Konten dari Pengguna

Analisis Gramatikal: Pak Jero, Nama Orang atau Mobil?

Erika Fibriyanti
Seorang mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
18 Desember 2020 7:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erika Fibriyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini kehidupan manusia sudah dipermudah dengan adanya sosial media yang dapat diakses di mana pun dan kapanpun. Selain mudah untuk diakses, sosial media juga memiliki banyak ragamnya. Mulai dari facebook, instagram, tiktok, twitter hingga youtube telah menyediakan tempat untuk para pengguna menjalani kehidupan bersosialnya melalui internet. Pengguna youtube khususnya pengguna asal Indonesia tentu beberapa di antaranya mengenal kanal Dzawin Nur. Dzawin Nur Ikram, pria kelahiran Bogor pada 22 Agustus 1991 ini adalah seorang komedian juara 3 SUCI 4 dan juga youtuber yang memiliki 1,5 juta pengikut di kanal youtubenya. Aktif di sosial media, kanal youtube milik Dzawin menyediakan beberapa konten, salah satunya terdapat konten berisi rekaman ia bernyanyi lagu ciptaannya sendiri. Hingga saat ini sudah ada beberapa karya lagunya yang dipublikasikan melalui kanal youtube pribadi milik Dzawin, di antaranya; Kau Harus Tahu – Lagu Komedian Patah Hati, Sabrina¸ Di Balik Tawa, Terbang, dan Pak Jero yang akan dibahas dalam tulisan ini.
ADVERTISEMENT
Pak Jero, lagu karya Dzawin yang dipublikasikan pada 4 April 2020 di kanal youtube Dzawin Nur dan telah ditonton lebih dari 1 juta kali penayangan. Walaupun dipublikasikan pada tahun ini berdasarkan deskripsi yang tertera, lagu ini telah dibuat sejak 2011 atau 9 tahun yang lalu. Pak Jero berkisah tentang seorang mahasiswa yang mengalami keterbatasan ekonomi dan memiliki kekasih yang secara tiba-tiba berubah sikap, diajak ke sana-sini selalu menolak, hingga puncaknya mahasiswa tersebut melihat kekasihnya dengan orang lain yang menaiki mobil Mitsubishi Pajero. Mengingat bahwa Dzawin adalah seorang komedian, lagu ciptaannya juga dikemas dengan jenaka.
Layaknya lagu pada umumnya, lagu ciptaan Dzawin dengan judul Pak Jero ini juga terdiri atas beberapa lirik. Dalam lagu ini terdapat salah satu lirik yang cukup ikonik secara keseluruhan. Lirik itu adalah “muka jelek baju rapi naik pak jero”. Jika kita lihat diksi pak jero cenderung menjelaskan panggilan untuk laki-laki dewasa, namun jika melihat kata sebelumnya cenderung mengarah pada kendaraan atau alat transportasi. Berasal dari potongan lirik dalam lagu Pak Jero karya Dzawin, penulis melakukan analisis semantik gramatikal. Sebelumnya alangkah lebih baik jika kita pelajari terlebih dahulu apa itu semantik gramatikal. Chaer (2009:2) mengemukakan bahwa semantik adalah istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Dengan kata lain semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti. Lalu, makna gramatikal merupakan arti yang timbul setelah mengalami proses gramatikal atau ketatabahasaan. Makna gramatikal adalah makna yang muncul sebagai akibat hubungan antara unsur-unsur gramatikal yang lebih besar. Secara sederhana semantik dan gramatikal sama-sama membahas mengenai makna atau arti, namun dengan gramatikal makna atau arti dari sebuah kata dipertimbangkan berdasarkan tata bahasanya.
ADVERTISEMENT
Melakukan analisis semantik gramatikal pada sebuah frasa tentu tidak lengkap tanpa kalimat utuh yang mampu menjadikannya bahan objek penelitian. Berikut ini potongan-potongan lirik lagu Pak Jero dengan bentuk kalimat yang utuh.
