Peluk Dirimu, Ucapkan Terima Kasih

Ermy Eriyanthie
Mahasiswa Universitas Pamulang, Prodi Sastra Indonesia
Konten dari Pengguna
30 Juni 2023 11:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ermy Eriyanthie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Memeluk Diri. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Memeluk Diri. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"Hai, apa kabar hari ini?"
Pernahkah kamu bertanya kepada diri sendiri tentang kabar? Apakah dirimu baik-baik saja? Rasanya menanyakan hal itu ke diri sendiri adalah hal yang cukup aneh atau tidak logis dipikirkan. Padahal hal-hal sederhana itulah yang sangat amat diri kita butuhkan.
ADVERTISEMENT
Setiap hari kita jalani hari penuh dengan berbagai rintangan hidup dan penuh lika-liku yang terjadi. Tapi apakah kita pernah menanyakan kabar kepada diri kita sendiri?
Kata yang sering kita dengar dan sangat mudah diucapkan namun sulit dilakukan, yaitu terima kasih. Kata yang sangat sederhana namun sampai sejauh ini sangat sulit kita lakukan. Padahal diri ini sudah banyak berusaha untuk sampai di hari ini.
Sudah banyak batu loncatan yang dilalui, air mata yang mengaliri pipi di setiap permasalah yang terjadi. Tidak ada salahnya jika kita merenung dan mengungkapkan terima kasih kepada diri kita sendiri.
Terima kasih karena sudah bertahan sejauh ini, walaupun dihantam badai bertubi-tubi, walaupun dipatahkan hatinya berkali-kali. Hai diriku, yang sedang berjuang menyembuhkan segala sakit dan luka yang diderita. Aku tahu bahwa kamu sedang berjuang untuk meraih bahagia di tengah terpaan cobaan yang ada.
ADVERTISEMENT
Kamu hebat, karena terus bertumbuh menjadi dewasa dan selalu mau berusaha belajar dari kegagalan yang diterima. Meski diinjak, diremehkan, tidak dianggap dan sering disia-siakan, kamu tetap berdiri meskipun air mata kerap membanjiri pipi. Kamu tetap terus mencoba untuk tegar meski hatimu sering gusar.
ilustrasi mencintai diri sendiri sumber: shutterstock
Setiap malam dalam sepi kau sering menangis sendirian. Meratapi segala hal yang terjadi tak sesuai dengan harapan. Terjatuh karena ekspektasi yang terlalu tinggi, kehilangan arah dan tujuan, bahkan harapan.
Tidak apa, hidup memang pelajaran yang tak ada habisnya. Tidak apa, karena langkahmu tak perlu sama dengan langkah manusia lainnya. Pelan-pelan saja jika memang lelah, karena Tuhan sudah mempersiapkan bahagia dan kecewa dengan waktu yang berbeda. Jika tidak saat ini, mungkin nanti.
ADVERTISEMENT
Aku tahu lukamu tak pernah sederhana, tapi kamu selalu punya hati yang lapang untuk memberi maaf pada sesama, meski mereka tak pernah mengucap sepatah kata maaf dari mulutnya. Terima kasih karena selalu sabar menghadapi segala ujian, meski harus hancur, meski bertahan rasanya begitu menyesakkan, tapi kamu tetap melakukannya.
Terima kasih untuk tak pernah menyerah pada mimpimu, meski cibiran dan cacian kerap mampir di telinga. Terima kasih untuk tak berhenti membagi keceriaan pada sesama, di saat dirimu pun sedang tak baik-baik saja.
Setelah sudah mengucapkan begitu banyak terima kasih, jangan pernah lupa untuk memeluk diri sendiri dan memberi kehangatan dengan berbagai kata-kata. Sering berterima kasih terhadap diri membuat diri kita semakin kuat untuk menghadapi hidup dan semakin belajar dari kegagalan yang sudah terjadi atau terlewatkan di masa lalu.
ADVERTISEMENT
Terakhir, ucapkan terima kasih kepada diri. Jangan pulang terlebih dahulu sebelum dijemput.