Konten dari Pengguna

Pelosok Negeri: Berharap Ada Perubahan di Era Prabowo-Gibran

Erlina Maria Intan
Saya adalah mahasiswa aktif di universitas Katolik Santu Paulus Ruteng
20 Oktober 2024 15:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erlina Maria Intan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Transformasi Kepemimpinan
Prabowo Subianto kini resmi menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden. Pelantikan ini disambut dengan harapan besar oleh seluruh rakyat Indonesia, termasuk kami yang tinggal di pelosok, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua. Sebagai masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil, kami memiliki berbagai tantangan yang sering kali luput dari perhatian nasional. Dengan kepemimpinan baru ini, kami menantikan komitmen nyata untuk membangun infrastruktur, meningkatkan akses teknologi, memperbaiki layanan pendidikan, serta menumbuhkan ekonomi di daerah-daerah yang selama ini terpinggirkan.
ADVERTISEMENT
Kesenjangan Teknologi di Pelosok
Di era digital ini, teknologi telah menjadi kebutuhan mendasar. Namun, di banyak wilayah pelosok seperti NTT dan Papua, akses internet masih sangat terbatas. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa di tahun 2023, hanya sekitar 45% penduduk NTT dan Papua yang memiliki akses internet, jauh tertinggal dibandingkan dengan Jakarta yang mencapai 90%. Hal ini membuat masyarakat di pelosok semakin terisolasi dari informasi dan peluang ekonomi. Kami berharap kepemimpinan Prabowo-Gibran bisa menjawab tantangan ini dengan memperluas jaringan telekomunikasi dan internet, agar seluruh pelosok negeri bisa menikmati manfaat ekonomi digital dan akses informasi yang setara.
Pembangunan Ekonomi yang Inklusif untuk Wilayah Terpencil
Fian, Petani pelosok yang mengharapkan perkembangan sektor pertanian, Desa Poco Ri'i NTT, 20 Oktober 2024. (Sumber: dokumentasi pribadi oleh: Erlina Maria Intan)
Kesenjangan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan semakin nyata di daerah seperti NTT dan Papua. Tingkat kemiskinan di NTT mencapai 20%, sementara di Papua mencapai 26%, jauh di atas rata-rata nasional yang berada di kisaran 9%. Wilayah-wilayah ini kaya akan sumber daya alam, namun potensi tersebut belum dikelola secara optimal karena terbatasnya infrastruktur dan akses ke pasar. Di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran, masyarakat di pelosok berharap adanya program konkret seperti pelatihan kewirausahaan dan akses permodalan, serta pengembangan industri lokal seperti pertanian, perikanan, dan kerajinan. Pemerintah juga harus memastikan akses distribusi yang lebih baik agar produk-produk lokal dari pelosok dapat bersaing di pasar nasional dan internasional.
ADVERTISEMENT
Infrastruktur yang Menghubungkan Seluruh Negeri
Infrastruktur adalah fondasi penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, pembangunan infrastruktur di pelosok, terutama di NTT dan Papua, masih jauh dari memadai. Jalan-jalan rusak, jembatan yang tak terawat, serta minimnya akses transportasi membuat masyarakat di pelosok sulit mendapatkan layanan dasar, termasuk layanan kesehatan dan pendidikan. Data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan bahwa hanya sekitar 60% jalan di NTT dan 55% jalan di Papua yang dalam kondisi baik. Kami berharap di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran, pembangunan infrastruktur yang merata bisa menjadi prioritas utama, sehingga masyarakat di wilayah pelosok dapat merasakan dampak positif dari pembangunan nasional.
Layanan Pendidikan yang Setara
ADVERTISEMENT
Masalah pendidikan juga menjadi sorotan penting di wilayah pelosok. Di banyak desa terpencil di NTT dan Papua, akses terhadap pendidikan berkualitas masih menjadi tantangan besar. Banyak sekolah yang kekurangan fasilitas dasar, seperti listrik dan peralatan belajar. Selain itu, kekurangan tenaga pengajar yang kompeten dan distribusi materi pendidikan yang tidak merata membuat anak-anak di pelosok tertinggal jauh dibandingkan dengan anak-anak di perkotaan. Kami berharap di era Prabowo-Gibran, pemerintah dapat membangun lebih banyak sekolah di wilayah-wilayah terpencil, memberikan pelatihan yang memadai bagi guru-guru, serta memastikan akses yang setara terhadap teknologi pendidikan, sehingga anak-anak di pelosok dapat bersaing di kancah nasional.
Tantangan Nyata di Pelosok dan Harapan untuk Perubahan
Masyarakat pelosok di NTT dan Papua juga menghadapi masalah-masalah unik yang sering kali tidak menjadi prioritas nasional, seperti terbatasnya akses air bersih dan listrik. Di NTT, misalnya, hanya 65% rumah tangga yang memiliki akses air bersih, sementara di Papua angka ini bahkan lebih rendah, yaitu sekitar 50%. Banyak desa di Papua yang hingga kini belum teraliri listrik secara penuh, yang membuat kehidupan masyarakat semakin terbelakang. Kami menantang pemerintahan baru ini untuk lebih peka terhadap kondisi di wilayah-wilayah yang selama ini terpinggirkan. Pembangunan yang merata dan inklusif harus menjadi fokus utama, sehingga seluruh rakyat Indonesia, termasuk yang tinggal di pelosok, bisa merasakan hasil dari kemajuan bangsa ini.
ADVERTISEMENT
Sebagai generasi muda dari pelosok, kami berharap suara kami bisa didengar oleh pemerintahan baru ini. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka membawa harapan besar bagi kami, masyarakat di NTT dan Papua, yang selama ini merasa terpinggirkan dari arus pembangunan nasional. Kami menantikan langkah nyata yang dapat menjembatani kesenjangan infrastruktur, teknologi, ekonomi, dan pendidikan antara kota dan desa, sehingga semua rakyat Indonesia, tanpa terkecuali, bisa maju bersama. Jika kepemimpinan Prabowo-Gibran benar-benar ingin mengubah Indonesia, pembangunan di pelosok harus menjadi salah satu prioritas utama.
Opini ini bukan hanya sekadar suara, melainkan sebuah tantangan yang kami layangkan kepada pemimpin baru Indonesia. Jangan biarkan harapan kami hanya menjadi mimpi di atas kertas.
Oleh: Erlina Maria Intan
ADVERTISEMENT