Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
10 Tempat yang Bisa Dikunjungi saat Traveling ke Kota Jenewa di Swiss
18 November 2018 21:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari erik mangajaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gambar Kapal Perahu di Danau Jenewa (sumber: https-//pxhere.com/id/)
Bila anda memiliki rencana untuk berkunjung ke Swiss, jangan lupa untuk singgah di Kota Jenewa, kota perdamaian dunia. Banyak peristiwa penting tentang peradaban manusia dilalui di kota ini.
ADVERTISEMENT
Negosiasi konflik Suriah dan pembicaraan perdamaian Nuklir Iran dengan Amerika Serikat misalnya, dibahas di kota ini. Selain itu, di Jenewa juga tempat gedung Liga Bangsa-Bangsa didirikan dan kemudian menjadi cikal bakal gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa Jenewa seperti hari ini.
Di Jenewa puluhan ribu perundingan internasional setiap tahunnya diselenggarakan. Ya, Jenewa adalah tempat markas puluhan organisasi internasional penting dunia. Jenewa bukan saja terkenal karena statusnya sebagai kota diplomasi dunia. Jenewa juga terkenal akan keindahan tempat-tempat yang bisa dikunjungi, sejarah Eropa, serta perkembangan ilmu pengetahuan Eropa.
Untuk mengenal lebih banyak mengenai kota Jenewa, ada 10 tips untuk meng-eksplore kota yang masih memelihara sisa-sisa bangunan abad pertengahan Eropa. Pengalaman tinggal selama 3 tahun lebih mengajarkan saya untuk tidak puas untuk terus meng-eksplore kota diplomatik ini.
ADVERTISEMENT
Oh iya, Jenewa mudah dicapai dengan berbagai penerbangan internasional. Kalau dari Jakarta penerbangan dapat dilakukan dengan transit di Singapura atau Kuala Lumpur atau kota di Timur Tengah yang memiliki direct flight ke Jenewa.
Saya sarankan untuk tinggal minimal 3 hari 2 malam sebelum anda melanjutkan perjalanan ke kota Swiss lain, atau ke bagian Eropa lainnya. Kalau hanya menginap 1 malam saja di Jenewa, saya jamin hanya sedikit tempat yang dapat dikunjungi. Tentunya sangat melelahkan bila liburan, tetapi malah kecapaian dikejar-kejar waktu.
Mari kita mulai apa saja yang dapat dilakukan di Kota Jenewa.
1. Mengunjungi the Jet d’Eau (Bahasa Perancis dibaca ʒɛ do)
Yang pertama dan paling penting adalah mengunjungi icon Kota Jenewa, Jet d’Eau. Air mancur Danau Jenewa memiliki ketinggian sekitar 140 meter. Air mancur dapat dilihat dari berbagai sudut kota, bahkan dari atas udara saat pesawat akan mendarat.
Gambar Jet d'Eau Jenewa (sumber https-//pxhere.com)
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip dari www.thelocal.ch, dijelaskan bahwa: "In 1951 the fountain reached its current maximum height of 140m after it was connected to a new pumping system that took water directly from the lake." Air mancur aslinya berukuran lebih kecil saat dibuat pada tahun 1886 dan baru pada tahun 1951 air mancur menempati posisinya persis seperti sekarang. Hampir sepanjang tahun air mancur dihidupkan, kecuali saat suhu membeku di musim dingin.
Kendati tidak dihidupkan, pemandangan di sekitar danau Jenewa yang indah tetap menarik untuk dinikmati. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan di sana.
Anda dapat menyewa untuk naik perahu keliling danau, berolahraga jogging atau jalan di pesisir danau. Jangan lupa membeli ice cream yang dijual di sana dan mengambil foto dan video. Air danau sangat jernih dan bening. Di pinggir danau juga banyak angsa-angsa putih yang bermain di permukaan air. Rasanya ingin bergabung bersama para angsa dan berenang menikmati air danau yang jernih, namun hal ini dilarang. Ternyata arus air di bawahnya cukup kencang.
