Konten dari Pengguna

Anak yang Berprestasi

Erlangga Angga
Sedang suka menulis berkuliah di Politeknik Negeri Jakarta
15 Juli 2021 17:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erlangga Angga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di suatu daerah tepatnya di perbatasan antara Jakarta-Jawa Barat, Kota Depok. Hidup seorang anak bertubuh gemuk berkulit sawo matang yang tinggal di lingkungan buruk. Anak itu bernama Jingga.
Sumber foto: Dokumentasi pribadi. Foto anak anak berprestasi calon kebanggan bangsa
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Dokumentasi pribadi. Foto anak anak berprestasi calon kebanggan bangsa
Sedari kecil aku hanya tinggal bersama Ayah dan Kaka lelaki ku, kenapa hanya tinggal bertiga? Itu dikarenakan Ibu sudah bercerai dengan Ayah sewaktu aku berumur 4 tahun. Tetapi hal itu tidak membuat ku menjadi anak broken home karena masih bisa bertemu dengan Ibu setiap hari sabtu dan minggu.
ADVERTISEMENT
Ketika berada di Sekolah Dasar aku adalah pribadi yang penakut, bahkan saking penakutnya saat masuk ke dalam kelas pun harus meminta Ibu menemani ku belajar di dalam kelas. Tetapi itu tidak selamanya, perlahan aku mulai mengerti bahwa kita harus belajar mandiri sedari kecil. Terbukti saat kenaik kelas dua SD, aku bisa masuk ke dalam kelas sendirian tanpa ditemani.
Selain sudah belajar mandiri untuk bersekolah, aku juga sudah memiliki banyak teman. Di suatu waktu diriku menyadari bahwa aku tidak pintar di bidang pelajaran. Pada akhirnya memutuskan untuk mengikuti ekstrakurikuler Marching band. aku sangat giat belajar marching band bahkan aku dan kawan – kawan diberi kesempatan untuk tampil di acara pembukaan O2SN tingkat SD di Lapangan HW, Beji Timur.
ADVERTISEMENT
Walaupun begitu kehidupan ku di rumahnya kurang beruntung karena aku hidup di lingkungan yang tidak baik untuk masa depanku. Ayah dan kaka adalah pemakai narkoba. Setiap malam mereka selalu memakai Narkoba di dalam rumah. Tidak hanya berdua bahkan Kaka kerap membawa teman – temannya untuk mabuk bersama di rumah. Bahkan aku sampai mengenali teman Kakaku itu. Bersyukurnya ada satu kerabat Kaka yang selalu mengajari ku bahwa aku tidak boleh menggunakan narkoba seperti yang dilakukan Ayah dan kaka. Karena hanya aku satu – satunya harapan di keluarga.
Aku selalu mengingat kata – kata kerabat Kaka dan memegang teguh bahwa diriku tidak boleh menyimpang ke jalan yang buruk. Bahkan saat sudah memasuki SMP, aku menjadi pribadi yang lebih baik lagi karena bertemu denga teman – teman yang membawa ku ke jalan kebaikan.
ADVERTISEMENT
Diriku juga bersyukur tercatat sebagai Siswa berprestasi di bidang Non akademik yaitu olah raga silat. Saat itu aku berhasil memenangkan pertandingan antar Remaja se-Kota Depok, pertandingan Remaja se Jawa Barat, bahkan sampai ke kancah Nasional meraih juara satu kategori tanding kelas K.
Tetapi sekarang aku merasa sangat senang, karena Ayah dan Kaka sudah sembuh dan meninggalkan jalan keburukannya itu.
Sampai detik ini aku masih memegang teguh pendirianku untuk tidak berpindah ke jalan keburukan, karena aku masih mempunyai mimpi yang ingin aku wujudkan dan ingin aku tunjukkan.
Penulis: Erlangga/Politeknik Negeri Jakarta