Konten dari Pengguna

Pembelajaran Jarak Jauh tidak Menyusutkan Semangat Siswa dalam Belajar

Eris Septiani
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
24 Juni 2020 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eris Septiani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini dunia sedang dikejutkan dengan maraknya wabah virus Corona atau dikenal dengan Covid-19. Pandemi Covid-19 saat ini melanda hampir keseluruh penjuru dunia, pandemi ini berdampak besar pada sektor kehidupan masnusia yaitu, perekonomian, kesehatan, pertanian, bahkan dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Berdampaknya pandemi ini pada dunia pendidikan membuat pemerintah melakukan kebijakan untuk melakukan hampir semua aktivitas seperti, bekerja, belajar, dan beribadah di rumah saja. Semenjak itulah diberlakukannya lockdown, social distancing, dan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) oleh pemerintah untuk dihimbau oleh masyarakat betapa cepatnya virus ini menyebar.
Hal ini dilakukan untuk mencegah rantai penyebaran virus Covid-19 ini agar tidak meluas, karena virus ini tidak mengenal jabatan, tua-muda, kaya-miskin, dan dapat terkena oleh setiap kalangan. Maka dari itu pemerintah memutuskan untuk memberlakukan untuk melakukan semua aktivitas di rumah saja.
Tak terkecuali dunia pendidikan, selama Covid-19 ini semua aktivitas pembelajar telah dialihkan untuk belajar di rumah, tentu belajar di rumah tidak sama dengan bertatap muka secara langsung. Kebijakan pemerintah untuk melaksanakan belajar dari rumah sudah diterapkan pada bulan Maret lalu.
ADVERTISEMENT
Kemudian Mentri Pendidikan dan Kebudayaan mengelurkan surat edaran nomor 2 tahun 2020 dan nomor 3 tahun 2020 mengenai pembelajaran daring dan bekerja di rumah saja.
Banyak sekali tantangan bagi para guru dan dosen dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada masa pandemi ini. Sudah hampir tiga bulan lamanya kita melaksankan Pendidikan jarak jauh (Pjj), guru dan dosen dituntut untuk mengajar secara kreatif dan inovatif untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh meski tidak bertatap muka.
Pendidikan jarak jauh merupakan pendidikan yang tidak bertatap muka secara langsung dengan guru atau peserta didik lainnya dengan jarak yang terpisah dari pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan merupakan media teknologi komunikasi, melalui berbagai sumber media lainnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran jauh ini mneggunakan smartphone sebagai sarana yang digunakan oleh pendidik dan peserta didik untuk memulai pembelajaran, dengan berbagai media aplikasi seperti, Aplikasi WhatsApp, Zoom, Meets, Classroom, dan media aplikasi lainnya yang membantu dalam melaksanakan pembelajaran.
Media-media seperti itulah sebagai pengganti kelas tatap muka. Contoh seperti media WhatsApp pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi melalui chat grup untuk menyampaikan materi, untuk bertanya, dan untuk berdiskusi bersama.
Guru dan dosen dalam hal ini akan kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran dan penyampaian yang dilakukan tidak boring, bentuknya dapat berupa gambar, video, teks, animasi, film, dan lain-lainya sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Dengan menggunakan media penyampaian yang tidak membosankan, peserta didik tidak akan bosan dengan pembelajaran jarak jauh ini, peserta didik akan bersemangat dalam memulai belajar karena tidak terlalu membebankan peserta didik. Namun, ada yang mengatakan apabila selama PJJ ini guru memberikan banyak sekali tugas, yang tiada henti kepada siswa.
ADVERTISEMENT
Inilah yang harus diluruskan, meski banyak sekali dampak negatif dalam kelas daring seperti, boros kuota, sinyal yang jelek, tidak memiliki smartphone, laptop, atau hal yang mendukung pembelajaran PJJ ini. Kesulitan ini tidak hanya guru dan peserta didik saja yang merasakan tetapi peran orang tua juga merasakan kesulitan dalam pembelajaran PJJ.
Meski begitu ternyata selama pembelajaran daring ini, banyak juga dampak positif pada peserta didik seperti, pendidik memang harus kreatif dan harus cakap menggunakan media teknologi komunikasi dengan baik, peserta didik dan orang tua juga harus cakap untuk menggunakan teknologi komunikasi, dengan begitu penggunaan teknologi akan semakin maju dan pesat.
Banyak juga tempat belajar online dan aplikasi gratis untuk peserta didik belajar, jadi tidak hanya belajar di kelas saja, akan tetapi dengan orang lainnya juga. Munculnya ide-ide baru selama pandemi ini, pendidik dan peserat didik memiliki banyak penelitian dan eksperimen dalam kegiatan belajar mengajar.
ADVERTISEMENT
Banyak hobi-hobi baru dalam aktivitas, membuat peserta didik nyaman untuk melaksanakan Pjj. Peran orang tua dan guru menjadi salah satu kolaborasi penting dalam meningkatkan pembelajaran.
Peran guru yang digantikan oleh orang tua menjadi peran penting dan inovatif, membuat peserta didik nyaman berada di rumah, peserta didik akan selalu semangat dan sehat karena berada di rumah, dan membantu mencegah rantai penyebaran Covid-19.
Banyak hikmah dan hal positif selama pandemi ini. Meski demikian, kita harus tetap menjaga kesehatan dan stamina agar terhindar dari wabah virus ini.