Gambar angsa berenang di danau Jenewa (sumber geneva angsa https-//pxhere.com)
ADVERTISEMENT
Menurut saya, pemandangan paling menakjubkan adalah melihat Jet d’Eau dari arah depan hotel Kempinski. Pemandangan akan lebih menarik bila ada pelangi di atas air mancur dengan latar belakang kota tua, atau di malam hari saat lampu kota menjadi latar yang kontras dengan Jet d’EAu.
Dari seberang Jembatan Mont Blanc kita dapat melihat berbagai butik perusahaan jam seperti Rolex, Patek Philippe, dan berbagai perusahaan internasional lainnya.
Jembatan Mont Blanc di Seberang Butik Rolex (sumber https-//pxhere.com)
2. Kota Tua Jenewa (The Old Town)
Kota tua Jenewa merupakan yang terbesar dibandingkan kota lainnya di Swiss. Di kawasan kota tua ini ada dua spots paling penting, yaitu Kawasan Bel-Air dan Kawasan Katedral St. Peter.
ADVERTISEMENT
Bel-Air merupakan Kawasan kota tua yang berfungsi sebagai pusat perbelanjaan. Posisinya berada di pinggir danau dan mudah dicapai dari Jet d’Eau. Jaraknya hanya kurang dari 50 meter saja dari jembatan Mont Blanc. Kawasan kota tua adalah surganya pusat perbelanjaan di Swiss.
Saya lebih menyukai Bel-Air dibandingkan Zurich, Bassel ataupun Bern. Kawasan Bel-Air sangatlah luas dan beragam, tidak jauh dari museum, restoran, bioskop dan shopping centres. Semua dapat dicapai dengan berjalan kaki. Di Kawasan kota tua ada satu bangunan penting, yaitu Gereja Katedral St. Peter. Gereja inilah tempat di mana John Calvin (Jean Calvin) meneguhkan gerakan reformasi gereja.
Gambar Gereja St. Peter (sumber https-//commons.wikimedia.org)
Selain itu, puncak gereja juga merupakan tempat terbaik untuk melihat seluruh kota Jenewa secara 360 derajat dari seluruh sudut. Untuk mencapai ke atas, kita harus menaiki 157 tangga. Panorama Jenewa yang Indah dapat terlihat secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
3. Berbelanja
Jenewa adalah kota fashion-nya Swiss. Bila diperhatikan dengan kota lain di Eropa seperti Milan, London atau Paris, cara berpakaian orang Jenewa rata-rata formal dan elegan. Hal ini terjadi karena rata-rata profesi di sana berkerja di PBB dan organisasi internasional.
Hampir semua toko merek tersebut terletak di Kawasan old town dekat danau Jenewa atau dikenal dengan Kawasan Bel-Air. Mal yang besar adalah Globus dan menyediakan produk highend trademark, tetapi paling mewah adalah Bon Genie. Butik-butik kecilnya pun menarik untuk dikunjungi. Rumah Mode Bottena, Tods, Gucci, sampai luxury brands seperti Steffano Ricci, Loro Piana, Brioni, Versace dll.
Di dekat danau Jenewa juga ada tiga factory outlets Le Mouton. Toko ini menyediakan berbagai brand terkenal di dunia, utamanya dari Italia dan Prancis. Barang yang disediakan tersedia untuk laki-laki dan perempuan dengan diskon minimum 70 persen. Bagi kaum hawa anda tentu akan tertarik membeli Max Mara dengan dikson 80 persen bukan? Sila berbelanja!
Gambar Iklan Diskon Factory Outlet Le Mouton (sumber: Facebook Le Mouton - Multibrand Outlet)
ADVERTISEMENT
Di Jenewa ada satu supermarket paling terkenal, yaitu Manor. Posisinya juga tidak jauh dari danau Jenewa. Manor berada di tengah antara Stasiun Kereta Api Jenewa dan Danau Jenewa. Manor menyediakan berbagai macam produk yang sangat lengkap.
