Surat untuk sang legenda

Erik Fajar Susandi
Memiliki Hobi dan ketertarikan terhadap sepakbola dalam dan luar negri.
Konten dari Pengguna
14 Januari 2020 22:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erik Fajar Susandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto @pikiran_rakyat
zoom-in-whitePerbesar
Foto @pikiran_rakyat
ADVERTISEMENT
Hari ini merupakan hari yang cukup mengharukan, bersamaan dengan ditiupnya peluit panjang pertandingan oleh wasit Mustafa umarela rasa haru itu semakin menjadi. Bagaiman tidak 11 tahun tentunya bukan perjalanan yang singkat bagi seorang pemain disebuah club pada culture sepakbola Indonesia. Rasanya baru kemarin saya melihat anda bersama gerbong lainnya datang dari deltras Sidoarjo, didatangkan oleh pelatih jaya Hartono, satu persatu dari gerbong itu hengkang dari persib begitu juga dengan pelatih jaya Hartono tapi anda mampu bertahan hingga 11 tahun lamanya. Saya juga masih ingat ketika anda bermain pertama kali untuk persib Bandung saat pra musim persib di piala kang dada 2008, sosok yang kala itu saya sepelekan, gelandang bertahan yang secara personality diluar lapangan sangat pemalu bagaimana mungkin bisa bermain hebat di lapangan tengah terlebih saat itu anda harus bersaing dengan el capitano suwita pata. Ketika anda bermain pikiran saya pun ternyata salah, anda bermain begitu lugas keras dan tanpa kompromi hal yang jarang ditemui di persib yang biasanya pemainnya terkenal begitu santun namun anda begitu menjadi sebuah anomali di tim. Setelah saya mencari tahu tentang anda, ternyata anda pernah menjadi pekrja kasar dan juga seorang kuli angkut di sebuah minimarket, bahkan pelatih jaya Hartono samapai binggung melihat gaya permainan yang tidak jelas dan cenderung asal seruduk. Saya juga masih ingat ketik anda debut pada pertandingan resmi yang kala itu anda masuk menjadi pemain pengganti di pertandingan besar melawan persija di stadion siliwangi. Saya juga masih ingat ketika anda pernah mengeluarkan statemen ingin keluar dari persib pada 2011 karena ke tidak jelasan kontrak, namun seperti yang kita semuanya ketahui anda mampu bertahan bahkan hingga 11 tahun lamanya. Pelatih silih berganti, dari jaya Hartono, the caratecer daniel rukito, Serbian coach Daniel darco, sang legenda Djanur, hingga rekan sejawat miljan radovic menjadi pelatih; anda tetap menjadi pilihan utama di tim. Saya juga masih ingat ketika anda berdarah darah saat mencetak gol untuk timnas saat pertandingan persahabatan melawan yordania di stadion manahan solo, atau saat anda cidera diterjang oleh kim Jeffrey pada babak 8 besar isl 2014. Saat sebagian pemain persib begitu santun di dalam lapangan anda adalah sebuah anomali, hal itu tercermin ketika anda terlibat konfrontasi dengan Tinus pae karena melindungi febry hariyadi yang kala itu masih sangat belia, begitu juga ketika anda hampir berkelahi dengan diego asis pada musim lalu di gbla, atau juga saat anda menerjang sandi sute pada tahun 2017. Saya juga masih ingat ketika anda masuk pada babak kedua melawan arema pada pertandingan semifinal isl di std jakabaring Palembang, ketika itu anda mampu membuat maestro lapangan tengah sekelas Gustavo lopez mati kutu, seperti yang kita ketahui pada pertandingan tersebut persib mampu comeback setelah tertekan sepanjang pertandingan untuk melaju ke final, dan seperti yang kita ketahui semua anda juga merupakan skuad class of 2014 yang mampu membawa persib juara setelah 19 tahun lamanya. Anda juga mampu bertahan dikala kondisi persib sulit saat liga di bekukan pada 2015 satu persatu pemain pergi namun anda memilih bertahan bersama persib disaat kondisi sepakbola yang tidak jelas saat itu. Banyak pemain Bintang yang harus sabar duduk di bangku cadangan karena begitu hebat nya permainan anda ataupun pemain muda hasil binaan persib yang harus merantau terlebih dahulu karena tidak mampu bersaing bersama anda.
ADVERTISEMENT
Namun benar menurut peribahasa, ada pertemuan pasti ada perpisahan, hari ini Minggu 22/12/2019 anda memainkan pertandingan terakhir untuk persib, masuk mengantikan Gozali siregar anda mampu mencetak gol pertama bagi persib di pertandingan resmi, selain itu anda juga berhasil memberikan assist bagi gol Ezechiel n'douassel pertandingan yang begitu sempurna bagi anda. Seperti yang anda katakan tadi saya berharap suatu hari nanti anda kembali ke dan pensiun di persib. Realitas nya memang demikian anda akan terus di persib samapai tidak dibutuhkan lagi, dan saat itu pun tiba karena hakikatnya dalam sepakbola hal hal sentimentil pasti akan kalah dengan sesuatu yang rasional. Mungkin ini lah saat yang tepat bagi pemain pemain muda untuk mendapatkan menit bermain. Tidak akan ada lagi obrolan diantara bobotoh "kalem lah aya hariono " saat bertemu dengan pemain yang "polontong". Terimakasih legenda untuk dedikasikan selama ini 11 tahun, ibarat mencicil kendaraan waktu 11 tentunya kendaraan tersebut sudah lunas dan banyak rusak atau bahkan kendaran tersebut sudah hilang dicuri. Terimakasih juga karena sudah menemani masa dari saya masih smp hingga lulus kuliah. Mungkin selamanya nomor 24 akan selalu identik dengan anda dalam top of mind sebagian besar bobotoh. disaat sebuah club dapat di beli dan berpindah pindah homebase tapi anda memberikan contoh apa itu sebuah loyalitas.
ADVERTISEMENT
Terimakasih gelandang pengangkut air, mas piyu, hariono gattuso, gelandang pengangkut air, si eweh kacape atas banyak pertandingan dan moment yang tidak pernah akan saya lupakan.
Terakhir, Banyak pemain menjadi legenda di tempat dimana dia dilahirkan dan dibesarkan, tapi hariono mampu menjadi legenda jauh dari tempat dimana dia lahir dan di besarkan.
Gracias, danke, thank you, arigatou gozaimasu, saranghae, hatur nuhun Hariono 24.
Nb: tulisan ini ditulis sesaat setelah menyaksikan speech pertandingan terakhir hariono.
#UserStory