak dapat memenuhi jumlah permintaan daging sapi masyarakat Indonesia. Disini seharusnya pemerintah juga memperhatikan pasokan dari daging nasional dan harus dapat meningkatkan pasokan daging nasional, agar negara Indonesia juga dapat mengekspor daging sapi, tidak hanya mengimpor saja.
Impor daging terus meningkat setiap tahunnya sesuai dengan kebutuhan aka protein hewani dan juga sesuai dengan permintaan konsumen. Indonesia juga mengimpor sapi hidup untuk diternakan di Indonesia, jadi yang di impor tidak hanya daging sapi. Kerjasama antara Indonesia dan Australia dalam bidang pertanian dilakukann dalam beberapa forum kerjasama, salah satunya adalah Working Group on Agriculture, Food and Forestry Cooperation (WGAFCC), Australia-Indonesia Collaborative Animal and Plant Health and Quarantine Activities (AICPHQ), Indonesia-Australia Ministerial Forum, dan Australia Indonesia Development Area (AIDA).
ADVERTISEMENT
Kerjasama antara Indonesia dan Australia terkait impor daging sapi mempunyai sisi positif dan negatif. Sisi positifnya adalah dengan mengimpor daging dari Australia, dapat memenuhi kebutuhan daging sapi di Indonesia dan permintaan konsumen dan juga mempererat hubungan antara Indonesia dan Australia. Namun sisi negatifnya adalah bahwa keuntungan yang didapat oleh para importir daging dan pendagang mengalami penurunan karena harga daging sapi impor yang mahal, sisi negatif lainnya adalah mengakibatkan ketidakmandirian peternak lokal, peternak lokal akan menjadi bergantung kepada daging impor dan tidak berusaha dengan maksimal untuk memproduksi daging lokal yang berkualitas tinggi. Jika pemerintah tetap mensuplai daging impor secara terus menerus, hal ini dapat membuat peternak lokal menjadi malas dan tidak berkembang, peternak lokal akan berkembang apabila didesak pemerintah untuk mengembangkan sumber daya manusia yang dimilikinya untuk menghasilkan daging sapi yang berkualitas dengan kuantitas yang tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan permintaan konsumen dengan menghentikan impor daging.
ADVERTISEMENT