Apakah anda suka produk Victorinox? Ya, Swiss terkenal dengan pisau lipat Victorinox-nya. Di Bel-Air Jenewa, ada butik Vixtorinox. Kalau belanja pisau lipat di sini, jangan lupa minta untuk menuliskan inisial nama kita atau orang yang ingin kita berikan hadiah.
Oh iya, seperti kota di Eropa lainnya, rata-rata toko tutup jam 6 sore, kecuali Kamis yang buka sampai jam 21.00 waktu setempat. Bila ada kebutuhan dasar, bisa juga membeli di Bandara Udara atau di Stasiun Kereta Api yang buka setiap hari sampai jam 21.00 malam.
ADVERTISEMENT
4. Membeli Jam Tangan
Jenewa adalah tempat lahirnya industri jam tangan Swiss. Industri jam tangan di Jenewa dimulai pada abad 16. Bila menelisik sejarahnya, ternyata ada alasan religius yang mendorong perkembangan jam tangan.
Pada zaman abad pencerahan yang ditandai dengan reformasi gereja, orang Jenewa mengikuti doktrin hidup sederhana yang diajarkan oleh John Calvin, salah satu tokoh reformasi gereja. Saat itu, orang diwajibkan hidup sederhana. Setiap orang haruslah menggunakan pakaian sederhana dan tidak menggunakan perhiasan mewah. Hal ini merupakan respons atas ajaran bahwa ke gereja tidak boleh menggunakan emas dan barang mewah.
Penduduk Jenewa menolak sebagian ajaran tersebut dan tetap mempertahankan jam tangan sebagai perhiasan. Hal ini tidak mengherankan sebab orang Swiss memang sangat suka tepat waktu. Inilah yang mendorong industri jam tangan bersebaran.
ADVERTISEMENT
Jenewa sekarang menjadi simbol pembuatan jam tangan terbaik dunia. Rolex, salah satu jam tangan merek Swiss karena memiliki kantor pusat di Jenewa.
Berbagai produk jam tangan buatan Swiss berada di level premium core dan super premium. Hal ini dapat dilihat dari piramida yang dibuat oleh Erwan Rambourg dalam bukunya "The Bling Dynasty: Why the Reign of Chinese Luxury Shoppers Has Only Just Begun."
Piramida Merek Rambourg (sumber www.businessinsider.com)
Jika Anda ingin membeli jam tangan di sekitaran danau banyak banyak sekali butik jam tangan seperti Patek Philippe, Vacheron Constantine, Rolex, Chopard, Breitling, Breguet, Omega, dan Jaeger-Le. Selain itu ada jugs toko Longines, ICW, Tissot, Swatch dan lain-lain.
Salah satu toko yang menjual berbagai merek jam Swiss secara lengkap adalah "Les Ambassadeurs" dan lokasinya tidak jauh dari danau. Toko ini menjual berbagai merek dari Swiss dan dari berbagai negara lain seperti Girard Perregaux, Audemars Piguet, A. Lange & Söhne dan Bovet.
ADVERTISEMENT
Salah satu tempat yang juga paling sering didatangi turis adalah jam bunga di pinggir danau. Jangan lupa untuk berfoto di sini.
Gambar Jam Bunga Jenewa (sumber: www.shutterstock)
5. Berkunjung ke Markas Organisasi Internasional
Jenewa dijuluki pusat diplomasi dunia saking banyaknya organisasi internasional. Jenewa adalah pusat organisasi internasional, baik organiasi pemerintah dan non-pemerintah (NGO).
Jenewa adalah pusat diplomasi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Markas PBB terletak di Kawasan yang dahulunya merupakan kantor Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Di sinilah kantor PBB terbesar di dunia setelah New York.
