Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
13 Tips dan Trik Hemat Keliling Swiss
28 Oktober 2018 16:17 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari erik mangajaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jembatan Mont-Blanc Jenewa (Sumber, Wikimedia Commons)
For the Richer?
Sebentar lagi Swiss memasuki musim salju dan akan semakin banyak turis berdatangan untuk bermain ski. Bandara akan penuh dengan turi dari mancanegara. Namun Swiss sebenarnya bukan saja sekedar salju. Sepanjang tahun, Swiss akan terus dibanjiri para pendatang karena alam yang indah sepanjang tahun.
ADVERTISEMENT
Setiap musim membawa keindahannya sendiri. Mungkin sebagian dari netizen Indonesia punya rencana untuk melancong ke Swiss dan perlu tips bagaimana caranya untuk menghemat. Maksud saya menghemat di sini adalah memaksimalkan nilai uang anda.
Pengalaman tinggal di Jenewa selama lebih dari 3 tahun mengajarkan saya bahwa tinggal di Swiss memang sangat mahal. Kondisi geografis sebagai landlocked country dengan wilayah yang tidak terlalu besar dan sumber daya alam terbatas membuat Swiss bergantung dari produk impor. Dibandingkan tetangganya, Swiss lebih mahal dari Jerman, Prancis, Italia, dan Austria.
UBS menyatakan bahwa beberapa kota termahal di dunia ada di Swiss. Zurich menempati rangking pertama dan Jenewa menempati peringkat kedua. Data IMF dan Bank Dunia menunjukan GDP nominal perkapita Swiss menempati 3 tertinggi di dunia. Banyak orang kaya di Swiss.
ADVERTISEMENT
Jenewa misalnya dikenal dengan stereotip sebagai kota untuk kaum kaya raya (the richer). Seingat penulis, bila ingin makan yang layak dalam artian menu lengkap yang terdiri dari appetizer, makanan utama, desert dan minuman, kita perlu merogoh sekitar 60-70 CHF atau sekitar Rp 900.000 – 1,1 Juta (kurs Rp 15.200). Ya, sekali makan. Itu harga biasa aja. Kalau mau mencoba, silahkan menikmati steak di Café the Paris atau Wine and Beef di dekat Kantor Pos Pusat Kota Jenewa.
Cafe de Paris di Jenewa (Sumber Wikimedia Commons)
Harga tersebut masih lebih murah bila dibandingkan restoran di hotel berbintang, apa lagi taraf Michelin Hotel. Rasanya saya tidak perlu menyebutkan harga makanan di Hotel berbintang Michelin seperti Il Lago Four Seasons Hotel Jenewa karena konsumennya sudah tidak lagi memilikirkan harga, tetapi mencari kepuasan makanan dan ambiance.
ADVERTISEMENT
Menurut penelusuran penulis, tahun 2018 saja ada sekitar 95 restoran di Jenewa dan 192 restoran di Zurich yang mendapatkan review dan dianugerahi bintang 1, 2, dan bintang 3 Michelin.
Tips dan Trik
Sekalipun mahal, sebenarnya ada beberapa trik dan tips agar kita dapat menghemat selama tinggal di Swiss. Tips di bawah ini akan sangat berguna bagi para pelancong kurang dari satu minggu. Bagi yang sekolah ataupun bertugas juga pasti akan berguna, namun perlu tips khusus tambahan lainnya.
Saya mencoba google Bahasa Indonesia untuk mencari tips hemat menjadi turis di Swiss, tetapi ternyata masih minim ulasan komprehensif. Ada beberapa tips dalam bahasa Inggris, namun masih scattered. Semoga penjelasan saya di bawah ini cukup lengkap menjadi bekal bagaimana menghemat anggaran selama liburan anda. Dengan demikian, uang anda dapat dibagi-bagi untuk keperluan lainnya.