Muka jelek baju rapi naik Pak Jero
Pak Jero, Pak Jero
Baru liat Pak Jero aja mata lo ijo
Halah!! Pak Jero, Mercy, BMW gue beli
(Kalimat-kalimat di atas bukanlah lirik yang runtut melainkan hanya beberapa potongan lirik pilihan untuk dianalisis semantik gramatikalnya)
Kalimat pertama, muka jelek baju rapi naik Pak Jero kata naik sebelum Pak Jero menunjukan bentuk verba dan selanjutnya adalah nomina namun tidak menduduki fungsi subjek. Pak Jero tidak dapat menduduki fungsi subjek karena verba yang mendahuluinya. Dari sini dinyatakan bahwa Pak Jero tidak memiliki makna sapaan untuk orang, dan memiliki kemungkinan mengalami plesetan dari Pajero yang merupakan merek sebuah mobil yang terkenal untuk kelas ekonomi atas karena memiliki harga yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Kalimat kedua adalah Pak Jero, kalimat ini sangat sederhana sehingga memiliki banyak kemungkinan. Pak Jero termasuk ke dalam bentuk nomina dan menduduki fungsi subjek. Memiliki makna berupa sapaan yang berasal dari fonem Bapak.
Kalimat ketiga memiliki kecenderungan untuk bermakna sama dengan kalimat kedua. Baru liat Pak Jero aja mata lo ijo, namun bisa juga menduduki fungsi objek dalam kalimat.
Kalimat keempat, Pak Jero pada kalimat ini sangat jelas menjelaskan alat transportasi karena berdampingan dengan alat transportasi lainnya dari berbagai merek mobil.
Melihat dan mempertimbangkan diksi Pak Jero secara keseluruhan dalam lirik lagu Pak Jero milik Dzawin dapat dinyatakan bahwa diksi tersebut lebih mengarah kepada alat transportasi pribadi yang banyak digunakan oleh masyarakat dengan ekonomi atas yaitu mobil dari perusahaan Mitsubishi seri Pajero. Dikatakan demikian karena memiliki beberapa alasan. Secara gramatikal di mana pemaknaan sebuah kata atau frasa dilihat dari kalimat pembentuknya. Kalimat pembentuk yang memuat Pak Jero di dalamnya cenderung mengarahkan pada nama mobil bukan sapaan atau nama orang. Kata Pak Jero juga dapat dipahami sebagai kata plesetan atau kata slang. Slang adalah ragam bahasa tidak resmi dan tidak baku yang bersifat musiman, dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern.
ADVERTISEMENT
Bahasa adalah alat komunikasi yang dimiliki oleh manusia. Dengan sifatnya yang arbitrer atau mana suka perubahan bahasa bukanlah sesuatu yang perlu dipermasalahkan. Walaupun demikian, bahasa memerlukan sebuah kesepakatan antara dua orang atau lebih untuk dapat digunakan dan dipahami selama menggunakannya. Saat ini plesetan ataupun kata slang bukanlah hal yang jarang dilakukan. Plesetan atau kata slang kerap dilakukan oleh orang-orang dengan tujuan melucu dengan kelompoknya. Walaupun kerap membingungkan, namun bagi sesamanya hal tersebut akan dianggap lucu. Banyaknya media yang dapat diakses menggunakan internet dengan kemajuan teknologi juga dapat menjadi alasan kata-kata plesetan tersebut menyebar hingga banyak diketahui oleh banyak orang. Bahkan acara-acara hiburan yang ditayangkan televisi pun ikut turut melakukannya.
Kembali mengingat bahwa Dzawin adalah youtuber yang juga seorang komedian, bekerja di dunia hiburan melakukan plesetan bukan lagi menjadi kegiatan yang asing dilakukan. Seorang pemilik kanal youtube dengan banyak pengikut secara otomatis menjadikannya sebagai influencer atau seseorang yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain karena kapasitas yang dimilikinya. Kapasitas yang dimaksud dapat berupa otoritas, pengetahuan, posisi, atau hubungan dengan audiens. Dari kemampuan ini Dzawin dapat mengangkat kata Pak Jero sebagai bentuk slang words atau kata slang yang secara tidak langsung diikuti dan digunakan oleh para penonton vidio youtube miliknya.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Chaer, Abdul.2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rahmawati, Nur dan Didah Nurhamidah. 2018. Makna Leksikal dan Gramatikal pada Judul Berita Surat Kabar Pos Kota (Kajian Semantik). Jurnal Sasindo Unpam. Vol. 6. No. 1.
Subuki, Makyun. 2011. Semantik Pengantar Memahami Makna Bahasa. Jakarta: Transpustaka.