Sering kali dalam bahasa para diplomat, Kantor PBB Jenewa merupakan dapur-nya. Di dapur inilah segala macam bumbu isu politik global digodok. Sedangkan Kantor PBB New York adalah ruang tamu tempat keputusan yang akan diambil para pimpinan.
ADVERTISEMENT
Kunjungan ke kantor PBB atau organisasi internasional lainnya sangat terbatas, tetapi tidaklah tidak mungkin. Kunjungan ke organisasi internasional dapat dilakukan melalui dua acara: (i) Melalui tour formal dengan mendaftar secara online; (ii) datang bersama orang yang berkerja di kantor tersebut atau keluarganya. Proses pendaftaran tours harus melalui reservasi. Kita harus mengecek jadwal tour-guide melalui internet.
Kalau tidak sempat mengikuti tour-guide secara online, jangan berkecil hati. Berfoto di luar Gedung PBB saja sudah cukup menyenangkan.
Gambar Gedung PBB Jenewa (sumber https-//commons.wikimedia.org)
Beberapa spot utam di luar Gedung PBB adalah di depan barisan bendera, di depan pintu masuk pendaftaran dan berfoto di sekitaran kursi patah (the broken chair).
Selain itu, Anda juga dapat berkunjung ke Gedung World Trade Organisation (WTO), William Rappard Centre. Jadwal kunjungan dapat dilakukan dengan kontak secara online.
Gedung WTO (sumber www.wto.org)
ADVERTISEMENT
6. Berkunjung ke Perwakilan Indonesia di Jenewa
Dalam pengamatan saya, sangat jarang dalam review kunjungan ke Swiss atau Jenewa yang membahas mengenai “Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa” atau disingkat “PTRI Jenewa”. Mungkin masih banyak yang tidak familiar dengan PTRI Jenewa.
Sesuai namanya, perwakilan ini hanya bertugas untuk urusan PBB dan organisasi internasional lainnya. PTRI tidak melakukan tugas bilateral dengan pemerintah Swiss. PTRI Jenewa tidak memiliki fungsi konsuler, jadi PTRI Jenewa tidak menerbitkan visa atau paspor. Tidak heran bila tak banyak warga negara Indonesia yang mengenal perwakilan ini. Rata-rata hanya delegasi resmi Pemerintah yang mengetahui keberadaan PTRI Jenewa.
Gedung PTRI Jenewa (sumber www.kemlu.go.id)
ADVERTISEMENT
Saya sarankan untuk berkunjung dan berfoto di depan kantor PTRI Jenewa atau di belakang Gedung. Dari belakang Gedung PTRI kita dapat melihat Saleve, sebuah bukit tinggi yang menjulang tinggi.
Gambar dari belakang gedung PTRI Jenewa (sumber: http-//cagakurip.blogspot.com/2016/01/jenewa)
Kalau ada di sekitar Jenewa pada hari Kemerdekaan, biasanya selalu ada perayaan kemerdekaan atau Hari Raya Lebaran. Sila kontak untuk datang bergabung.
7. Makan di Restoran
Jenewa adalah melting pot berbagai bangsa di dunia. Tidaklah mengherankan bila terdapat berbagai macam makanan dari seluruh dunia. Dengan mudah kita dapat menemukan restoran makanan India sampai makanan Lebanon, Viet Nam, Thailand, Jepang, Prancis, dan Italia. Sayang sekali tidak ada restoran Indonesia di Jenewa.
Range makanan pun beragam, dari McD sampai fine dining dengan Micheline Star bintang dua seperti Restoran Il Lago Four Season. Untuk makan di Four Season, saya sarankan untuk mencoba desert 7 macam jenis keju. Nikmat luar biasa. Maknyus.
ADVERTISEMENT
Untuk makan beef ada banyak tempat menarik. Namun ada dua tempat yang saya rekemendasikan, yaitu "Café de Paris" dan "Wine and Beef". Keduanya hanya menyediakan satu jenis makanan, steak. Tidak ada jenis makanan lain. Mana yang paling enak? Jawaban tergantung selera masing-masing.
