news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apa yang Terjadi Jika Bumi Berhenti Berotasi?

Erina Prastyani
SainsAsyikFGMI
Konten dari Pengguna
24 April 2020 12:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erina Prastyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selain mengelilingi matahari, bumi juga berotasi, berputar terhadap dirinya sendiri, selama 24 jam dalam periode satu kali rotasi. Hal ini selalu terjadi setiap hari. Pernahkah terpikirkan bagaimana jadinya jika bumi berhenti berotasi?
Ilustrasi: Bumi (Sumber: pexels.com)
Mengenal rotasi bumi
ADVERTISEMENT
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, bumi, sebuah planet luar biasa yang kita tempati ini, melakukan dua jenis gerakan orbital untuk tetap menjaga keberlangsungan kehidupan di dalamnya.
Bumi mengalami rotasi dan revolusi. Revolusi bumi adalah gerakan orbital bumi mengelilingi matahari dalam periode satu tahun atau sekitar 365 hari dalam satu kali putaran. Sedangkan rotasi bumi merupakan gerakan putaran bumi terhadap porosnya sendiri. Bumi melakukan rotasi selama 24 jam, atau tepatnya selama 23 jam 56 menit 4.09 detik. Perbedaan empat menit ini muncul karena bumi melakukan rotasi dan revolusi secara bersamaan. Sehingga revolusi bumi juga mempengaruhi lama rotasi bumi.
Jika kita membagi periode rotasi dengan revolusi bumi, kita akan mendapatkan kenyataan bahwa kita selalu kehilangan waktu selama kurang lebih empat menit dalam sehari.
ADVERTISEMENT
Lalu, seberapa cepat bumi melakukan rotasi? Nah, sebenarnya kecepatan rotasi bumi dipengaruhi oleh lokasi lintang dan bujur di mana tempat kita tinggal. Jika kita tinggal di Indonesia yang terletak di ekuator, bumi berotasi dengan kecepatan 1670 km/jam. Sebuah kecepatan yang luar biasa besar!
Angka kecepatan rotasi ini didapatkan dari pembagian antara panjang diameter bumi di ekuator dengan periode rotasi bumi. Kecepatan rotasi akan semakin berkurang jika lokasi kita semakin jauh dari ekuator bumi.
Ilustrasi: Rentetan bencana alam yang mengancam ketika bumi berhenti berotasi (Sumber: livescience.com)
Bagaimana jika rotasi itu berhenti?
Menurut NASA, kemungkinan bumi berhenti berotasi adalah nol persen dalam skala waktu miliaran tahun ke depan. Namun terkadang pertanyaan-pertanyaan manusia muncul untuk melampaui batas-batas imajinasi yang ada, termasuk mempertanyakan apa jadinya jika bumi berhenti melakukan rotasi.
ADVERTISEMENT
Jika bumi benar-benar berhenti berotasi secara tiba-tiba, atmosfer bumi dan angin masih tetap bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan rotasi bumi. Dengan kecepatan sebesar ini, semua objek yang ada di bumi akan dengan mudahnya terlempar ke udara meskipun tidak cukup kuat hingga mencapai luar angkasa.
Hembusan angin yang kuat ini akan mengikis kerak bumi. Sedangkan kondisi inti bumi yang cair akan menjadi statis dan berefek terhadap hilangnya medan magnetik bumi. Hilangnya medan magnetik bumi dapat secara langsung mempengaruhi perilaku bahkan membunuh beberapa hewan yang mengandalkan medan magnet bumi sebagai panduan hidup.
Tidak hanya sampai di situ saja, berhentinya rotasi bumi akan membuat lautan yang membentang di ekuator berpindah ke kutub-kutub bumi karena pengaruh gaya gravitasi yang paling kuat ada di sana. Perpindahan lautan ke arah kutub ini tentunya dapat menyebabkan gempa bumi dan tsunami yang super dahsyat. Akibat dari migrasi lautan besar-besaran ini, beberapa wilayah negara menjadi tenggelam di bawah lautan. Berhentinya rotasi bumi jelas-jelas akan menciptakan rentetan bencana alam yang tidak akan pernah bisa terbayangkan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Jika saja bumi berhenti berotasi tetapi tetap berevolusi terhadap matahari, apa yang terjadi? Kita akan merasakan panjangnya siang dan malam hari masing-masing selama enam bulan lamanya! Pada siang hari, salah satu sisi bumi akan merasakan musim panas yang ganas sedangkan sisi lainnya akan mengalami musim dingin yang mematikan. Perbedaan temperatur yang ekstrem ini berpotensi untuk menciptakan badai yang mengerikan.
Hal-hal yang telah disebutkan di atas hanyalah skenario yang mungkin terjadi jika suatu saat bumi benar-benar berhenti berotasi. Meskipun tidak akan kita rasakan dalam beberapa waktu ke depan, faktanya, bumi kita sekarang ini sedang mengalami penurunan kecepatan rotasi akibat melemahnya gaya gravitasi antara bulan dan planet ini.