Konten dari Pengguna

Isu Perubahan Iklim yang Berdampak Pada Kehidupan dan Ekonomi di Asia Pasifik

erick boky
Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Prodi Hubungan Internasional Angkatan 2018
23 Januari 2021 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari erick boky tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Perubahan Iklim yang Berdampak Pada Kehidupan dan Ekonomi di Asia Pasifik

ADVERTISEMENT
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fkominfo.kulonprogokab.go.id%2Fdetil%2F874%2Fhari-meteorologi-dunia-bmkg-ajak-masyarakat-mitigasi-perubahan-iklim&psig=AOvVaw35mQoYmX9Fo-VG9lO4LNt5&ust=1611466202821000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCLifoaavse4CFQAAAAAdAAAAABAD
zoom-in-whitePerbesar
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fkominfo.kulonprogokab.go.id%2Fdetil%2F874%2Fhari-meteorologi-dunia-bmkg-ajak-masyarakat-mitigasi-perubahan-iklim&psig=AOvVaw35mQoYmX9Fo-VG9lO4LNt5&ust=1611466202821000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCLifoaavse4CFQAAAAAdAAAAABAD
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perubahan iklim halnya menjadi isu umum yang sepertinya menjadi masalah utama saat ini di dunia. Perubahan iklim terjadi dikarenakan adanya ulah manusia yang merusak lingkungan, seperti penebangan pohon, lahan hijau yang digunakan untuk pemukiman penduduk, polusi udara akibat asap pabrik dan kendaraan bermotor dan masih banyak lagi. Akibat dari perubahan iklim dapat menimbulkan kekeringan, curah hujan tinggi yang berakibat banjir, longsor, kenaikan air laut dan meningkatnya suhu di bumi. Kawasan Asia dan Pasifik dinyatakan memiliki resiko tinggi untuk mengalami dampak dari perubahan iklim yang semakin terasa nyata saat ini. Laporan Asian Development Bank (ADB) menjelaskan bahwa dampak dari terjadinya perubahan iklim berkepanjangan di kawasan Asia Pasifik akan menimbulkan masalah kemiskinan di kawasan ini. Wilayah ini akan mengalami kenaikan suhu sebesar 6 derajat selsius pada akhir abad ini.
ADVERTISEMENT
Iklim yang lebih panas dapat menyebabkan perubahan cuaca secara drastis baik dari sektor pertanian, sistem cuaca dan perikanan, keragaman hayati dan laut dan kesehatan di suatu negara. Oleh karena itu hal ini menjadi alasan mengapa perlunya kawasan di Asia Pasifik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca seiring dengan kesepakatan yang disetujui oleh masyarakat di bawah kesepakatan Paris. Dalam kesepakatan iklim Paris mengatakan bahwa perlunya waspada kepada ancaman terhadap perubahan iklim serta menetapakan apa langkah selanjutnya dalam membatasi peningkatan suhu global. Kesepakat itu mengikat sejumlah negara untuk tetap menjaga kestabilan iklim dan suhu global saat ini. Berdasarkan World Health Organization (WHO), terdapat kasus kematian yang dialami oleh warga yang rentan atau berusia lanjut akibat terjadi cuaca ekstrem dan iklim panas di wilayah Asia Pasifik diperkirakan meningkat sekitar 52.000 kasus pada tahun 2050 akibat perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Di kepulauan Pasifik Selatan dimana keindahan lingkungan menjadi faktor penting dalam meningkatkan perekonomian mereka, banyak nelayan yang mencari nafkah akan kehilangan mata pencahariannya akibat cuaca ekstrem terlebih lagi bagi negara di Pasifik Selatan yang menggunakan keindahan pulau mereka sebagai akses destinasi wisatawan juga akan mengalami dampak dari perubahan iklim. Di Pasifik akibat dari perubahan iklim dapat menimbulkan kenaikan air laut dan sebagai ancaman yang akan dihadapi negara kepulauan kecil. Faktanya bahwa banyak negara kepulauan kecil mengambil tindakan untuk memindahkan penduduk mereka dari ancaman kenaikan air laut. Salah satunya dialami oleh negara pulau Kiritimati negara pulau bekas jajahan Inggris ini dan sebagai lokasi untuk uji coba nuklir. Setelah mendapatkan kemerdekaan dr Inggris pada 12 Juli 1949, Republik Kirbati terdiri dari 33 pulau yang tersebar di ekuator.
ADVERTISEMENT
Kini daratan ini terancam mengalami perubahan iklim secara nyata, negara ini mengalami berada lebih dari dua meter di atas permukaan laut, Kiritimati adalah tempat tinggal manusia yang paling rawan di dunia. Budaya yang dimiliki Kiritimati kemungkinan akan segerah punah karena satu dari tujuh titik relokasi di Kiritimati baik di dalam maupun di luar batas negara terdampak dari perubahan iklim. Kajian PBB pada tahun 2016 mengatakan bahwa sebanyak setengah populasi rumah tangga terdampak perubahan iklim. Sebagian populasi penduduk Kiritimati sekarang melakukan migrasi untuk menghindari dampak dari perubahan iklim. Di Kiritimati, sejumlah kebijakan diambil untuk menyelamatkan penduduknya. Pemerintah Kirbati menerapkan program Migration with Dignity (Mengungsi Secara Terhormat). Adanya program ini membuat para penduduk Kiritimati mempelajari beragam keterampilan untuk membantu mereka mendapatkan pekerjaan di luar negeri. Pemerintah Kirbati juga membeli lahan seluas 2428 hektare di Fiji pada tahun 2014 untuk menjamin ketahanan pangan saat perubahan iklim terjadi. Sementara itu Bank Dunia dan PBB menilai Australia dan Selandia Baru seharusnya memberi ruang bagi para warga Kirtimati dan menambah kuota pekerja musiman bagi dan membuka jalur migrasi bagi warga Kiritimati. Pemilihan kebijakan ini akan menjadi kesempatan untuk warga Kiritimati mendapatkan kehidupan yang layak dan membantu perekonomian mereka.
ADVERTISEMENT