Café de Paris misalnya lebih cenderung dengan cita rasa Eropa dengan saus margarin dengan cita rasa gurih ringan. Adapun Wine and Beef menyajikan makan steak dengan bumbu saus yang tebal dan ada cita rasa manis dari madu. Para pengunjungnya juga berbeda. Rata-rata Café de Paris dikunjungi para professional senior dan berpenampilan serius. Sedangkan Wine and Beef biasanya dikunjungi professional muda dan terkesan lebih gaul. Dikotomi ini memang tidak terlalu tepat, tetapi itulah stereotip yang mudah menggambarkan kedua restoran.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan orang Indonesia juga suka makanan ayam panggang “Chez Ma Cousine”. Menurut saya lebih baik menikmati ayam panggang daripada fast food merek umum. Ada 3 restoran Chez Ma Cuisine di Jenewa dan lokasinya relatif mudah dicari melalui internet.
Untuk makanan pizza dan Italian Food di Jenewa, saya sarankan Luigia. Cita rasa pizza dan menu makanan lainnya luar biasa dan otentik asli Italia. Siganure-nya adalah mushroom diisi keju. Mereka juga menyediakan pizza dengan jamur truffle yang sangat langka nan nikmat. Restoran ini dangan terkenal dan banyak pengunjungnya sehingga kalau mau coba makan di sana perlu melakukan reservasi terlebih dahulu.
Makanan vegetarian juga mudah ditemui di Jenewa. Rekomendasi saya adalah restoran Manor di food court. Anda akan terkejut dengan variasi makanannya dan soal cita rasa, tidak perlu diragukan. Makanan organik pun mudah didapat.
ADVERTISEMENT
Terakhir, makan fondue wajib dilakukan. Banyak restoran yang menyediakan fondue (keju cair yang dilelehkan). Tapi, yang terbaik menurut saya adalah ‘Café du Soleil’ di Place du Petit-Saconnex. Jangan lupa untuk reservasi.
Gambar Fondue (sumber: https-//pxhere.com/id/)
8. Makan Coklat
Makan coklat tidaklah lengkap kalau tidak dilakukan di Jenewa. Saya sarankan untuk menikmati coklat di restoran khusus coklat karena cita rasanya yang sangat khusus. Biasanya restoran ini mengolah sendiri coklatnya, hand made. Biasanya tidak pakai pengawet dan hanya bertahan kurang dari seminggu saja. Favorit saya adalah “Boulangerie Pattisserie Chocolaterie Eric Emery”. Restoran coklat ini menarik karena kualitas makanannya yang sangat baik dan mereka memiliki tempat cukup luas untuk makan di luar.
Gambar Coklat di Restoran Eric Emery (sumber: Facebook Bolangerie Eric Emery)
ADVERTISEMENT
Swiss juga terkenal dengan es krim Movenpick-nya. Menurut saya es krim Movenvick adalah yang terbaik dibandingkan Italian atau Belgian ice cream. Saya sarankan untuk mencoba makan Movenick di pinggir sungai di Kawasan Bel-Air. Bila udara tidak terlalu dingin anda dapat memilih makan di luar. Sayang sekali restorannya kecil dan sering kali kita harus antre. Menikmati es krim Movenvick di pinggir danau Jenewa adalah pengalaman luar biasa. Bukan saja kualitas es krim yang terbaiknya yang saya rindukan, suasana diterpa angin semilir danau Jenewa adalah momen tidak dapat dilupakan.
Seperti disampaikan kerabat saya Elivas yang pernah merasakan makan ice cream di Movenpick Jenewa: "Momen makan ice cream Movenvick seperti di pinggir danau Jenewa itu memorable banget dan mungkin sulit didapatkan di tempat manapun".
