Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Ridwan Kamil / Dedi Mulyadi?
18 Oktober 2017 21:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Eric Willem tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak terasa, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sudah dilantik Senin lalu oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta. Lalu, saya pribadi tidak merasakan aroma provinsi lain yang dibesar-besarkan oleh media selain Jakarta dan DIY Jogjakarta saat Pilkada Serentak 2017 yang lalu.
ADVERTISEMENT
2018, kita menyongsong kembali tahun politik daerah di Indonesia. Kali ini, Jawa Barat dan Jawa Timur mengambil bagian dalam konstestasi politik untuk memilih gubernur dan wakil gubernur daerahnya. Saya akan fokus ke Prov. Jawa Barat karena di tanah Sunda itulah saya lahir dan bersekolah hingga hari ini.
Dari survei yang sudah beberapa kali diadakan, muncul 3 bakal calon gubernur teratas, menandingi bakal calon gubernur lain. Adalah Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar.
Ridwan Kamil, beliau sekarang menjabat sebagai Walikota Bandung periode 2013-2018 sudah dikenal bukan hanya warga kota Bandung, melainkan warga Indonesia dan juga hampir di dunia. Di tangannya, kota Bandung bangkit menjadi kota yang bernuansa green technology dan hampir berhasil membangun manusia yang kekinian dan juga melek politik. Bayangkan, di Pilgub DKI Jakarta, warga kota Bandunglah yang sering membahas tentang 3 calon gubernur di medsos khususnya Instagram dan Twitter. Bandung juga tidak indah kalau tidak dihiasi oleh taman-taman yang juga diinisiasi oleh walikotanya sendiri. Tetapi tidak sedikit pula PR Kota Bandung yang belum beliau bereskan, contohnya adalah Kemacetan dan Banjir di beberapa titik, salah satunya di Kopo dan Soekarno-Hatta. Kang Emil, sapaan sehari2nya telah didaulat oleh Partai Nasional Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (juga partai lain seperti Partai Persatuan Pembangunan, dll) untuk menduduki jabatan Jabar-1 yang kantornya tak jauh dari kantor walikota Bandung. Dan sesuai yang warga Jabar duga, Kang Emil pun ikut dalam kontestasi politik Jabar ini. Beliau hingga saat ini belum mempunyai Partai.
ADVERTISEMENT
Dedi Mulyadi, beliau sekarang menjabat sebagai Bupati Purwakarta periode 2013-2018 sekaligus sebagai Ketua DPD Partai Golongan Karya Jawa Barat (Golkar Jabar). Di tangan beliau, Purwakarta menjadi salah satu daerah yang sangat dipandang mata oleh warga Jabar bagian barat dan juga Jakarta bagian timur, kenapa? Khas Sunda beliau ikutkan dalam pembangunan di Purwakarta, lihat saja, tiap pohon-pohon di Purwakarta dilapisi oleh kain-kain khas Sunda agar terawat baik, beliau pun sering memakai pakaian khas Sunda dibanding pakaian kedinasan, dll. Beliau juga membuat suatu Peraturan Bupati mengenai Pendidikan Karakter yang dimaksud setiap dua minggu sekali, siswa-siswi diajak untuk menemani orang tuanya dalam bekerja, membantu orang tuanya dll. Purwakarta juga menjadi daerah yang bukan miskin dan kotor di tangan Kang Dedi Mulyadi. Saat ini, beliau dicanang-canang menjadi calon Gubernur Jabar lewat Partai Golongan Karya, Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan dan Partai Hati Nurani Rakyat yang terbentuk dalam Koalisi Pancasila (Hanura belum ikut) akan tetapi, Nusron Wahid, Ketua Pemenangan Pemilu Indonesia I, Jawa-Sumatera belum sah mendaulat Dedi Mulyadi menjadi calon Gubernur Jabar, sehingga internal Golkar menjadi gaduh.
ADVERTISEMENT
Deddy Mizwar, no thanks :)
Saya lebih prefer Ridwan Kamil atau Dedi Mulyadi, karena daerah yang mereka pimpin menjadi maju dan manusianya berkembang. Sayangnya, mereka tidak mau untuk menjadi pasangan calon.
Siapa yang akan anda dukung? Ridwan Kamil / Dedi Mulyadi?