ADVERTISEMENT
Setiap orang memang memiliki tips khusus saat berlibur, misalnya membawa mi instan ataupun kornet. Saya sih tidak anjurkan. Selain berat atau menghabiskan space koper atau tas, adalah lebih baik bila kita memang merasakan sendiri bagaimana makanan asli di Swiss. Kalau membawa mi sih tidak ada bedanya dengan di Indonesia. Prinsip saya, when in Rome, do as Romans do. When in Switzerland, do as the swiss people do.
Mari kita Mulai.
Baiklah, mari kita mulai beberapa tips dan trik untuk berlibur di Swiss:
1. McDonald
Adalah wajar bila sebagian besar travelers cenderung untuk memilih makanan yang kita kenal, seperti McDonald (McD). Semua orang sudah tidak asing lagi dengan restoran ini. Semua orang suka dengan burgernya. I’m Lovin’ it, begitu moto waralaba McD.
ADVERTISEMENT
Restoran cepat saji McD mudah ditemui di berbagai kota di dunia. Kendatipun secara psikologis dapat dimaklumi, namun secara finansial tidak saya anjurkan untuk dibeli di Swiss. Ya, harga Big Mac di McDonald sangat mahal. Sorry, no way...
Menurut Big Mac Index Juli 2018 yang disusun the Economist, harga Big Mac di Swiss adalah yang paling mahal di dunia. Adapun negara yang menyusul mahalnya big mac adalah Swedia, Amerika Serikat, dan Norwegia. Big Mac di Indonesia merupakan yang paling murah setelah Mesir, Ukraina, Rusia, dan Malaysia.
Saran saya sih, sebaiknya memilih kebab. Selain halal, harganya pun lebih masuk akal.
The Big Mac Index 2018 (sumber: www.economist.com)
Di pinggir danau a Montreux ada McDonald, tetapi saya lebih suka menikmati makanan di Restoran “Palais Oriental”. Silahkan memilih menu sederhana karena porsinya besar. Dengan satu porsi saja sudah cukup sama dengan Big Mac ditambah minum dan French Fries.
ADVERTISEMENT
Restoran ini menyediakan makanan India dan oriental lain yang rasanya tidak terlalu kuat karena sudah disesuaikan dengan lidah orang Eropa. Posisi restoran tidak jauh dari tempat biasanya Montreux Jazz Festival yang terkenal itu disenggarakan. Sambil menikmati pemandangan indah dan semilir angin danau, kita dapat menikmati makanan kualitas terbaik.
Poster Resmi Montreux Jazz Festival tahun 2018 (sumber: www.montreuzjazzfestival.com)
Dibanding membeli Big Mac, saya akan lebih memilih untuk makan fondue dan raclette. Saya akan menikmati makanan asli Swiss. Oh iya, tahu kan apa perbedaan antara keduanya? Raclette merupakan tradisi masakan sejak abad pertengahan di daerah Valais dan terbuat dari keju muda.
Sedangkan fondue merupakan tradisi masakan dari daerah Freiburg dan biasanya terbuat dari keju Gruyere dan Emmental. Fondue biasanya juga ditemani anggur putih dan kirsh. Kalau saya sih lebih suka makan raclette apa lagi saat udara dingin di mana salju turun. Yummy!
Kota Tua Montreux (Sumber: Lake Geneva Region Tourist Office, www.region-du-leman.ch/en/P8286/old-town-of-montreux)
ADVERTISEMENT
2. Air Minum
Untuk menghemat, tidak direkomendasikan membeli banyak botol minuman di restoran. Lebih baik membeli minuman 1.5-2 liter dari toko. Satu botol besar air mineral merek Evian, relatif lebih murah dibandingkan botol ukuran kecil. Tinggal beli air mineral besar dan dituangkan ke botol minum lalu sisanya disimpan di kamar kita menginap.
Air minum tersedia di tempat umum di Switzerland. Kualitas air minum publik di Swiss sangatlah tinggi. Di daerah pegunungan, air minum umum berasal dari mata air dan mengandung mineral lengkap. Rasanya agak beda sedikit. Ada rasa “tebal” pada air karena kandungan mineralnya. Di daerah lain, air minum berasal dari air tanah dan danau.