ADVERTISEMENT
Bila memang ingin restoran Movenvick yang lebih besar, anda dapat memilih di Restoran Hotel Movenpick. Posisinya tidak jauh dari bandara Jenewa. Di bandara Jenewa juga ada toko kecil coklat terkenal dari Swiss, yaitu Sprungli. Favorit saya adalah Criollo de Maracaibo Sprungli Chocolate.
Gambar Coklat Criollo Sprungli (sumber: koleksi pribadi).
Di sepanjang jalan di pusat pertokoan Kawasan Bel-Air juga banyak berjajar café dan restoran yang menjual home made chocolate. Dibandingkan pusat kota lain di Swiss, menurut saya Jenewa adalah kota paling lengkap untuk menikmati Swiss home-made chocolate.
9. Berkunjung ke Graduate Institute dan Univesitas Jenewa.
Bila ada yang memiliki rencana ke depan untuk melanjutkan sekolah, di Jenewa ada dua perguruan tinggi terkenal, yaitu Graduate Institute of International and Development Studies, atau the Graduate Institute (in French: Institut de hautes études internationales et du développement, dan University of Geneva.
ADVERTISEMENT
Graduate Institute adalah perguruan tinggi ilmu sosial yang diakui di dunia. Graduate Institute merupakan salah satu perguruan tertinggi pertama di dunia yang mengajarkan ilmu hubungan internasional. Rata-rata program yang ditawarkan adalah program penelitian master dan doktoral ilmu sosial yang mayoritas dilakukan dalam Bahasa Inggris.
Para pengajar kedua universitas rata-rata adalah para penasihat dan konsultan organisasi internasional dan banking industries di Jenewa. Jadi para pengajarnya bukan saja menguasai ilmu teoretis, tetapi mereka juga mengerti keadaan di lapangan yang sebenarnya.
Beberapa alumni terkenal Graduate Institute adalah para penerima nobel seperti mantan Sekejn PBB Kofi Annan dan Mohamed El Baradei, Sekretariat Jenderal Badan Tenaga atom Internasional (IAEA). Universitas Jenewa tidak jauh dari kota tua. Kampus universitas tidak jauh dari markas Rolex ditandai dengan jembatan berarsitektur menawan.
Gambar Jembatan Rolex dekat Kampus Universitas Jenewa (sumber: https-//pxhere.com/id/)
ADVERTISEMENT
Di belakang universitas ada taman Bastion (Parc des bastion) di mana terletak ‘Tembok Reformasi Gereja”. Dibangun tahun 1909 dan 1917, di tembok ini ada 4 patung bapak reformasi yaitu John Calvin, Guillaume Farel, Théodore de Bèze dan John Knox. Pada tembok ini ini terdapat moto Kota Jenewa, “Post Tenebras Lux” (after darkness, light) atau “setelah gelap, terang”.
Gambar keempat bapak reformasi (sumber: www.flickr.com)
10. Kunjungilah CERN
Selain kedua universitas, sangat disarankan untuk berkunjung ke pusat penelitian nuklir Eropa (CERN). Pusat penelitian ini berada di bawah tanah berbagi antara Swiss dan Perancis. Adapun pintu masuk utama ada di Commune de Meyrin yang masuk wilayah Swiss.
Gambar Gedung CERN di Jenewa (sumber https-//visit.cern)
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1989, Tim Berners-Lee, seorang ilmuan CERN mengajukan proposal kepada atasannya mengenai ide revolusioner, yaitu mengembangkan metode radikal yang membagi dan menghubungkan informasi melalui internet. Di sinilah world wide web (www) diciptakan. Penemuan inilah yang memungkinkan kita memiliki akses pada internet, termasuk membaca artikel ini.
Gambar instalasi dalam CERN (sumber: https-//visit.cern)
Untuk berkunjung anda perlu mendaftar dan menyesuaikan jadwal kunjungan, silakan akses website-nya.
Selamat berlibur.