Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kalah Jangan Kecil Hati, Menang Jangan Tinggi Hati
20 April 2017 11:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Erick Yusuf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Alhamdullillah wa syukrulillah, kemenangan memang biasanya akan terasa manis bagi si pemenang. Dan kekalahan biasanya akan terasa pahit bagi mereka yang kalah.
ADVERTISEMENT
Namun pada hakikatnya ada pelajaran yang mesti diambil dari setiap kemenangan. Bahwa jika setelah kemenangan diikuti oleh kesombongan, maka sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang kalah walaupun sedang berada didalam kemenangan.
Sementara jika kekalahan diikuti oleh semangat memperbaiki diri, maka sesungguhnya mereka termasuk orang yang menang walaupun sedang berada dalam kekalahan.
Allah SWT mengajarkan Rasul SAW dan kita semua agar dalam kemenangan justru memperbanyak perilaku mensucikan Allah dengan memuji NYA sekaligus memohon ampun kepadaNYA.
Sebagaimana ketika peristiwa "fathu Mekah", Rasul SAW masuk menaklukan mekah dari kaum quraisy turunlah ayat dalam surah an nasr ayat 1; Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Ayat 2; Dan kamu melihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong.
ADVERTISEMENT
Ayat 3: Fasabbih bihamdi rabbika wastaghfirhu, innahu kana tawwaba. Artinya: maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penerima taubat.
Dengan begitu menurut hemat saya mari mengisi kemenangan ini dengan kerja keras, karena kemenangan ini adalah amanah. Mari bersama membangun apa yang saya sebut dengan "islamic index". Yaitu index ukuran atau tatanan sosial yang bersandarkan nilai-nilai keislaman.
Kita bisa membuat lebih dari seratus nilai-nilai luhur Islam, seperti kejujuran dan menegakkan kebenaran (shiddiq), amanah, fathonah, tabligh, keadilan, kebersihan, ketepatan waktu, empati, toleransi, dan sederet ajaran Al-Quran serta akhlaq Rasulullah SAW.
Sederet indikator 'islamic index' tersebutlah yang akan menuntun perilaku akhlaq warga kota.
Dan sudah saatnya kita menghentikan caci maki, hinaan serta perseteruan yang telah terjadi di dunia medsos sebelumnya. Mari karena ini kemenangan kita semua, rangkul semuanya. Pendukung mereka yang berseberangan pun adalah aset dalam membangun sesuatu yang lebih besar lagi.
ADVERTISEMENT
Ini saatnya merapatkan barisan, membuang perseteruan dan mengikat hati yang sebelumnya terserak. Tunjukan keindahan akhlaq islam, tebarkan kedamaian. Tidak ada yang lebih baik dari yang menang maupun yang kalah.
Tidak lebih baik yang menulis maupun yang membaca. Yang lebih baik di sisi Allah adalah yang bertaqwa mengamalkan perintah-NYA.
Erickyusuf
Pimpinan lembaga dakwah iHAQi & pesantren kreatif iHAQi