Jangan lupa dicek apakah ada tanda dapat diminum atau tidak. Selain gambar, biasanya ada tulisan ‘trinkwasser' dalam Bahasa Jerman atau 'eau potable' dalam Bahasa Prancis.
ADVERTISEMENT
Jadi, please don’t forget to bring a bottle untuk menampung air minum ya.
Air minum publik ada di berbagai daerah. Sebagai contoh, di pinggir danau Jenewa, sepanjang jalan pinggir danau, di seberang Hotel Kempinski, ada beberapa air minum publik. Sama halnya juga banyak air minum pancuran publik di Montreux dan Zurich.
Setelah berjalan-jalan di tengah kota Bern, kita dapat rehat dan meneguk air minum yang segar atau di Kannenfeldpark kota Basel. Musim dingin bukan berarti kita tidak mengalami dehidrasi.
Air Minum Publik di Kota Bern (Sumber: www.myswitzerland.com)
Apakah kamu tahu bahwa air di Swiss sangat berharga bagi Eropa? Swiss merupakan tower penyedia air bagi dataran Eropa. Penelitian European Environment Agency menyatakan bahwa air di danau dan sungai Swiss adalah yang paling bersih. Hanya ada tiga yang tidak memenuhi stadar Eropa yaitu satu area pemandian di Laussane dan dua aliran sungai Rhein di Kanton Aargau.
ADVERTISEMENT
Yang menarik adalah, harga susu lebih murah bila dibandingkan dengan air mineral, tapi teh (tea) dan kopi lebih mahal dari pada air mineral. Sepertinya memang tidak usah minum kopi atau teh di Swiss. Sebagai perbandingan, harga satu gelas kopi di Swiss sama dengan tiga kali harga segelas kopi di Prancis atau Italia.
3. Sarapan
Sarapan sangatlah penting untuk memulai hari anda berkeliling. Saran saya membuat sarapan sendiri karena jauh lebih murah, tinggal beli roti atau buah-buahan segar di toko seperti Mirgos dan Coop.
4. Salad
Serat dibutuhkan untuk pencernaan kita. Serat diperlukan untuk mencegah agar tidak sembelit. Pokoknya, kita harus sehat supaya dapat melanjutkan perjalanan. Rata-rata harga salad cukup mahal karena produk pertanian tidak terlalu banyak dan mayoritas barang impor. Tapi tenang saja, kita dapat memperoleh salad tersebut. Caranya, membeli di swalayan pada sore hari karena biasanya ada saja salad yang didiskon sampai 30% atau 50%. Salad tersebut dapat disantap keesekoan harinya.
ADVERTISEMENT
5. Belanja di Toko dan Swalayan
Ada beberapa toko groceries di Swiss seperti antara lain Aldi, Denner, Migros dan Coop. Yang paling murah adalah Aldi dan Denner. Coop dan Migro paling banyak di Swiss. Menurut saya, kulitas Coop yang terbaik namun harganya sedikit lebih mahal. Pada beberapa kota besar ada supermarket Manor, Globus atau Bon Genie. Kedua terakhir masuk kelompok supermarket mewah.
Coop menyediakan makanan lebih berkualtas. Soup Wortel dari Coop adalah favourite saya. Croissant di Coop juga jauh lebih enak bahkan dari pada di Prancis dan Italia. Bahan mentega, koklat dan keju yang digunakan Coop beda kualitasnya. Makanan swalayan rasa hotel berbintang 4. Namun sayang, harga croissant di Coop lebih mahal 50-100 persen dibandingkan roti di toko lain. Untuk menghemat belanja di Migros, saya sarankan pilihlah makanan dengan label "Budget". Jika di Coop, belilah makanan yang ada label "PR!X Garantie".
ADVERTISEMENT
Bila anda memiliki kesempatan ke Jenewa dan memiliki kerabat yang berkerja di kantor PBB atau berkerja sebagai diplomat, silahkan datang ke “Safi Shop”. Berbagai produk yang dijual relatif murah. Lumayan kalau mau beli jam tangan. Selain banyak diskon untuk produk tertentu, apabila kita berulang tahun akan diberikan diskon tambahan 13% tambahan. Di Kantor PBB Jenewa juga ada toko buku yang cukup lengkap koleksinya.
