Konten dari Pengguna

Pertama di Canduang, Masyarakat Jorong Bingkudu Bersatu Bangun Rumah Anak Yatim

Dr. Erianto N, SH. MH.
Atase Hukum KBRI RIYADH
17 Januari 2022 17:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr. Erianto N, SH. MH. tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pertama di Canduang, Masyarakat Jorong Bingkudu Bersatu Bangun Rumah Anak Yatim
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Rasanya tidak percaya dan tidak disangka-sangka, rumah anak yatim yang dibangun secara gotong royong akhirnya berdiri tegak. Ternyata, suatu pekerjaan yang didasari oleh keikhlasan memang hasilnya luar biasa.
ADVERTISEMENT
Baru mulai bergerak, sudah ada seseorang yang bersedekah kayu, menanggung semen, menanggung atap, dan menanggung dinding GRC. Memang murah rezeki anak yatim ini ternyata.
Itulah pernyataan penuh haru dari anak muda Hardianto bergelar Kayo, selaku Kepala Jorong (setingkat dusun) Bingkudu Nagari Canduang Koto Laweh Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Minggu 16 Januari 2022. Rumah anak yatim ini diresmikan bersama Wali nagari Canduang Koto Laweh dan seluruh lapisan masyarakat Bingkudu, sebuah kampung dingin di lereng gunung marapi.
Rumah tersebut awalnya bekas kandang burung puyuh peninggalan usaha almarhum orang tua anak yatim bernama Rahmatul Husna alias Nana, dan adiknya yang sekarang sudah mulai kuliah di Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.
ADVERTISEMENT
Rahmatul Husna sejak kecil ditinggal ibunya, lalu tidak lama bapaknya menikah lagi dan meninggalkannya. Husnah kemudian tinggal bersama etek (kakak ibu) yang juga seorang janda. Sedangkan, satu-satunya paman juga sudah meninggal di Kalimantan. Meski begitu, keluarga kurang mampu ini sejak dulu terkenal taat dalam beribadah lantaran kakeknya mengajar anak-anak mengaji.
Begitu juga Nana dan saudaranya yang juga aktif sebagai pembimbing anak anak menghafal Al-Quran di rumah tahfidz ibnu nazar, membantu adik-adik sesama penghuni panti Panti Asuhan Amanah tempat nana dibesarkan yang keduanya berdomisili di Bingkudu serta aktif di kegiatan masjid dan mushola.
Hal inilah yang menggugah hati seluruh lapisan masyarakat Bingkudu untuk membangunkan rumah untuk nana sekaligus mengamalkan perintah Al-Quran surat Almaun “jangan menyia-nyiakan anak yatim”.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan panitia pembangunan yang diunggah secara terbuka di grup WhatsApp Jorong Bingkudu, tercatat total dana yang masuk sebesar Rp. 89.330.000,- wakaf barang berupa semen 69 sak, Grc 10 lembar, konsen jendela 3 buah, kayu 7 batang.
Sementara itu, dalam pengerjaannya semua masyarakat melaksanakan gotong royong, mulai dari mengambil batu air di sungai atau jabua, menyediakan snack secara bergilir, menebang kayu bersama sama, hingga bergantian menjadi tukang. Bahkan, salah satu warga ditunjung sebagai Kepala Tukan Profesional atau bagi warga setempat dikenal sebagai Mak Reno Andi.
Berdasarkan perkiraan kepala tukang kegiatan gotong royong masyarakat tersebut, pembangunan ini diperkirakan telah menghemat biaya yang keluar sekitar Rp 25.000.000,-. Terlepas dari itu, rumah anak yatim ini dibangun di atas kebersamaan antar warga.
ADVERTISEMENT
Pembukuan kegiatan penyerahan rumah masih ada dana tersisa, direncanakan akan digunakan untuk membangun rumah anak yatim lainnya di Bingkudu sambil menunggu keputusan bersama niniak mamak dan tokoh masyarakat untuk menentukan mana yang paling tepat. Atas selesainya pembangunan rumah ini, Kayo selaku kepala Jorong menyampaikan ribuan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat di kampung dan di rantau sehingga berjalan lancar.
Erianto Nazar salah satu perantau Bingkudu yang bekerja di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah tidak bisa menyembunyikan rasa harunya atas apa yang dilakukan seluruh lapisan masyarakat di kampung halaman yang mungkin sebanyak daerah rantau yang sudah di tempuh di indonesia hal ini jarang terjadi.
Semua ini tidak lain adalah buah dari kepercayaan masyarakat kepada yang mengelola di mana sangat jelas transparan dari segi keuangan, yang ditunjuk jadi pimpinan juga mau terjun langsung sehingga menimbulkan gelombang es yang akhirnya menggerakkan hati seluruh masyarakat bersama sama berbuat apa yang bisa.
ADVERTISEMENT
Kita telah melihat bersama beginilah buah dari sebuah amanah yang dijalankan dengan baik akan menghasilkan sesuatu yang di luar dugaan dan ini sudah dibuktikan oleh masyarakat jorong Bingkudu yang juga tahun lalu berhasil menyelesaikan kantor jorong dilengkapi mubahalah kecil senilai 150 juta rupiah lebih murni swadaya masyarakat. ''Subhanallah,'' kata Erianto yang juga pendiri rumah tahfidz ibnu nazar mengakhiri pembicaraan dengan media.