6. Belanja di Stasiun dan Bandara
Belanjalah di bandara atau stasiun saat transit di weekend atau sore hari. Seperti kebanyakan negara Eropa lainnya, toko di swiss tutup di atas jam 6 sore pada hari kerja dan tidak buka selama weekend. Namun tidak dengan toko di bandara dan stasiun beberapa kota besar.
ADVERTISEMENT
Stasiun Bern, Stasiun Zurich, Stasiun Laussane dan Stasiun Jenewa memiliki beberapa toko swalayan dan apotek yang buka sampai jam 10 malam setiap hari. Yang menguntungkan, sering kali saat weekend ada banyak barang makanan didiskon. Tidak perlu hawatir soal expiry date karena hukum perlindungan konsumen mereka cukup ketat.
Stasiun Kereta Api Zurich (sumber: www.commons.wikimedia.org)
7. Pakaian
Sebagian orang menyarankan untuk tidak berbelanja pakaian di Swiss. Menurut saya saran tersebut tidak terlalu tepat. Pada musim “sale”, potongan harga dapat mencapai 70 persen bahkan sampai 80 persen harga yang sebenarnya. Puncak sale adalah bulan Februari atau Agustus.
Bila memang mau beli barang high branded, datangi saja “Le Mouton a 5 Pattes” beberapa kota seperti Jenewa, Laussane dan Zurich. Silahkan cari rute perjalanan via goole-map. Produk yang dijual tersedia untuk laki-laki dan perempuan yang berasal dari brand Itali dan Prancis. Berbagai merek terkenal dari Italia seperti Versace, Max Mara, Cavali, Cantareli, Pal Zileri mudah didapat. Harganya sangat murah dibandingkan harga retail. Ini adalah cara hemat membeli high quality brand.
ADVERTISEMENT
8. Souvenir
Sebaiknya membeli souvenir di surpermarket saja. Sering kali harga souvenir di area wisata pegunungan sangat mahal.
Verbier Swiss Tourism Office Souvenir (http://www.verbier.ch/en/fppoi-swiss-souvenirs-sarl-2890.html)
9. Akomodasi
Jika tinggal kurang dari satu minggu dan tidak ada saudara, pesanlah akomodasi melalui AirBnB. Fasiltas AirBnB cukup banyak. Satu yang pasti, internet di Swiss cukup baik. Hampir semua apartemen memiliki wifi kecepatan tinggi. Hal ini terjadi karena banyak apartemen yang memiliki jaringan kabel satelit di bawah tanah. Menurut Federal Statistic Office Swiss tahun 2017, hampir 90 persen orang dewasa dari total jumlah penduduk yang mencapai 8,5 juta adalah pengguna internet.
Tinggal di Hotel adalah pilihan terakhir, kecuali di desa terpencil kita bisa saja impromptu mencari penginapan kecil. Pilihan Youth Hostel juga cukup reasonable. Kendatipun bukan di daerah destinasi wisata utama seperti Gestaad atau Zermaat, setiap desa pasti memiliki daya tariknya sendiri. Desa-desa kecil di Interlaken pun menarik untuk dikunjungi, kita akan dapat melihat tiga gunung sekaligus seperti Eiger, Jungfrau, dan the Monch.
ADVERTISEMENT
Saya cenderung memilih apartemen yang memiliki fasilitas dapur dan kultas. Pilihan ini akan membantu kita untuk memasak makanan sendiri, apalagi kalau kita alergi pada produk tertentu.
Memasak sendiri dapat menghemat makanan untuk keluarga sampai 120 CHF untuk empat orang. Untuk yang berangkat Bersama keluarga akan menguntungkan juga karena AirRnB menyediakan “tourist card”. Lumayan untuk menghemat tram atau kendaraan umum lainnya.
10. Perbatasan
Saat travel, saya lebih cenderung untuk fokus mengenal suatu wilayah yang saling berdekatan dari pada berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang relatif jauh, hanya sekedar melewati. Apabila ada di kawasan perbatasan, maka saya akan mengambil akomodasi di negara tentangga. Ini logika sederhana saja karena negara tetangga lebih murah dan sekaligus dapat memuaskan keingintahuan kita melihat daerah lain di luar Swiss.
ADVERTISEMENT
Misalnya, saya lebih memilih untuk tinggal di Como daerah Italia dari pada harus tinggal di Lugano yang nota bene adalah wilayah Swiss. Pada pagi hari kita dapat meninggalkan Como untuk melintas ke Lugano dengan melakukan mountain biking. Selama di Lugano dapat berkunjung ke Cantonal Museum of Natural History dan melihat sejarah purbakala Eropa.
Sore harinya berbelanja di Foxtown outlet di Mendrisio, masih daerah Swiss. Menjelang malam kita kembali ke Como. Tidak lengkap bila keesokan harinya kita breakfast atau lunch di pinggir danau Como sambil jalan-jalan melihat industri sutra, berkunjung ke factory outlet Armani dan melihat Gereja Katedral tahun 1457 atau Basilica of Sant'Abbondio yang dibuat tahun 1095.
Como sangat indah dan beberapa menjadi setting film terkenal. Konon katanya, beberapa selebriti dunia pun memiliki property di sana seperti George Clooney, Madonna, dan Versace.
ADVERTISEMENT
Setelah mengunjungi Como, kita dapat melanjutkan perjalanan ke wilayah Italia lainnya, Milan. Namun sebelumnya kita dapat singgah ke kota Biella atau Novara untuk membeli produk cashmere merek terkenal seperti Loro Piana, Zegna atau ke factory outlet Fred Ferry. Jadi, dengan tinggal di perbatasan kita dapat menikmati Swiss dan Italia sekaligus.
Kalau berada di sekitar barat daya Swiss, saya anjurkan untuk tinggal di Annemase yang berada di wilayah Prancis. Silakan mencoba akomodasi AirBnB di Annemase karena lebih murah dibandingkan di Jenewa. Anemase hanya berjarak kurang lebih 20 menit menggunakan tram dari pusat kota Jenewa.
Kita dapat sepuasnya menikmati kota Jenewa seperti berkunjung ke kompleks Kantor PBB dan menikmati Mövenpick ice cream di depan Jet d’Eeu Jenewa yang fenomenal. Annemasse juga merupakan jalur menuju Gunung Mont Blanc atau ke Annecy yang dikenal juga sebagai "Little Venice of France". Pemandangannya luar biasa indah. Stunning! Cobalah leyeh-leyah di pinggir danau berbaur dengan penduduk lokal. Annecy is wonderful, jaw dropping!
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga berlaku untuk di perbatasan utara, saya akan tinggal di kota bagian Prancis atau Jerman yang berbatasan langsung dengan Basel. Pada pagi hari saya akan berjalan menuju Basel untuk menikmati pinggir sungai Rhine yang merupakan momen indah untuk menenangkan diri di kota asal perusahaan farmasi raksasa Novartis.
Syukur-syukur sih kalau kita dapat mendengarkan performance para mahasiswa Schola Cantorum Basilienes (SCB) yang tampil menyanyikan lagu klasik barok di jalanan Marktplatz. Mereka inilah junior counter-tenor seperti Andreas Scholl atau tenor Gerd Türk. Sekolah ini merupakan saingan Royal Academy of Music di London.
11. Transportasi
Transportasi di Swiss sangatlah baik karena semua sistem kendaraan terkoneksi. Mereka sudah memperhitungkan jadwal tram dengan kereta dan bus. Jika tinggal di Swiss selama 1 minggu tentu sewa mobil menjadi pilihan. Kalau saya lebih merekomendasikan untuk memakai pakai kereta Swiss Rail Services (SBB). Kita dapat membeli tiket Swiss Pass kelas 2 untuk empat hari seharga CHF 270. Setiap non-residen dapat menggunakan kereta, tram dan boat selama masa periode kartu Swiss Pass. Kalau beruntung bisa saja mendapatkan diskon pada saat tertentu.
ADVERTISEMENT
Keuntungan membeli Swiss Pass lainnya adalah sering kali kita mendapat diskon 50 persen untuk cable cars. Hal ini tentunya menguntungkan kita saat berkunjung ke Jungfraujoch, puncak tertinggi di Eropa, Top of Europe.
Kereta SBB Swiss melewati terowongan (sumber: www.sbb.com)
Untuk yang memiliki izin tinggal tentunya sudah tahu kalau carte journalière adalah pilihan terbaik. Dengan kartu ini kita hanya perlu membayar sekitar 40 CHF untuk satu hari perjalanan bebas di seluruh wilayah Swiss, keliling Swiss seharian penuh.
Misalnya, saya akan berangkat dari Jenewa ke utara menuju Zurich lewat Bern lalu lanjut ke Interlaken atau ke St. Galen atau ke Davos lalu menuju Lugano. Pada sore hari saya akan kembali ke Jenewa. Bila tanpa menggunakan carte journalière, kita harus membayar 4-5 kali harga tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika pilihan jatuh untuk menggunakan mobil dan akan melanjutkan perjalanan ke wilayah Uni Eropa, sebaiknya penuhi dulu bensin mobil di Swiss. Harga bensin di Swiss lebih murah dibandingkan di Italia atau di Prancis.
Satu yang paling penting saat membawa mobil, patuhi aturan dan hati-hati dengan urusan parkir. Aturan yang ketat membuat kita harus mambayar mahal. Ada jam-jam tertentu untuk parkir. Salah parkir dapat berakibat fatal, denda yang sangat mahal menanti. Pokoknya, jangan sampai mobil kita digerek. Biaya denda dapat mencapai ribuan CHF.
Lebih lanjut, tanpa tanda disable kita tidak boleh memparkir di parkiran khusus untuk kaum disabilitas. Selain itu, perhatikan zona warna kuning, biru, dan putih. Disarankan untuk memilih parkiran warna putih dan membayar di mesin parkir.
ADVERTISEMENT
Hati-hati overtime, banyak petugas security akan sering mengontrol wilayah parkir. Lebih baik uang tersebut dipakai untuk clubbing saja di Laussane, atau makan fondue atau raclette.
Selama summer beberapa kota juga menyediakan fasilitas sepeda gratis. Salah satu contohnya adalah yang kelola oleh organisasi Genève Roule. Peminjaman kurang dari 4 jam tidak dipungut biaya. Setelah 4 jam, akan dikenakan biaya 2 CHF setiap jamnya.
Syaratnya mudah, kita hanya perlu mendepositkan paspor dan 20 CHF yang akan dikembalikan setelah menggunakan sepeda tersebut. Posisi fasilitas sepeda ini ada di pinggir danau Jenewa.
Sewa Sepeda di Danau Jenewa (sumber: www.genevaroule.ch).
12. Toilet Umum
Pergilah ke toilet sebelum turun dari kereta karena rata-rata toilet di Stasiun harus membayar sekitar satu CHF. Hal ini berbeda dengan fasilitas toilet di pinggir jalan (rest area) jalan tol yang biasanya gratis. Toilet di kereta Swiss berjenis bombardier sangatlah bagus.
Toilet kereta api SBB-CFF-FFS jenis bombardier (www.sbb.sbb.ch)
ADVERTISEMENT
13. Loker
Bila kesulitan karena memiliki banyak barang bawaan, fasilitas loker dapat dimanfaatkan. Hampir semua stasiun kereta di kota besar Swiss menyediakan layanan loker ini. Sebelum menggunakannya, sebaiknya periksa dulu harga di internet sehingga kita dapat menentukan berapa hari akan menggunakan loker tersebut.
Tabel harga loker di Bandara Udara Jenewa (sumber: www.gva.ch)
Demikianlah, sedikit tips untuk berlibur di Swiss. masih banyak tips lain yang dapat digunakan. Di lain kesempatan akan kita bahas lagi. Semoga berguna. Selamat berlibur.